Latihan Kimia Kelas XI Larutan Penyangga
Admin Cube
Soal
10
Kesulitan
Reguler
Waktu
Mata Pelajaran
Kimia
Selesai
Benar
0
Salah
0
Dilewati
10

Komposisi Skor

Peringkat

 
1. 0
2. 0
3. 0
4. 0
5. 0
6+. 0
  • Pilgan

    Larutan asam karbonat direaksikan dengan 0,1 mol NaOH dengan mengikuti persamaan berikut:

    H2CO3  NaOH  NaHCO3  H2O

    Jika larutan akhir membentuk sistem penyangga dengan pH 5 dan Ka asam karbonat adalah 4,2  10-7, maka massa asam karbonat mula-mula adalah ....

    (Ar H  1 g/mol; C  12 g/mol; O  16 g/mol)

    A

    14,14 g

    B

    7,07 g

    C

    70,68 g

    D

    153,76 g

    E

    35,34 g

    Pembahasan:

    Rumus yang digunakan untuk menentukan konsentrasi ion H+ pada larutan penyangga asam adalah sebagai berikut.

    [H+]=Ka×ag\left[\text{H}^+\right]=K_{\text{a}}\times\frac{a}{g}

    Keterangan:

    aa == mol asam lemah (mol)

    g == mol garam/basa konjugasi (mol)

    Ka == tetapan ionisasi asam


    Diketahui:

    mol NaOH=0,1 mol\text{mol NaOH}=0,1\ \text{mol}

    pH=5\text{pH}=5

    Ka=4,2×107K_{\text{a}}=4,2\times10^{-7}

    Ditanya: massa asam karbonat mula-mula?

    Dijawab:

    Larutan akhir membentuk sistem penyangga, artinya di akhir reaksi yang tersisa adalah asam lemah yaitu asam karbonat dan garamnya. Pereaksi pembatasnya adalah NaOH.

    Perhatikan bagan berikut!


    [H+]=10pH\left[\text{H}^+\right]=10^{-\text{pH}}

    =105=10^{-5}


    [H+]=Ka×ag\left[\text{H}^+\right]=K_{\text{a}}\times\frac{a}{g}

    105=4,2×107×x0,10,110^{-5}=4,2\times10^{-7}\times\frac{x-0,1}{0,1}

    x0,1=105 × 0,14,2 × 107x-0,1=\frac{10^{-5}\ \times\ 0,1}{4,2\ \times\ 10^{-7}}

    x0,1=2,38x-0,1=2,38

    x=2,38+0,1x=2,38+0,1

    x=2,48x=2,48

    Mol asam karbonat mula-mula =x==x= 2,48 mol.


    Penentuan Mr asam karbonat

    Mr=2(ArH)+ArC+3(ArO)M_{\text{r}}=2\left(A_{\text{r}}\text{H}\right)+A_{\text{r}}\text{C}+3\left(A_{\text{r}}\text{O}\right)

    =((2×1)+12+(3×16)) g.mol1=\left(\left(2\times1\right)+12+\left(3\times16\right)\right)\ \text{g.mol}^{-1}

    =62 g.mol1=62\ \text{g.mol}^{-1}


    massa H2CO3=mol×Mr\text{massa H}_2\text{CO}_3\text{}=\text{mol}\times M_{\text{r}}

    =2,48 mol×62 g.mol1=2,48\ \text{mol}\times62\ \text{g.mol}^{-1}

    =153,76 g=153,76\ \text{g}


    Maka masa asam karbonat mula-mula adalah 153,76 g.

  • Pilgan

    Penambahan basa pada larutan penyangga asam akan menyebabkan berkurangnya konsentrasi asam lemah sehingga konsentrasi garam akan lebih besar dibanding asam lemah. Kondisi ini akan menyebabkan konsentrasi H+ menjadi ....

    A

    sama seperti sebelumnya

    B

    menurun

    C

    sama dengan tetapan ionisasi asam

    D

    meningkat

    E

    dua kali dari sebelumnya

    Pembahasan:

    Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan nilai pH tertentu. Larutan ini dibedakan menjadi dua macam yaitu larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa. Larutan penyangga asam adalah larutan yang dapat mempertahankan nilai pH pada kondisi asam (pH << 7). Larutan penyangga basa adalah larutan yang akan mempertahankan nilai pH pada kondisi basa (pH >> 7).

    Larutan penyangga asam terdiri dari larutan asam lemah dan basa konjugasinya, sedangkan larutan penyangga basa terdiri dari larutan basa lemah dan asam konjugasinya.

