Latihan Kimia Kelas X Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit
Admin Cube
Soal
10
Kesulitan
Reguler
Waktu
Mata Pelajaran
Kimia
Selesai
Benar
0
Salah
0
Dilewati
10

Komposisi Skor

Peringkat

 
1. 3
2. 3
3. 2
4. 2
5. 0
6+. 0
  • Pilgan

    Hubungan yang tepat antara jumlah ion-ion dalam larutan dengan kekuatan daya hantar listrik larutan adalah ….

    A

    semakin banyak jumlah ion, semakin lemah daya hantar listrik larutan

    B

    semakin banyak jumlah ion, semakin sulit aliran listrik mengalir

    C

    jumlah ion tidak akan memengaruhi daya hantar listrik larutan

    D

    semakin banyak jumlah ion, semakin kuat daya hantar listrik larutan

    E

    semakin banyak jumlah ion, semakin banyak resistansi yang terjadi

    Pembahasan:

    Konsep yang harus dipahami adalah konsep perbedaan larutan elektrolit kuat, larutan elektrolit lemah, dan larutan non-elektrolit.

    • Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang memiliki daya hantar listrik baik/kuat.
    • Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang memiliki daya hantar listrik yang lemah.
    • Larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak memiliki daya hantar listrik.

    Larutan elektrolit mampu menghantarkan listrik sebab di dalam larutan terdapat ion-ion yang berperan sebagai partikel pengemban muatan listrik. Daya hantar listrik sangat dipengaruhi oleh jumlah ion-ion dalam larutan. Semakin banyak jumlah ion maka akan semakin kuat daya hantar listrik larutan tersebut. Dan sebaliknya semakin sedikit jumlah ion maka semakin lemah daya hantar listrik.

    Jadi, hubungan yang tepat antara jumlah ion-ion dalam larutan dengan kekuatan daya hantar listrik larutan adalah semakin banyak jumlah ion, semakin kuat daya hantar listrik larutan.


    *Jawaban “semakin banyak jumlah ion, semakin banyak resistansi yang terjadi” --> salah, karena semakin banyak jumlah ion maka aliran listrik makin mudah mengalir sehingga resistansi/hambatannya berkurang.

  • Pilgan

    Pada suatu pagi, Anna tiba-tiba dimintai tolong oleh ayahnya untuk mengecek apakah bohlam lampu yang dibeli bermasalah. Anna kemudian teringat pelajaran kimia di sekolah mengenai percobaan daya hantar listrik larutan, sehingga dia mulai mengumpulkan material-material yang diperlukan seperti kawat, elektrode, dan sumber listrik.

    Sebagai pembanding, Anna menggunakan bohlam lampu yang ia gunakan di kamarnya yang masih menyala terang. Kemudian untuk melengkapi rangkaian alat tersebut, Anna menambahkan larutan di mana elektrode akan dicelupkan. Anna kemudian menelusuri seisi rumah dan menemukan cuka, gula, garam, alkohol, dan aseton. Bahan yang sebaiknya dipilih oleh Anna adalah ….

    A

    gula

    B

    garam

    C

    cuka

    D

    aseton

    E

    alkohol

    Pembahasan:

    Dari ilustrasi yang diberikan, kita dapat menyimpulkan bahwa Anna ingin melihat apakah lampu yang dibeli ayahnya bisa menyala terang atau tidak. Sehingga larutan yang diperlukan adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik atau disebut larutan elektrolit. Larutan elektrolit yang sebaiknya dipilih adalah larutan elektrolit kuat sehingga daya hantar listrik maksimal.

    Dikarenakan yang dibutuhkan Anna adalah larutan, maka beberapa bahan yang berbentuk padatan, seperti gula dan garam perlu dilarutkan terlebih dahulu dalam air. Sehingga sekarang Anna memiliki cuka, larutan gula, larutan garam, alkohol, dan aseton.

    Seperti disebutkan sebelumnya, untuk mendapatkan daya hantar maksimal, Anna harus memilih larutan elektrolit kuat di antara bahan yang ada. Yang termasuk elektrolit kuat adalah larutan garam.

    *Cuka merupakan jenis larutan elektrolit lemah, sedangkan larutan gula, alkohol, dan aseton merupakan larutan non-elektrolit.

    Maka dapat disimpulkan, bahan yang sebaiknya dipilih oleh Anna adalah garam.

