Latihan Kimia Kelas XI Sistem Koloid
Admin Cube
Soal
10
Kesulitan
Reguler
Waktu
Mata Pelajaran
Kimia
Selesai
Benar
0
Salah
0
Dilewati
10

Komposisi Skor

Peringkat

 
1. 8
2. 0
3. 0
4. 0
5. 0
6+. 0
  • Pilgan

    Larutan berikut yang paling efektif untuk menggumpalkan koloid lempung yaitu ....

    A

    BaSO4

    B

    CaSO4

    C

    Al2(SO4)3

    D

    Ag2SO4

    E

    MgSO4

    Pembahasan:

    Koloid merupakan sistem dispersi yang berada dalam bentuk antara larutan dan suspensi. Koloid termasuk sistem yang heterogen yang dibentuk dengan cara mendispersikan suatu zat ke dalam suatu media yang homogen.

    Sifat-sifat koloid sebagai berikut.

    1. Efek Tyndall: penghamburan berkas sinar oleh sistem koloid.
    2. Elektroforesis: partikel koloid memiliki muatan sehingga dapat bergerak dalam medan listrik.
    3. Koagulasi: penggumpalan pada sistem koloid yang dapat disebabkan oleh penambahan larutan elektrolit.
    4. Gerak Brown: partikel koloid yang bergerak terus-menerus dengan gerakan patah-patah atau zig-zag.
    5. Adsorpsi: kemampuan koloid untuk menyerap berbagai macam zat pada permukaannya.

    Proses penggumpalan suatu koloid disebabkan hilangnya partikel muatan listrik pada koloid (muatan berperan sebagai penstabil sistem koloid). Salah satu cara penggumpalan koloid terjadi karena penambahan larutan elektrolit. Muatan positif pada larutan elektrolit akan ditarik ke dalam partikel ion negatif sedangkan ion negatif pada partikel koloid akan ditarik ke partikel ion positif. Proses koagulasi ini akan semakin cepat dengan semakin besarnya muatan dari suatu larutan elektrolit.

    Dikarenakan semua anion pada larutan elektrolit di opsi jawaban sama, maka keefektifan larutan elektrolit untuk menggumpalkan koloid lempung ditentukan oleh besarnya muatan positif dari larutan elektrolit.

    MgSO4 \longrightarrow Mg2+ ++ SO42- (muatan kation : +2)

    Ag2SO4 \longrightarrow 2Ag+ ++ SO42- (muatan kation : +1)

    BaSO4 \longrightarrow Ba2+ ++ SO42- (muatan kation : +2)

    CaSO4 \longrightarrow Ca2+ ++ SO42- (muatan kation : +2)

    Al2(SO4)3 \longrightarrow 2Al3+ ++ 3SO42- (muatan kation : +3)

    Karena muatan dari ion aluminium paling besar sehingga jenis larutan yang mengandung ion inilah yang akan paling efektif untuk menggumpalkan koloid lempung (yang bermuatan negatif).

    Jadi larutan berikut yang paling efektif untuk menggumpalkan koloid lempung yaitu Al2(SO4)3.

  • Pilgan

    Pengoperasian pabrik-pabrik besar di ibukota menyisakan asap dan debu yang sangat berbahaya. Karena semakin hari semakin meresahkan, para aktivis lingkungan bekerja sama untuk mencegah terjadinya polusi udara dengan memanfaatkan sifat dari koloid.

    Sifat koloid yang sesuai untuk tujuan tersebut adalah ....

    A

    gerak Brown

    B

    efek Tyndall

    C

    koagulasi

    D

    adsorpsi

    E

    osmosis

    Pembahasan:

    Koloid merupakan sistem dispersi yang berada dalam bentuk antara larutan dan suspensi. Koloid termasuk sistem yang heterogen yang dibentuk dengan cara mendispersikan suatu zat ke dalam suatu media yang homogen.

    Sifat-sifat koloid sebagai berikut.