    Jika dimisalkan asam lemah sebagai HA, maka reaksi ionisasi yang terjadi adalah sebagai berikut:

    HA \rightleftharpoons H+ ++ A-

    Ka=[A][H+][HA]K_{\text{a}}=\frac{\left[\text{A}^-\right]\left[\text{H}^+\right]}{\left[\text{HA}\right]}

    [H+]=Ka[HA][A]\left[\text{H}^+\right]=K_{\text{a}}\frac{\left[\text{HA}\right]}{\left[\text{A}^-\right]}

    Jika diketahui konsentrasi asam lemah atau [HA] << basa konjugasinya [A-], maka nilai perbandingan asam lemah terhadap basa konjugasinya akan semakin kecil dan konsentrasi dari H+ juga akan menurun. Namun, karena tidak terdapat informasi konsentrasi spesi yang terlibat, tingkat penurunan konsentrasinya tidak dapat ditentukan.

    Maka dapat disimpulkan penambahan basa pada larutan penyangga asam akan menyebabkan konsentrasi H+ menjadi menurun.

  • Pilgan

    Suatu wadah berisi 100 mL larutan HCl ditambahkan 25 mL larutan NH3 dengan pH 12. Jika diketahui garam yang terbentuk sebanyak 160,5 mg dan larutan HCl tidak tersisa di akhir reaksi, maka pH dari campuran yang terbentuk adalah ....

    (Kb NH3  1,8  10-5; Ar H  1 g/mol; N  14 g/mol; O  16 g/mol; Cl  35,5 g/mol)

    A

    10,91

    B

    13,38

    C

    12,91

    D

    8,57

    E

    6,24

    Pembahasan:

    Rumus yang digunakan untuk menentukan konsentrasi ion hidroksida pada larutan penyangga basa adalah sebagai berikut.

    [OH]=Kb×bg\left[\text{O}\text{H}^-\right]=K_b\times\frac{b}{g} atau pOH=pKblogbg\text{pOH}=\text{p}K_{\text{b}}-\log\frac{b}{g}

    Keterangan:

    bb == mol basa lemah (mol)

    g == mol garam/asam konjugasi (mol)

    Kb == tetapan ionisasi basa


    Diketahui:

    pH NH3=12\text{pH NH}_3=12

    VNH3=25 mLV_{\text{NH}_3}=25\ \text{mL}

    massa garam=160,5 mg\text{massa garam}=160,5\ \text{mg}

    mol HCl sisa=0\text{mol HCl sisa}=0

    VHCl=100 mLV_{\text{HCl}}=100\ \text{mL}

    Kb=1,8×105K_{\text{b}}=1,8\times10^{-5}

    ArH=1 g.mol1A_{\text{r}}\text{H}=1\ \text{g.mol}^{-1}

    ArN=14 g.mol1A_{\text{r}}\text{N}=14\ \text{g.mol}^{-1}

    ArO=16 g.mol1A_{\text{r}}\text{}\text{O}=16\ \text{g.mol}^{-1}

    ArCl=35,5 g.mol1A_{\text{r}}\text{C}\text{l}=35,5\ \text{g.mol}^{-1}

    Ditanya: pH campuran?

    Dijawab:

    Penentuan konsentrasi pOH NH3

    pOH=14pH\text{pOH}=14-\text{pH}

    =1412=14-12

    =2=2


    [OH]=10pOH\left[\text{OH}^-\right]=10^{-\text{pOH}}

    =102=10^{-2}


    Penentuan konsentrasi NH3

    [OH]=Kb×[NH3]\left[\text{OH}^-\right]=\sqrt{K_{\text{b}}\times\left[\text{NH}_3\right]}

    102=1,8×105×[NH3]10^{-2}=\sqrt{1,8\times10^{-5}\times\left[\text{NH}_3\right]}

    (102)2=1,8×105×[NH3]\left(10^{-2}\right)^2=1,8\times10^{-5}\times\left[\text{NH}_3\right]

    104=1,8×105×[NH3]10^{-4}=1,8\times10^{-5}\times\left[\text{NH}_3\right]

    [NH3]=1041,8×105\left[\text{NH}_3\right]=\frac{10^{-4}}{1,8\times10^{-5}}

    [NH3]=5,56\left[\text{NH}_3\right]=5,56


    Penentuan mol NH3

    mol NH3=[NH3]×VNH3\text{mol NH}_3=\left[\text{NH}_3\right]\times V_{\text{NH}_3}

    =5,56 M×25 mL =5,56\ \text{M}\times25\ \text{mL}\ 

    =139 mmol=139\ \text{mmol}

    =0,139 mol=0,139\ \text{mol}


    Reaksi yang terjadi antara HCl dan NH3 adalah sebagai berikut.

