Hujan, aku masih menunggumu untuk kembali datang. Lihatlah, aku kembali membuka kenangan semasa kecil saat aku merasakan rintikmu di kulitku dan berusaha memayungi diri dengan daun pisang.

Aku masih sabar menunggu rintik hujanmu sambil mengenang kembali kenangan semasa kanak-kanak. Kenangan itu adalah saat berlarian di pematang, terguyur hujan, dan berpayung daun pisang sepulang dari sekolah.

Aku masih setia menyambutmu sambil membaca ulang kenangan masa kanak-kanak. Kenangan itu adalah kenangan pergi ke sekolah, lalu berlarian di pematang dan berpayung daun pisang.

Kenangan saat hujan itu kembali muncul, yaitu masa-masa berseragam merah putih. Yang terkenang adalah berlarian di halaman belakang rumah sepulang dari sekolah, lalu membiarkan tubuh berbalut seragam terguyur hujan.