Latihan Fisika Kelas X Hukum Kekekalan Momentum
# 4
Pilgan

Suatu mega proyek menggunakan truk pengangkut material untuk mengangkut semen dalam jumlah banyak. Proyek ini menggunakan corong semen raksasa yang memiliki debit 1.500 liter per sekon untuk menuang semen ke dalam truk. Jika truk bermassa 15 ton bergerak dengan kecepatan 6 m/s dan massa jenis semen adalah 2.500 kg/m3, maka kecepatan truk setelah diisi semen selama 8 s adalah ....

A

4,5 m/s

B

4,0 m/s

C

3,0 m/s

D

2,5 m/s

E

2,0 m/s

Pembahasan:

Diketahui:

Debit Q = 1.500 liter/s = 1,5 m3/s

Massa truk mtruk = 15 ton = 15.000 kg

Kecepatan truk sebelum diisi semen vtruk = 6 m/s

Massa jenis semen ρsemen\rho_{\text{semen}} = 2.500 kg/m3

Waktu pengisian semen t = 8 s

Ditanya:

Kecepatan truk setelah diisi semen vtruk' = ?

Dijawab:

Sebelumnya, menentukan volume semen yang diisikan ke dalam truk selama 8 s melalui debit semen yang keluar dari corong. Debit merupakan banyaknya volume fluida yang mengalir setiap waktu yang dinyatakan dengan

Q=VtQ=\frac{V}{t}

atau V=QtV=Qt

Berdasarkan soal, debit semen dinyatakan dengan

Q=1,5 Q=1,5\  m3/s selama 8 s

sehingga volume semen selama 8 s adalah

V=1,5V=1,5 m3/s (8 s)

V =12V\ =12 m3

Karena diketahui massa jenis semen, maka dapat ditentukan massa dari semen melalui hubungan

ρ=mV\rho=\frac{m}{V} atau m=ρVm=\rho V

dengan ρ\rho adalah massa jenis fluida, mm adalah massa, dan VV adalah volume. Sehingga, massa semen adalah

msemen=ρsemenVsemenm_{\text{semen}}=\rho_{\text{semen}}V_{\text{semen}}

msemen=(2.500)(12 )m_{\text{semen}}=\left(2.500\right)\left(12\ \right)

msemen=30.000m_{\text{semen}}=30.000 kg

Pada kasus ini berlaku hukum kekekalan momentum, dimana momentum awal sebelum diisi semen dengan momentum akhir setelah diisi semen adalah sama, dimana

pawal=pakhirp_{\text{awal}}=p_{\text{akhir}}

Momentum merupakan ukuran kesukaran untuk memberhentikan gerak suatu benda melalui hasil perkalian antara massa dengan kecepatan benda.

p = mvp\ =\ mv

Sebelum diisi dengan semen, momentum awal sistem hanyalah momentum dari truk kosong. Sedangkan setelah diisi semen, momentum akhir sistem merupakan perkalian antara gabungan massa truk dan massa semen dengan kecepatan truk setelah diisi semen, sehingga

mtrukvtruk=(mtruk+msemen)vtrukm_{\text{truk}}v_{\text{truk}}=\left(m_{\text{truk}}+m_{\text{semen}}\right)v_{\text{truk}}'

Maka, sesuai dengan hukum kekekalan momentum:

pawal=pakhirp_{\text{awal}}=p_{\text{akhir}}

mtrukvtruk=(mtruk+msemen)vtrukm_{\text{truk}}v_{\text{truk}}=\left(m_{\text{truk}}+m_{\text{semen}}\right)v_{\text{truk}}'

(15.000)(6)=(15.000+30.000)vtruk\left(15.000\right)\left(6\right)=\left(15.000+30.000\right)v_{\text{truk}}'

90.000=45.000vtruk90.000=45.000v_{\text{truk}}'

vtruk=90.00045.000v_{\text{truk}}'=\frac{90.000}{45.000}

vtruk=2v_{\text{truk}}'=2 m/s

Jadi, kecepatan truk setelah diisi semen adalah 2 m/s.