    HCl ++ NH3 \longrightarrow NH4Cl

    Garam yang terbentuk adalah NH4Cl.


    Penentuan Mr NH4Cl

    Mr=ArN+4(ArH)+ArClM_{\text{r}}=A_{\text{r}}\text{N}+4\left(A_{\text{r}}\text{H}\right)+A_{\text{r}}\text{Cl}

    =(14+(4×1)+35,5) g.mol1=\left(14+\left(4\times1\right)+35,5\right)\ \text{g.mol}^{-1}

    =53,5 g.mol1=53,5\ \text{g.mol}^{-1}


    Penentuan mol NH4Cl

    mol NH4Cl=massaMr\text{mol NH}_4\text{Cl}\text{}=\frac{\text{massa}}{M_{\text{r}}}

    =160,5 mg53,5 gmol1=\frac{160,5\ \text{mg}}{53,5\ \text{gmol}^{-1}}

    =3 mmol=3\ \text{mmol}

    =0,003 mol=0,003\ \text{mol}


    Perhatikan bagan berikut!

    Karena di akhir reaksi tersisa basa lemah (NH3) dan asam konjugasi (NH4+ dalam NH4Cl), maka campuran yang terbentuk merupakan larutan penyangga basa.

    Penentuan pH akhir, berdasarkan pH larutan penyangga basa NH3 - NH4Cl.

    [OH]=Kb×bg\left[\text{O}\text{H}^-\right]=K_b\times\frac{b}{g} 

    =1,8×105×0,1360,003=1,8\times10^{-5}\times\frac{0,136}{0,003}

    =8,16×104=8,16\times10^{-4}


    pOH=log[OH]\text{pOH}=-\log\left[\text{O}\text{H}^-\right]

    =log(8,16×104)=-\log\left(8,16\times10^{-4}\right)

    =4log8,16=4-\log8,16


    pH=14pOH\text{pH}=14-\text{pOH}

    =14(4log8,16)=14-\left(4-\log8,16\right)

    =10+log8,16=10+\log8,16

    =10,91=10,91

    Maka perubahan pH larutan penyangga yang terbentuk adalah 10,91.

  • Pilgan

    Jika diketahui perbandingan konsentrasi asam lemah dengan basa konjugasinya adalah 1 : 4, pH dari larutan penyangga asam tersebut adalah .... (Ka  10-5)

    A

    7,01

    B

    8,25

    C

    4,35

    D

    5,60

    E

    1,25

    Pembahasan:

    HA \rightleftharpoons H+ ++ A-

    Ka=[A][H+][HA]K_{\text{a}}=\frac{\left[\text{A}^-\right]\left[\text{H}^+\right]}{\left[\text{HA}\right]}

    [H+]=Ka[HA][A]\left[\text{H}^+\right]=K_{\text{a}}\frac{\left[\text{HA}\right]}{\left[\text{A}^-\right]}

    Keterangan:

    [HA] == konsentrasi asam lemah HA (M)

    [A-] == konsentrasi basa konjugasi (M)

    Ka == tetapan ionisasi asam


    Diketahui:

    [HA][A]=14\frac{\left[\text{HA}\right]}{\left[\text{A}^-\right]}=\frac{1}{4}

    Ka=105K_{\text{a}}=10^{-5}

    Ditanya: pH?

    Dijawab:

    [H+]=Ka[HA][A]\left[\text{H}^+\right]=K_{\text{a}}\frac{\left[\text{HA}\right]}{\left[\text{A}^-\right]}

    =105×14=10^{-5}\times\frac{1}{4}

    =2,5 ×106=2,5\ \times10^{-6}

    pH=log[H+]\text{pH}=-\log\left[\text{H}^+\right]

    =log(2,5×106)=-\log\left(2,5\times10^{-6}\right)

    =6log2,5=6-\log2,5

    =5,6=5,6

    Maka pH dari larutan penyangga asam tersebut adalah adalah 5,6.

  • Pilgan

    Larutan-larutan berikut dapat membentuk sistem buffer, kecuali ....

    A

    basa lemah berlebih dan asam kuat

    B

    asam lemah berlebih dan basa kuat

    C

    basa lemah dan garamnya

    D

    asam lemah dan garamnya

    E

    basa kuat dan garamnya

    Pembahasan:

    Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan nilai pH tertentu. Larutan ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa. Larutan penyangga asam adalah larutan yang dapat mempertahankan nilai pH pada kondisi asam (pH << 7). Larutan penyangga basa adalah larutan yang akan mempertahankan nilai pH pada kondisi basa (pH >> 7).

