Latihan Bahasa Indonesia Kelas IX Cerita Pendek
# 6
Pilgan

Bacalah penggalan cerpen ini!

Dalam sebuah perjalanan dari Urstein ke Ljubljana, saya dan fasilitator perjalanan beberapa kali mengalami kesalahan (naik) kereta. Dari terdampar di Sletzhal yang dingin, menunggu kereta hingga satu jam lebih di Bischofshofen, hingga akhirnya terdampar di Villach, sebuah country side Austria yang indah.

Ketika mengalami “ketersesatan-ketersesatan” itu, saya mengutuk-ngutuk keadaan, kelengahan saya dan fasilitator, hingga hal-hal yang luput kami antisipasi—padahal sejumlah persiapan rasanya sudah sangat matang.

Berhenti sampai di sana? Tidak? Saya harus berurusan dengan rekan perjalanan lain yang luar biasa menjengkelkan, ditambah dengan tragedi-tragedi yang hanya menimpa saya seorang. Fyuh! Residensi macam apa ini!

(Cerpen berjudul "Gembira itu Fana, Sakit itu Sementara" karya Benny Arnas)

Bukti bahwa perasaan tokoh saya dalam penggalan cerpen tersebut kesal adalah ....

A

ia mengutuk keadaan saat menunggu kereta hingga satu jam lebih di Bischofshofen

B

ia masih sempat mendeskripsikan bahwa country side Austria yaitu Villach memiliki keindahan

C

ia mengeluhkan fasilitatornya yang menjengkelkan

D

teman seperjalanannya sama sekali tidak membantunya dalam menyelesaikan ketersesatan mereka