  • Pilgan

    Jika diketahui larutan kovalen polar merupakan zat yang terlarut dalam pelarut air, banyaknya zat terlarut yang terurai dapat ditunjukkan sebagai ....

    A

    derajat oksidasi

    B

    derajat disosiasi

    C

    derajat reaksi

    D

    derajat reduksi

    E

    derajat ionisasi

    Pembahasan:

    Banyaknya zat terlarut yang terurai dalam pelarut air dapat ditunjukkan oleh derajat ionisasi/disosiasi. Derajat ionisasi dan disosiasi dibedakan oleh zat terlarut. Jika zat terlarut adalah senyawa ionik, maka digunakan istilah derajat disosiasi sedangkan jika zat terlarut adalah senyawa kovalen polar, maka digunakan istilah derajat ionisasi.

    Contoh dari senyawa ionik adalah KCl (kalium klorida).

    Persamaan reaksi ketika terurai (reaksi disosiasi): KCl \longrightarrow K+ ++ Cl-

    Contoh dari senyawa kovalen polar adalah HF (asam fluorida).

    Persamaan reaksi ketika terurai (reaksi ionisasi): HF \longrightarrow H+ ++ F-

    Sehingga dapat disimpulkan banyaknya zat terlarut yang terurai dapat ditunjukkan sebagai derajat ionisasi.


    *Derajat oksidasi dan derajat reduksi bukan termasuk istilah yang ada dalam kimia.

    *Derajat reaksi merupakan sebuah bilangan perbandingan yang menunjukkan seberapa banyak energi panas diubah menjadi energi kinetik oleh satu bagian sudu rotor pada turbin uap.

  • Pilgan

    Seorang peneliti melakukan penelitian terkait daya hantar listrik larutan dan memberikan hasil analisis dan pengamatan sesuai tabel berikut.

    Jika tidak ada yang salah pada pengamatan yang dilakukan, maka kesimpulan yang tidak benar terkait jenis larutan terdapat pada ….

    A

    HF

    B

    C5H12O

    C

    H2CO3

    D

    KBr

    E

    Mg(OH)2

    Pembahasan:

    Kemampuan daya hantar listrik larutan dapat dilakukan menggunakan rangkaian alat uji sederhana yang terdiri dari lampu, sumber arus, kabel/kawat, elektrode, dan larutan yang akan diuji.

    • Larutan yang mampu menyebabkan lampu menyala dengan terang atau bersamaan dengan itu terbentuk gelembung gas menunjukkan larutan tersebut adalah elektrolit kuat.
    • Larutan yang menyebabkan lampu menyala redup dan/atau membentuk gelembung gas menunjukkan larutan tersebut adalah elektrolit lemah.
    • Larutan non-elektrolit, tidak akan menyebabkan lampu menyala dan tidak pula terbentuk gelembung gas.

    Berdasarkan tabel yang diberikan, berikut adalah analisis yang benar.

    KBr: lampu menyala terang dan terbentuk gelembung gas --> larutan elektrolit kuat.

    H2CO3: lampu tidak menyala, tetapi terbentuk gelembung gas --> larutan elektrolit lemah.

    Mg(OH)2: lampu menyala terang dan tidak terbentuk gelembung gas --> larutan elektrolit kuat.

    HF: lampu menyala redup dan tidak terbentuk gas --> larutan elektrolit lemah.

    C5H12O: lampu tidak menyala dan tidak terbentuk gelembung gas --> larutan non-elektrolit.

    

    Maka kesimpulan yang tidak benar terkait jenis larutan terdapat pada Mg(OH)2.

  • Pilgan

    Perhatikan gambar berikut!



    Gambar di atas menunjukkan hasil percobaan yang dilakukan Sasha untuk menganalisis daya hantar tiga jenis larutan. Kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil pengamatan di atas adalah ….

    A

    senyawa B dan C tidak memiliki kemampuan daya hantar listrik

    B

    senyawa B memiliki kemampuan daya hantar listrik

    C

    senyawa C tidak memiliki kemampuan daya hantar listrik

    D

    senyawa A dapat menghantarkan listrik

    E

    senyawa A dan B memiliki kemampuan daya hantar listrik

    Pembahasan:

    Konsep yang harus dipahami adalah konsep perbedaan larutan elektrolit kuat, larutan elektrolit lemah, dan larutan non-elektrolit.

    • Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang memiliki daya hantar listrik baik/kuat.
    • Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang memiliki daya hantar listrik yang lemah.
    • Larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak memiliki daya hantar listrik.

    Kemampuan daya hantar listrik larutan dapat dilakukan menggunakan rangkaian alat uji sederhana yang terdiri dari lampu, sumber arus, kabel/kawat, elektrode, dan larutan yang akan diuji.

    • Larutan yang mampu menyebabkan lampu menyala dengan terang atau bersamaan dengan itu terbentuk gelembung gas menunjukkan larutan tersebut adalah elektrolit kuat.
    • Larutan yang menyebabkan lampu menyala redup dan/atau membentuk gelembung gas menunjukkan larutan tersebut adalah elektrolit lemah.
    • Larutan non-elektrolit, tidak akan menyebabkan lampu menyala dan tidak pula terbentuk gelembung gas.

    Berdasarkan gambar yang diberikan, berikut adalah analisis yang benar.

    Gambar A: Lampu menyala terang --> elektrolit kuat --> daya hantar listrik kuat/besar.

    Gambar B: Lampu tidak menyala dan tidak terbentuk gelembung gas --> non-elektrolit --> tidak dapat menghantarkan listrik.

    Gambar C: Lampu tidak menyala, tetapi terbentuk gas di sekitar elektrode --> elektrolit lemah --> daya hantar listrik lemah.


    Maka kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil pengamatan di atas adalah senyawa A dapat menghantarkan listrik.

  • Pilgan

    Jika dalam suatu percobaan daya hantar listrik dilakukan penggantian larutan dari larutan magnesium hidroksida menjadi larutan butanol, perubahan yang dapat teramati secara fisik adalah ….

    A

    B

    C

    D

    E

    Pembahasan:

    Kemampuan daya hantar listrik larutan dapat dilakukan menggunakan rangkaian alat uji sederhana yang terdiri dari lampu, sumber arus, kabel/kawat, elektrode, dan larutan yang akan diuji.

    • Larutan yang mampu menyebabkan lampu menyala dengan terang atau bersamaan dengan itu terbentuk gelembung gas menunjukkan larutan tersebut adalah elektrolit kuat.
    • Larutan yang menyebabkan lampu menyala redup dan/atau membentuk gelembung gas menunjukkan larutan tersebut adalah elektrolit lemah.
    • Larutan non-elektrolit, tidak akan menyebabkan lampu menyala dan tidak pula terbentuk gelembung gas.

    Analisis masing-masing larutan pada soal sebagai berikut.

    • Larutan magnesium hidroksida termasuk jenis elektrolit kuat, yang artinya memiliki daya hantar listrik kuat, sehingga mampu membuat lampu menyala dengan terang.
    • Larutan butanol adalah larutan non-elektrolit yang artinya larutan tersebut tidak memiliki kemampuan daya hantar listrik, sehingga tidak mampu menyebabkan lampu menyala dan tidak pula menghasilkan gelembung gas.

    Maka gambar yang benar haruslah gambar yang menunjukkan perubahan dari "lampu menyala terang " menjadi "lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung gas".


    *Keadaan di atas dapat terjadi jika dilakukan perubahan larutan non-elektrolit menjadi larutan elektrolit kuat.

    *Keadaan di atas dapat terjadi jika dilakukan perubahan larutan elektrolit lemah menjadi larutan elektrolit kuat.

    *Keadaan di atas dapat terjadi jika dilakukan perubahan larutan elektrolit kuat menjadi larutan elektrolit lemah.

    *Keadaan di atas dapat terjadi jika dilakukan perubahan larutan elektrolit kuat menjadi larutan elektrolit kuat dengan jumlah ion yang lebih banyak sehingga kemampuan daya hantarnya meningkat.

  • Pilgan

    Seorang warga mengklaim bahwa dirinya pingsan akibat sengatan listrik saat tidak sengaja memasukkan kakinya dalam suatu penampungan cairan. Diketahui di dalam cairan tersebut juga terdapat kabel yang memiliki arus listrik. Setelah dilakukan uji laboratorium terhadap cairan tersebut, peneliti menemukan fakta bahwa larutan tersebut tidak menyebabkan lampu menyala atau pun menghasilkan gas pada elektroda. Analisis yang dapat diberikan peneliti terhadap kesaksian korban adalah ....