    Larutan penyangga asam terdiri dari larutan asam lemah dan basa konjugasinya, sedangkan larutan penyangga basa terdiri dari larutan basa lemah dan asam konjugasinya.

    Sehingga jenis larutan yang dapat membentuk sistem buffer (penyangga) adalah

    • asam lemah berlebih dan basa kuat atau basa lemah berlebih dan asam kuat;
    • asam lemah dan garamnya (mengandung basa konjugasinya) atau basa lemah dan garamnya (mengandung asam konjugasinya)

    *Asam dan basa kuat tidak dapat membentuk sistem penyangga.

    Maka larutan-larutan yang tidak dapat membentuk sistem buffer adalah basa kuat dan garamnya.

  • Pilgan

    Pembentukan larutan penyangga dapat dilakukan dengan mereaksikan asam fosfat dengan natrium hidroksida. Spesi yang terdapat dalam larutan hasil reaksi adalah ....

    A

    H3PO4, Na2HPO4, dan H2O

    B

    HPO42-, Na3PO4, dan H2O

    C

    H3PO4, Na3PO4, dan H2O

    D

    H3PO4. NaH2PO4, dan H2O

    E

    H2PO4-, Na2HPO4, dan H2O

    Pembahasan:

    Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan nilai pH tertentu. Larutan ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa. Larutan penyangga asam adalah larutan yang dapat mempertahankan nilai pH pada kondisi asam (pH << 7). Larutan penyangga basa adalah larutan yang akan mempertahankan nilai pH pada kondisi basa (pH >> 7).

    • Larutan penyangga asam terdiri dari larutan asam lemah dan basa konjugasinya, sedangkan larutan penyangga basa terdiri dari larutan basa lemah dan asam konjugasinya.
    • Basa konjugasi terbentuk setelah asam lemah melepaskan satu H+, sedangkan asam konjugasi terbentuk setelah basa lemah menangkap satu H+.

    Salah satu cara membuat larutan penyangga adalah dengan mereaksikan suatu asam lemah dengan basa kuat, di mana asam lemah dalam jumlah berlebih. Basa kuat akan habis bereaksi sehingga campuran akhir hanya mengandung asam lemah dan basa konjugasinya.

    Pada soal,

    • asam fosfat (H3PO4) sebagai asam lemah,
    • natrium hidroksida (NaOH) sebagai basa kuat.

    Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut.

    H3PO4 ++ NaOH \longrightarrow NaH2PO4 ++ H2O

    Untuk membentuk larutan penyangga, maka senyawa NaOH habis bereaksi dan yang tersisa adalah H3PO4 (asam lemah), NaH2PO4 (garam yang mengandung basa konjugasi), dan H2O.

  • Pilgan

    Larutan penyangga basa dapat dibuat dengan mereaksikan basa lemah dan asam kuat dalam keadaan ....

    A

    jumlah mol basa lemah  jumlah mol asam kuat

    B

    jumlah mol basa lemah  jumlah mol asam kuat

    C

    jumlah mol asam kuat berlebih

    D

    jumlah mol basa lemah  jumlah mol asam kuat

    E

    dilarutkan dalam air sebanyak-banyaknya

    Pembahasan:

    Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan nilai pH tertentu. Larutan ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa. Larutan penyangga asam adalah larutan yang dapat mempertahankan nilai pH pada kondisi asam (pH << 7). Larutan penyangga basa adalah larutan yang akan mempertahankan nilai pH pada kondisi basa (pH >> 7).

    Larutan penyangga asam terdiri dari larutan asam lemah dan basa konjugasinya, sedangkan larutan penyangga basa terdiri dari larutan basa lemah dan asam konjugasinya.

    Larutan penyangga basa juga dapat dibuat dengan cara mereaksikan basa lemah dengan asam kuat dengan jumlah mol basa lemah >> mol asam kuat sehingga di akhir reaksi akan tersisa basa lemah dan garam yang mengandung asam konjugasinya.

    Maka larutan penyangga basa dapat dibuat dengan mereaksikan basa lemah dan asam kuat dalam keadaan jumlah mol basa lemah >> jumlah mol asam kuat.

  • Pilgan

    Garam berikut yang sesuai untuk membentuk larutan penyangga bersama asam borat adalah ....