    1. Efek Tyndall: penghamburan berkas sinar oleh sistem koloid.
    2. Elektroforesis: partikel koloid memiliki muatan sehingga dapat bergerak dalam medan listrik.
    3. Koagulasi: penggumpalan pada sistem koloid yang dapat disebabkan oleh penambahan larutan elektrolit.
    4. Gerak Brown: partikel koloid yang bergerak terus-menerus dengan gerakan patah-patah atau zig-zag.
    5. Adsorpsi: kemampuan koloid untuk menyerap berbagai macam zat pada permukaannya.


    Pencegahan polusi udara dapat dilakukan dengan menggumpalkan asap dan debu yang dihasilkan menggunakan alat koagulasi listrik. Asap dan debu adalah sistem koloid dengan fase terdispersi padat dan medium pendispersi gas. Alat ini memanfaatkan sifat koagulasi (penggumpalan) dari koloid.

    Gambar alat koagulasi listrik

    Sumber: Baig, K. Shahzad & Yousaf, Muhammad. (2017). Coal Fired Power Plants: Emission Problems and Controlling Techniques. Journal of Earth Science & Climatic Change. 08. 10.4172/2157-7617.1000404. 

    • Inlet gases from boiler: gas yang masih mengandung asap dan debu.
    • Dust outlet: bagian untuk mengeluarkan debu yang telah digumpalkan.
    • Dust collection: tempat pengumpulan debu yang telah digumpalkan.
    • Filter bags: alat penyaringan untuk memisahkan asap dan debu dari gas bersih.
    • Outlet clean gases: gas yang telah disaring dan bebas dari pengotor (asap dan debu).

    Cara kerja alat koagulasi listrik adalah sebagai berikut.

    1. Asap pabrik dialirkan melalui ujung-ujung logam yang tajam dan bermuatan pada tegangan tinggi.
    2. Ujung-ujung yang runcing akan mengionkan molekul-molekul dalam udara.
    3. Ion-ion tersebut kemudian diserap oleh partikel asap dan menjadi bermuatan (sifat adsorpsi koloid yang mengikat zat pada permukaannya, termasuk ion).
    4. Partikel asap yang bermuatan tersebut akan tertarik pada elektrode dan menggumpal.

    Jadi sifat koloid yang sesuai untuk mencegah polusi udara adalah sifat koagulasi (penggumpalan).

  • Pilgan

    Suatu koloid liofil dengan medium pendispersi air disebut juga dengan koloid ....

    A

    aerosol

    B

    liofob

    C

    hidrofil

    D

    hidrofob

    E

    emulsi

    Pembahasan:

    Koloid merupakan sistem dispersi yang berada dalam bentuk antara larutan dan suspensi. Koloid termasuk sistem yang heterogen yang dibentuk dengan cara mendispersikan suatu zat ke dalam suatu media yang homogen.

    Sifat-sifat koloid sebagai berikut.

    1. Efek Tyndall: penghamburan berkas sinar oleh sistem koloid.
    2. Elektroforesis: partikel koloid memiliki muatan sehingga dapat bergerak dalam medan listrik.
    3. Koagulasi: penggumpalan pada sistem koloid yang dapat disebabkan oleh penambahan larutan elektrolit.
    4. Gerak Brown: partikel koloid yang bergerak terus-menerus dengan gerakan patah-patah atau zig-zag.
    5. Adsorpsi: kemampuan koloid untuk menyerap berbagai macam zat pada permukaannya.


    Koloid yang memiliki medium pendispersi cair dapat dibedakan menjadi koloid liofil dan liofob.

    • Koloid liofil adalah koloid yang memiliki gaya tarik-menarik yang cukup besar antara zat terdispersi dan medium pendispersinya.
    • Koloid liofob adalah koloid yang gaya tarik-menarik antara zat terdispersi dan medium pendispersinya sangat lemah atau bahkan tidak ada.