    A

    korban seharusnya tidak mengalami dampak apapun

    B

    korban menjadi lebih sehat

    C

    korban sewajarnya mengalami sedikit sengatan listrik

    D

    korban mengalami luka dalam akibat sengatan listrik tersebut

    E

    korban seharusnya mengalami luka bakar yang serius

    Pembahasan:

    Konsep yang harus dipahami adalah konsep perbedaan antara larutan elektrolit kuat, larutan elektrolit lemah, dan larutan non-elektrolit. Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang memiliki daya hantar listrik baik/kuat. Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang memiliki daya hantar listrik yang lemah. Sedangkan larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak memiliki daya hantar listrik.

    Penentuan jenis larutan dapat diketahui menggunakan rangkaian alat yang terdiri dari lampu, sumber arus listrik, dan elektroda yang dihubungkan dengan kawat. Elektroda kemudian dicelupkan pada cairan yang akan diuji.

    • Jika cairan tersebut menyebabkan lampu menyala terang dan menimbulkan gelembung gas di elektroda, maka cairan tersebut adalah larutan elektrolit kuat.
    • Jika cairan tersebut menyebabkan lampu tidak menyala atau menyala redup dan menimbulkan gelembung gas di elektroda, maka cairan tersebut adalah larutan elektrolit lemah.
    • Jika cairan tersebut tidak menyebabkan lampu menyala dan tidak menimbulkan gelembung gas di elektroda, maka cairan tersebut adalah larutan non-elektrolit.

    Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa cairan tersebut adalah larutan non-elektrolit sehingga arus listrik dari kabel tidak dapat dihantarkan oleh cairan tersebut. Oleh sebab itu, seharusnya korban tidak mengalami dampak apapun.

  • Pilgan

    Derajat ionisasi/disosiasi dari kalium hidroksida, asam sulfat, dan metanol berturut-turut adalah ….

    A

    1; 0,5; dan 0,5

    B

    1; 1; dan 0

    C

    1;1; dan 0,5

    D

    0; 0,5; dan 1

    E

    1; 0,5; dan 0

    Pembahasan:

    Konsep yang harus dipahami adalah konsep perbedaan larutan elektrolit kuat, larutan elektrolit lemah, dan larutan non-elektrolit.

    • Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang memiliki daya hantar listrik baik/kuat.
    • Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang memiliki daya hantar listrik yang lemah.
    • Larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak memiliki daya hantar listrik.

    Banyaknya zat terlarut yang terurai dalam pelarut air dapat ditunjukkan oleh derajat ionisasi/disosiasi. Derajat ionisasi dan disosiasi dibedakan oleh zat terlarut. Jika zat terlarut adalah senyawa ionik, maka digunakan istilah derajat disosiasi, sedangkan jika zat terlarut adalah senyawa kovalen polar, maka digunakan istilah derajat ionisasi.

    • Larutan elektrolit kuat akan memiliki derajat disosiasi 1 (terdisosiasi sempurna/seluruhnya).
    • Larutan elektrolit lemah akan memiliki derajat disosiasi lebih besar dari 0 dan kurang dari 1 (terdisosiasi sebagian).
    • Larutan nonelektrolit akan memiliki derajat disosiasi 0 (tidak terdisosiasi).

    Kalium hidroksida dan asam sulfat termasuk jenis larutan elektrolit kuat sehingga memiliki derajat disosiasi/ionisasi = 1. Sebaliknya, metanol termasuk jenis larutan non-elektrolit sehingga memiliki derajat disosiasi/ionisasi = 0.

    Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan derajat ionisasi/disosiasi dari kalium hidroksida, asam sulfat, dan metanol adalah 1; 1; dan 0.

  • Pilgan

    Senyawa berikut yang termasuk larutan elektrolit dari jenis senyawa kovalen polar adalah ....

    A

    MgCl2 dan HCl

    B

    NaCl dan NaOH

    C

    CH3F dan Cl2

    D

    PCl3 dan CO

    E

    PCl5 dan CH4

    Pembahasan:

    Larutan berdasarkan kemampuannya menghantarkan listrik dibedakan menjadi larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit. Larutan elektrolit terdiri dari dua jenis yaitu larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah. Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang memiliki daya hantar listrik baik/kuat. Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang memiliki daya hantar listrik yang lemah. Sedangkan larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak memiliki daya hantar listrik.

