Diketahui:
- massa elektrolit = 7,5 gram
- elektrolit biner ⟶ jumlah ion (n) = 2
- Mr = 60 gram mol-1
- massa air = 250 gram
- Kf air = 1,9 °C/m
- ΔTf = 1,395 °C
Ditanyakan:
derajat ionisasi (α)?
Dijawab:
Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit kuat (α = 1), yakni larutan yang semua molekulnya terurai mejadi ion-ion (terionisasi sempurna). Umumnya larutan elektrolit kuat adalah asam kuat, basa kuat dan garam.
- Garam (contoh: NaCl, KCl, CuSO4 dan KNO3)
- Asam Kuat (contoh: HCl, HI, HBr, H2SO4 dan HNO3)
- Basa Kuat (contoh: NaOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2 dan KOH)
Larutan elektrolit lemah (0 < α < 1), yakni larutan yang tidak semua molekulnya terionisasi (ionisasi tidak sempurna).
- Asam Lemah (contoh: HCN, H3PO4, CH3COOH, dan C2O3)
- Basa Lemah (contoh: NH4OH, Al(OH)3)
Molalitas (m), menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap kilogram pelarut.
m=kg pelarutmol zat terlarut=Mrmassa×P (gram pelarut)1.000
Rumus penurunan titik beku untuk zat elektrolit:
ΔTf=Kf×m ×i
ΔTf=Tfo −Tf
dengan
i=1+(n−1)α
Keterangan:
ΔTf= penurunan titik beku ( oC)
Kf= tetapan penurunan titik beku molal (°C molal-1)
m= molalitas (m)
i= faktor Van't Hoff
n= banyaknya ion
α= derajat ionisasi
Tf = titik beku larutan (°C)
Tfo= titik beku pelarut (°C)
untuk elektrolit kuat (α= 1), harga i=n .
- Menentukan derajat ionisasi dari rumus penurunan titik beku
ΔTf=Kf×m ×i
ΔTf=Kf×Mrmassa×P (gram pelarut )1.000×(1+(n−1)α)
1,395 oC=1,9 oC mol−1×60 gram mol−17,5 gram×2501.000 ×(1+(2−1)α)
1,395 oC=1,9 oC mol−1×0,125 ×4 ×(1+ α)
(1+α) =0,951,395
(1+α) =1,47
α =1,47 −1
α =0,47
α =0,47×100%=47%
Jadi banyaknya elektrolit yang terurai dalam larutan adalah 47%.