    Jika medium pendispersinya adalah air, kedua jenis koloid di atas disebut dengan koloid hidrofil dan koloid hidrofob.

    Jadi, suatu koloid liofil dengan medium pendispersi air disebut juga dengan koloid hidrofil.

  • Pilgan

    Campuran berikut pemisahan endapan hasil reaksinya dapat dipercepat dengan menggunakan alat sentrifugasi, kecuali ....

    A

    pasir dengan air

    B

    sirup dengan air

    C

    kopi dengan air

    D

    tepung terigu dengan air

    E

    tanah dengan air

    Pembahasan:

    Suspensi (campuran kasar) merupakan sistem dispersi dengan ukuran partikel relatif besar, lebih dari 100 nm. Suspensi tidak stabil sehingga mudah terpisah dan membentuk endapan. Terkadang, endapan yang dihasilkan ukurannya sangat kecil sehingga sulit terpisah. Pemisahan endapan dapat dipercepat dengan menggunakan alat sentrifugasi atau alat pemutar dengan kecepatan tinggi. Contoh suspensi adalah tanah dengan air, kopi dengan air, pasir dengan air, dan tepung terigu dengan air.

    Jadi campuran yang pemisahan endapan hasil reaksinya tidak dapat dilakukan dengan menggunakan alat sentrifugasi yaitu sirup dengan air.

    *Sirup dengan air akan membentuk larutan yang homogen dan stabil (tidak memisah/mengendap).

  • Pilgan

    Sistem berikut yang tidak dapat membentuk koloid kembali setelah zat terdispersi mengalami koagulasi adalah ....

    A

    air kopi

    B

    detergen

    C

    susu

    D

    gelatin

    E

    protein

    Pembahasan:

    Koloid merupakan suatu bentuk campuran yang berada dalam bentuk antara larutan dan suspensi. Koloid termasuk sistem yang heterogen karena dibentuk dengan cara mendispersikan suatu zat ke dalam suatu media yang homogen.

    Koloid yang memiliki medium pendispersi cair dapat dibedakan menjadi koloid liofil dan liofob.

    • Koloid liofil adalah koloid yang memiliki gaya tarik-menarik yang cukup besar antara zat terdispersi dan medium pendispersinya.
    • Koloid liofob adalah koloid yang gaya tarik-menarik antara zat terdispersi dan medium pendispersinya sangat lemah atau bahkan tidak ada.

    Jika medium pendispersinya adalah air, kedua jenis koloid di atas disebut dengan koloid hidrofil dan koloid hidrofob.

    • Contoh dari koloid hidrofil adalah agar-agar, kanji, dan gelatin.
    • Contoh dari koloid hidrofob adalah mayones, sol belerang, sol sulfida, dan susu.


    Sifat dari koloid hidrofil

    • Mengadsorpsi mediumnya (air).
    • Stabil pada konsentrasi kecil maupun besar.
    • Tidak mudah menggumpal pada penambahan elektrolit.
    • Bersifat reversibel (jika menggumpal mudah untuk dijadikan koloid lagi).
    • Efek Tyndall lemah.

    Sifat dari koloid hidrofob

    • Tidak mengadsorpsi mediumnya (air).
    • Hanya stabil pada konsentrasi kecil.
    • Mudah menggumpal pada penambahan elektrolit.
    • Bersifat ireversibel (jika menggumpal sulit untuk dijadikan koloid lagi).
    • Efek Tyndall lebih jelas.

    Sistem berikut yang tidak dapat membentuk koloid kembali setelah zat terdispersi mengalami koagulasi adalah jenis koloid hidrofob sehingga jawaban yang sesuai adalah susu.

    

    *Air kopi adalah contoh suspensi (campuran kasar).

  • Pilgan

    Perhatikan gambar berikut!

    Gambar di atas termasuk jenis koloid ....

