Pasang surut adalah naik atau turunnya permukaan air laut yang disebabkan oleh pengaruh gaya gravitasi bulan dan matahari. Terdapat tiga sumber gaya yang saling berinteraksi, yaitu laut, matahari, dan bulan. Periode pasang surut laut adalah waktu antara puncak atau lembah gelombang ke puncak atau lembah gelombang berikutnya. Panjang periode pasang surut 12 jam 25 menit atau 24 jam 50 menit.

Kegunaan dalam mengetahui pasang surut air laut adalah pengaplikasiannya dalam  transportasi perairan, kegiatan di pelabuhan, pembangunan di daerah pesisir pantai, dan lain-lain. Untuk dapat meramalkan pasang laut, diperlukan data amplitudo dan beda fase dari masing-masing komponen pembangkit pasang laut. Seperti telah disebutkan, komponen-komponen utama pasang surut terdiri dari komponen tengah harian dan harian. Namun, karena interaksinya dengan bentuk (morfologi) pantai, superposisi antar komponen pasang laut utama, dan faktor-faktor lainnya akan mengakibatkan terbentuknya komponen-komponen pasang laut yang baru.

Pasang surut air laut dibedakan menjadi beberapa tipe, antara lain pasang surut harian ganda, pasang surut harian tunggal, pasang surut campuran condong ke harian ganda, dan pasang surut campuran condong ke harian tunggal. Pasang surut jenis harian ganda terdapat di perairan Selat Malaka sampai ke Laut Andaman. Pasang surut jenis harian tunggal terdapat di perairan sekitar selat Karimata, antara Sumatra dan Kalimantan. Pada pasang-surut campuran condong ke harian ganda (mixed tide, prevailing semidiurnal) terjadi di sebagian besar perairan Indonesia bagian timur. Sedangkan pasang surut jenis campuran condong ke harian tunggal (mixed tide, prevailing diurnal) terdapat di pantai selatan Kalimantan dan pantai utara Jawa Barat.

Pasang laut disebabkan oleh gaya gravitasi dan efek sentrifugal. Efek sentrifugal adalah dorongan ke arah luar pusat rotasi (bumi). Gravitasi bervariasi secara langsung dengan massa tetapi berbanding terbalik terhadap jarak. Meskipun ukuran bulan lebih kecil dari Matahari, tetapi gaya gravitasi bulan dua kali lebih besar daripada gaya tarik Matahari dalam membangkitkan pasang surut laut karena jarak bulan lebih dekat daripada jarak Matahari ke bumi. Gaya gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan Matahari dan menghasilkan dua tonjolan pasang surut gravitasional di laut. Lintang dari tonjolan pasang surut ditentukan oleh deklinasi, sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan Matahari.