    A

    NaHBO3

    B

    K3BO3

    C

    Na3BO3

    D

    LiBO(OH)2

    E

    BeBO2(OH)

    Pembahasan:

    Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan nilai pH tertentu. Larutan ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa. Larutan penyangga asam adalah larutan yang dapat mempertahankan nilai pH pada kondisi asam (pH << 7). Larutan penyangga basa adalah larutan yang akan mempertahankan nilai pH pada kondisi basa (pH >> 7).

    Larutan penyangga asam terdiri dari larutan asam lemah dan basa konjugasinya, sedangkan larutan penyangga basa terdiri dari larutan basa lemah dan asam konjugasinya.

    Asam borat = H3BO3 atau B(OH)3

    B(OH)3 \rightleftharpoons BO(OH)2- ++ H+

    B(OH)3 adalah asam lemah dengan basa konjugasinya yaitu BO(OH)2-. Garam yang dapat terbentuk dari basa konjugasi diantaranya:

    BO(OH)2- ++ Na+ \longrightarrow NaBO(OH)2

    BO(OH)2- ++ Li+ \longrightarrow LiBO(OH)2

    BO(OH)2- ++ K+ \longrightarrow KBO(OH)2

    BO(OH)2- ++ Be2+ \longrightarrow Be(BO(OH)2)2

    Jadi garam yang sesuai untuk membentuk larutan penyangga bersama asam borat adalah LiBO(OH)2.

  • Pilgan

    Dihidrogenfosfat-monohidrogenfosfat merupakan sistem penyangga utama pada cairan intrasel. Kelebihan asam akan mengurangi kandungan ....

    A

    asam bikarbonat

    B

    dihidrogenfosfat

    C

    asam lambung

    D

    asam fosfat

    E

    monohidrogenfosfat

    Pembahasan:

    Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan nilai pH tertentu. Larutan ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa. Larutan penyangga asam adalah larutan yang dapat mempertahankan nilai pH pada kondisi asam (pH << 7). Larutan penyangga basa adalah larutan yang akan mempertahankan nilai pH pada kondisi basa (pH >> 7).

    Larutan penyangga asam terdiri dari larutan asam lemah dan basa konjugasinya, sedangkan larutan penyangga basa terdiri dari larutan basa lemah dan asam konjugasinya.


    Sistem penyangga utama dalam cairan intrasel adalah dihidrogenfosfat (H2PO4-) dan monohidrogenfosfat (HPO42-). Kelebihan asam akan bereaksi dengan HPO42-, sedangkan kelebihan basa akan bereaksi dengan dihidrogenfosfat. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut.

    H2PO4- ++ OH- \longrightarrow HPO42- ++ H2O

    HPO42- ++ H+ \longrightarrow H2PO4-

    Kelebihan asam akan bereaksi dengan monohidrogenfosfat sehingga kandungan pada sistem penyangga yang akan berkurang adalah monohidrogenfosfat.

  • Pilgan

    Senyawa berikut yang dapat digunakan sebagai pasangan dari HCO3- untuk membentuk larutan penyangga asam adalah ....

    A

    NaH2CO3

    B

    Na2CO3

    C

    H2CO3

    D

    NaHCO3

    E

    NaCO3

    Pembahasan:

    Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan nilai pH tertentu. Larutan ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa. Larutan penyangga asam adalah larutan yang dapat mempertahankan nilai pH pada kondisi asam (pH << 7). Larutan penyangga basa adalah larutan yang akan mempertahankan nilai pH pada kondisi basa (pH >> 7).

    Larutan penyangga asam terdiri dari larutan asam lemah dan basa konjugasinya, sedangkan larutan penyangga basa terdiri dari larutan basa lemah dan asam konjugasinya.

    Basa konjugasi terbentuk setelah asam lemah melepaskan satu H+, sedangkan asam konjugasi terbentuk setelah basa lemah menangkap satu H+.


    Untuk membuat larutan penyangga asam dibutuhkan asam lemah dan basa konjugasinya.

    HCO3- termasuk asam lemah.

    HCO3- \rightleftharpoons H+ + +\ CO32-

    Basa konjugasi dari HCO3- adalah CO32-. Jika basa konjugasi ini bereaksi dengan Na+ maka seharusnya senyawa yang terbentuk adalah Na2CO3.

    Maka senyawa yang dapat digunakan sebagai pasangan dari HCO3- untuk membentuk larutan penyangga asam adalah Na2CO3.


Tidak Ada Komentar

Ayo Daftar Sekarang!

Dan dapatkan akses ke seluruh 284.846 soal dengan berbagai tingkat kesulitan!

Daftar

Masih ada yang belum ngerti juga? Tanya ke kak tutor aja! Caranya, daftar layanan premium dan pilih paketnya.