Koloid merupakan suatu bentuk campuran yang berada dalam bentuk antara larutan dan suspensi. Koloid termasuk sistem yang heterogen karena dibentuk dengan cara mendispersikan suatu zat ke dalam suatu media yang homogen.
Koloid yang memiliki medium pendispersi cair dapat dibedakan menjadi koloid liofil dan liofob.
- Koloid liofil adalah koloid yang memiliki gaya tarik-menarik yang cukup besar antara zat terdispersi dan medium pendispersinya.
- Koloid liofob adalah koloid yang gaya tarik-menarik antara zat terdispersi dan medium pendispersinya sangat lemah atau bahkan tidak ada.
Jika medium pendispersinya adalah air, kedua jenis koloid di atas disebut dengan koloid hidrofil dan koloid hidrofob.
- Contoh dari koloid hidrofil adalah agar-agar, kanji, dan gelatin.
- Contoh dari koloid hidrofob adalah mayones, sol belerang, sol sulfida, dan susu.
Sifat dari koloid hidrofil
- Mengadsorpsi mediumnya (air).
- Stabil pada konsentrasi kecil maupun besar.
- Tidak mudah menggumpal pada penambahan elektrolit.
- Bersifat reversibel (jika menggumpal mudah untuk dijadikan koloid lagi).
- Efek Tyndall lemah.
Sifat dari koloid hidrofob
- Tidak mengadsorpsi mediumnya (air).
- Hanya stabil pada konsentrasi kecil.
- Mudah menggumpal pada penambahan elektrolit.
- Bersifat ireversibel (jika menggumpal sulit untuk dijadikan koloid lagi).
- Efek Tyndall lebih jelas.
Sistem berikut yang tidak dapat membentuk koloid kembali setelah zat terdispersi mengalami koagulasi adalah jenis koloid hidrofob sehingga jawaban yang sesuai adalah susu.
*Air kopi adalah contoh suspensi (campuran kasar).