    Berdasarkan jenis ikatannya, senyawa yang termasuk larutan elektrolit adalah senyawa yang terbentuk oleh ikatan ionik (senyawa ionik) dan ikatan kovalen polar (senyawa kovalen polar). Sementara, senyawa yang termasuk larutan non-elektrolit adalah senyawa yang terbentuk dari ikatan kovalen nonpolar (senyawa kovalen nonpolar).

    • Contoh senyawa ionik adalah KCl dan NaCl.
    • Contoh senyawa kovalen polar adalah NH3 dan H2O.
    • Contoh senyawa kovalen nonpolar adalah CH4 dan PCl5.


    Jawaban "MgCl2 dan HCl" --> salah. Keduanya termasuk larutan elektrolit, tetapi jenis senyawa MgCl2 adalah senyawa ionik dan HCl termasuk jenis senyawa kovalen polar.

    Jawaban "CH3F dan Cl2" --> salah. CH3F adalah senyawa kovalen polar dan termasuk larutan elektrolit, tetapi Cl2 termasuk jenis senyawa kovalen nonpolar sehingga bersifat nonelektrolit.

    Jawaban "PCl5 dan CH4" --> salah. Karena keduanya termasuk larutan kovalen nonpolar sehingga bersifat nonelektrolit.

    Jawaban "NaCl dan NaOH" --> salah karena meskipun keduanya termasuk larutan elektrolit, tetapi jenis senyawa NaCl dan NaOH adalah senyawa ionik.

    Jawaban "PCl3 dan CO" --> benar karena keduanya termasuk senyawa kovalen polar dan bersifat elektrolit.


    Maka dapat disimpulkan bahwa yang termasuk larutan elektrolit dari jenis senyawa kovalen polar adalah PCl3 dan CO.

  • Pilgan

    Dalam suatu percobaan daya hantar listrik larutan, penggunaan larutan A menyebabkan lampu menyala terang sedangkan penggunaan larutan B menyebabkan timbulnya gelembung gas pada elektroda. Perbandingan kekuatan daya hantar kedua larutan yang benar adalah ....

    A

    daya hantar larutan A sama dengan daya hantar larutan B

    B

    daya hantar larutan A lebih lemah dari daya hantar larutan B

    C

    daya hantar larutan B lebih kuat dari daya hantar larutan A

    D

    daya hantar larutan A dan larutan B tidak dapat dibandingkan

    E

    daya hantar larutan A lebih kuat dari daya hantar larutan B

    Pembahasan:

    Konsep yang harus dipahami adalah konsep perbedaan larutan elektrolit kuat, larutan elektrolit lemah, dan larutan non-elektrolit.

    • Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang memiliki daya hantar listrik baik/kuat. Contoh larutan elektrolit kuat adalah asam sulfat dan asam klorida.
    • Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang memiliki daya hantar listrik yang lemah. Contoh larutan elektrolit lemah adalah asam cuka dan asam fluorida.
    • Larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak memiliki daya hantar listrik. Contoh dari larutan non-elektrolit adalah metanol dan larutan gula.

    Kemampuan daya hantar listrik larutan dapat dilakukan menggunakan rangkaian alat uji sederhana yang terdiri dari lampu, sumber arus, kabel/kawat, elektrode, dan larutan yang akan diuji.

    • Larutan yang mampu menyebabkan lampu menyala dengan terang atau bersamaan dengan itu terbentuk gelembung gas menunjukkan larutan tersebut adalah elektrolit kuat.
    • Larutan yang menyebabkan lampu menyala redup dan/atau membentuk gelembung gas menunjukkan larutan tersebut adalah elektrolit lemah.
    • Larutan non-elektrolit, tidak akan menyebabkan lampu menyala dan tidak pula terbentuk gelembung gas.


    Penggunaan larutan A menyebabkan lampu menyala terang sehingga larutan A termasuk larutan elektrolit kuat. Penggunaan larutan B menyebabkan timbulnya gelembung gas pada elektrode, sehingga larutan B termasuk larutan elektrolit lemah.

    Maka perbandingan kekuatan daya hantar kedua larutan yang benar adalah daya hantar larutan A lebih kuat dari daya hantar larutan B.


Tidak Ada Komentar

Ayo Daftar Sekarang!

Dan dapatkan akses ke seluruh 284.912 soal dengan berbagai tingkat kesulitan!

Daftar

Masih ada yang belum ngerti juga? Tanya ke kak tutor aja! Caranya, daftar layanan premium dan pilih paketnya.