Majas adalah salah satu gaya bahasa yang digunakan di dalam cerita pendek untuk memberikan efek khusus sehingga lebih menghidupkan cerita tersebut. Berikut beberapa jenis majas, antara lain:
- Majas personifikasi adalah majas yang menggambarkan benda seolah-olah memiliki sifat seperti manusia.
- Majas hiperbola adalah majas yang melebih-lebihkan suatu hal atau keadaan.
- Majas eufemisme adalah majas yang menggantikan kata-kata yang kasar dengan padanan kata yang lebih halus dan bagus.
- Majas litotes adalah majas yang digunakan untuk merendahkan suatu hal atau keadaan di mana keadaan sebenarnya bertolak belakang dengan penggambaran aslinya.
Beberapa majas yang terdapat di dalam kutipan cerpen tersebut adalah:
- Majas personifikasi, kalimat bukti: kalimat ketiga.
... tiba-tiba tersandung batu besar yang sebelumnya tidak ada, lalu tubuhnya melesat ke udara, dengan cekatan didekap akar-akar pohon jejawi yang bergelantungan di dahan-dahannya, (Sifat yang hanya bisa dimiliki manusia yaitu didekap, memberitahu pembaca bahwa akar-akar pohon tersebut menjerat manusia yang terlempar.)
- Majas hiperbola, kalimat bukti: kalimat ketiga.
... dijepit keras-keras tanpa ampun, kemudian dibanting ke tanah dengan kecepatan setan pula. (Kata yang dicetak tebal tersebut berarti kecepatan yang digunakan sangat cepat.)
Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa majas yang digunakan penulis beserta bukti kalimatnya adalah majas personifikasi, bukti kalimat: dengan cekatan didekap akar-akar pohon jejawi yang bergelantungan di dahan-dahannya.