    A

    sol

    B

    aerosol padat

    C

    emulsi padat

    D

    buih padat

    E

    sol padat

    Pembahasan:

    Koloid merupakan sistem dispersi yang berada dalam bentuk antara larutan dan suspensi. Koloid termasuk sistem heterogen yang dibentuk dengan cara mendispersikan suatu zat ke dalam suatu media yang homogen.

    Analisis opsi jawaban

    1. Emulsi padat adalah koloid yang fase terdispersinya cair dan medium pendispersinya padat. Contoh dari emulsi padat adalah mutiara dan jeli.
    2. Sol padat adalah koloid yang fase terdispersinya padat dan medium pendispersinya padat. Contoh dari sol padat adalah intan hitam dan gelas berwarna.
    3. Buih padat adalah koloid yang fase terdispersinya gas dan medium pendispersinya padat. Contoh buih padat adalah batu apung dan karet busa.
    4. Sol adalah koloid yang fase terdispersinya padat dan medium pendispersinya cair. Contoh dari sol adalah tinta dan cat.
    5. Aerosol padat adalah koloid yang fase terdispersinya padat dan medium pendispersinya gas. Contoh dari aerosol adalah debu dan asap.

    Jadi gambar di atas (mutiara) termasuk jenis koloid emulsi padat.

  • Pilgan

    Mengapa agar-agar mampu mengadsorpsi mediumnya sedangkan mayones tidak?

    A

    Terdapat ikatan kovalen yang menyebabkan sifat adsorpsi agar-agar tinggi.

    B

    Kelarutan agar-agar pada mediumnya lebih rendah dibanding mayones.

    C

    Penambahan larutan elektrolit akan menggumpalkan agar-agar sehingga lebih mudah larut.

    D

    Terdapat gugus ionik atau gugus polar pada agar-agar yang tidak dimiliki mayones.

    E

    Pada konsentrasi yang tinggi, kestabilan agar-agar lebih rendah dibanding mayones.

    Pembahasan:

    Koloid merupakan sistem dispersi yang berada dalam bentuk antara larutan dan suspensi. Koloid termasuk sistem yang heterogen yang dibentuk dengan cara mendispersikan suatu zat ke dalam suatu media yang homogen.

    Sifat-sifat koloid sebagai berikut.

    1. Efek Tyndall: penghamburan berkas sinar oleh sistem koloid.
    2. Elektroforesis: partikel koloid memiliki muatan sehingga dapat bergerak dalam medan listrik.
    3. Koagulasi: penggumpalan pada sistem koloid yang dapat disebabkan oleh penambahan larutan elektrolit.
    4. Gerak Brown: partikel koloid yang bergerak terus-menerus dengan gerakan patah-patah atau zig-zag.
    5. Adsorpsi: kemampuan koloid untuk menyerap berbagai macam zat pada permukaannya.


    Koloid yang memiliki medium pendispersi cair dapat dibedakan menjadi koloid liofil dan liofob.

    • Koloid liofil adalah koloid yang memiliki gaya tarik-menarik yang cukup besar antara zat terdispersi dan medium pendispersinya.
    • Koloid liofob adalah koloid yang gaya tarik-menarik antara zat terdispersi dan medium pendispersinya sangat lemah atau bahkan tidak ada.

    Jika medium pendispersinya adalah air, kedua jenis koloid di atas disebut dengan koloid hidrofil dan koloid hidrofob.

    • Contoh dari koloid hidrofil adalah agar-agar, kanji, dan gelatin.
    • Contoh dari koloid hidrofob adalah mayones, sol belerang, dan susu.

    Agar-agar lebih mudah menyerap atau mengadsoprsi medium dispersinya (air) karena agar-agar merupakan koloid hidrofil di mana koloid jenis ini memiliki gugus ionik atau gugus polar di permukaannya. Gugus polar ini dapat berinteraksi sangat baik dengan air karena air termasuk senyawa polar. Sedangkan mayones termasuk koloid hidrofob di mana tidak terdapat gugus polar yang mampu berinteraksi dengan air (senyawa polar).

