Berikut ini merupakan terjemahan dari soal dan teks di atas.
Bacalah teks berikut ini dan pilihlah jawaban yang benar!
Pemerintah Melarang Perayaan Tahun Baru di Ruang Publik
Pemerintah telah memutuskan untuk melarang acara yang menarik kerumunan dan perayaan malam tahun baru dari 18 Desember hingga 8 Januari dalam upaya untuk mencegah lonjakan transmisi COVID-19 selama musim liburan Natal dan malam tahun baru.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan keputusan itu didasarkan pada peningkatan kasus COVID-19 yang terus meningkat dan signifikan, terutama setelah akhir pecan pada lima hari di akhir Oktober.
Jumlah kasus baru setiap hari dan korban yang meninggal dunia terus meningkat sejak akhir Oktober [perpanjangan libur panjang]. Sebelumnya, kami melihat tren yang relatif menurun," kata Luhut, Senin, dalam rapat dengan gubernur Jakarta. Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali.
Menteri senior tersebut menyoroti fakta bahwa lonjakan kasus terutama terjadi di delapan provinsi: Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Bali dan Kalimantan Timur.
Luhut secara khusus meminta Jakarta, wilayah administratif yang paling terdampak oleh pandemi, untuk menerapkan kebijakan kerja-dari-rumah yang lebih ketat yang mengharuskan 75 persen pekerja di ibu kota untuk bekerja dari jarak jauh.
Dia juga meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk tetap membatasi jam operasional pusat perbelanjaan, restoran, dan tempat hiburan menjadi hanya pukul 19.00.
"Pemilik mal harus memberikan keringanan sewa kepada vendor, seperti menerapkan sistem pro-rate atau skema bagi hasil sehingga kebijakan [yang lebih ketat] tidak akan memberikan beban ekonomi tambahan bagi penyewa," kata menteri.
Resepsi pernikahan dan acara keagamaan lainnya yang menarik banyak orang juga dilarang dan diminta untuk pindah secara online.
Pihak berwenang telah melakukan pekerjaan mereka untuk menghentikannya, menyusul lonjakan penularan virus korona yang terus berlanjut sejak akhir pekan yang panjang di akhir Oktober, dengan munculnya lonjakan kasus yang berasal dari ratusan klaster keluarga baru di Jakarta.
Mengapa pemerintah melarang orang-orang untuk merayakan Natal dan tahun baru?
Di bawah ini merupakan terjemahan dari setiap pilihan jawaban.
- To spread the COVID-19 illness to others. — Untuk menyebarkan penyakit COVID-19 kepada orang lainnya.
- To increase a spike in COVID-19 transmissions. — Untuk meningkatkan lonjakan penularan COVID-19.
- To make people infected by the coronavirus. — Untuk membuat orang-orang terinfeksi oleh virus corona.
- To reduce the risk of infection and transmission of the coronavirus. — Untuk mengurangi resiko terinfeksi dan penularan virus corona.
- To know the risks of COVID-19 transmissions. — Untuk mengetahui resiko penularan COVID-19.
Soal di atas menanyakan alasan mengapa pemerintah melarang orang-orang untuk merayakan Natal dan tahun baru. Untuk dapat menemukan jawabannya, mari kita telaah teks di atas. Teks di atas merupakan teks berita mengenai larangan pemerintah bagi masyarakat untuk merayakan Natal dan tahun baru untuk mencegah penularan virus corona di Jakarta. Pada teks ini memuat alasan mengapa pemerintah melarang orang-orang untuk merayakan Natal dan tahun baru. Kita dapat melihatnya pada paragraf pertama berikut ini.
- The government has decided to ban crowd-pulling events and New Year's Eve celebrations from Dec. 18 to Jan. 8 in a bid to prevent a spike in COVID-19 transmissions during the Christmas and New Year’s holiday season. ⟶ Pemerintah telah memutuskan untuk melarang acara yang menarik kerumunan dan perayaan malam tahun baru dari 18 Desember hingga 8 Januari dalam upaya untuk mencegah lonjakan transmisi COVID-19 selama musim liburan Natal dan malam tahun baru.
Berdasarkan paragraf satu tersebut, kita dapat mengetahui bahwa alasan pemerintah melarang masyarakat untuk menyelenggarakan acara yang menarik kerumunan adalah untuk mengurangi resiko terinfeksi dan penularan virus corona.
Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah "To reduce the risk of infection and transmission of the coronavirus".