    Jadi agar-agar mampu mengadsorpsi mediumnya sedangkan mayones tidak, sebab terdapat gugus ionik atau gugus polar pada agar-agar yang tidak dimiliki mayones.

  • Pilgan

    Koloid berupa gel dapat diperoleh dari pencampuran larutan jenuh kalsium asetat dengan alkohol. Proses ini termasuk pembuatan koloid dengan cara ....

    A

    penggantian zat terlarut

    B

    reaksi hidrolisis

    C

    reaksi redoks

    D

    penggantian pelarut

    E

    dekomposisi rangkap

    Pembahasan:

    Koloid merupakan sistem dispersi yang berada dalam bentuk antara larutan dan suspensi.

    Cara membuat koloid ada dua macam.

    1) Cara kondensasi

    Pembuatan koloid dengan cara menggabungkan partikel larutan sejati (molekul atau ion). Cara kondensasi memanfaatkan reaksi berikut.

    1. Reaksi redoks: jika dalam pembuatan koloid disertai perubahan biloks.
    2. Reaksi hidrolisis: jika pembuatan koloid dilakukan dengan mereaksikan suatu zat dengan air.
    3. Dekomposisi rangkap: jika koloid yang akan dibentuk sukar larut dalam air.
    4. Penggantian pelarut: pembuatan koloid dengan cara mencampurkan larutan jenuh suatu zat dengan pelarut yang kelarutannya lebih rendah.

    2) Cara dispersi

    pembuatan koloid dengan cara mengubah ukuran partikel besar (padatan atau suspensi) menjadi partikel koloid. Cara dispersi adalah sebagai berikut.

    1. Cara mekanik: penggerusan butir-butir kasar menjadi butiran yang lebih halus kemudian dicampurkan dalam medium pendispersi.
    2. Cara peptisasi: pembuatan koloid dari butir-butir kasar dengan bantuan zat pemecah atau zat pemeptisasi.
    3. Cara busur Bredig: digunakan untuk membuat sol-sol logam dengan menjadikan logam sebagai elektrode yang dicelupkan ke dalam medium pendispersi dan diberi aliran listrik.


    Kalsium asetat merupakan senyawa yang lebih larut dalam air dan kurang larut dalam alkohol. Pencampuran larutan jenuh kalsium asetat (dalam air) dengan alkohol akan menyebabkan kalsium asetat menggumpal menjadi koloid (gel) karena kelarutannya dalam air berkurang.

    Jadi proses pembuatan koloid berupa gel dengan pencampuran larutan jenuh kalsium asetat dengan alkohol termasuk cara penggantian pelarut.

  • Pilgan

    Jika detergen ditambahkan pada campuran air dan minyak maka akan diperoleh koloid yang stabil. Dalam hal ini detergen berperan sebagai ....

    A

    reduktor

    B

    stabilisator

    C

    de-foaming agent

    D

    emulgator

    E

    katalisator

    Pembahasan:

    Campuran air dan minyak merupakan contoh koloid atau emulsi yang memiliki sifat tidak stabil (mudah terpisah). Untuk memperoleh campuran air dan minyak yang stabil diperlukan pengemulsi (emulgator), misalnya detergen. Detergen akan mendispersi minyak dalam air sehingga diperoleh campuran air dan minyak yang stabil (tidak memisah). Detergen dapat berperan sebagai emulgator karena memiliki bagian yang bersifat polar (mengikat air) dan nonpolar (mengikat minyak).

    Jadi detergen berperan sebagai emulgator.


    *De-foaming agent atau agen anti buih adalah zat yang mampu mencegah terjadinya buih.

    *Stabilisator adalah zat yang membantu mempertahankan struktur campuran.

    *Katalisator adalah zat yang berfungsi mempercepat laju reaksi.

    *Reduktor adalah zat yang mampu mereduksi zat lain atau zat yang mengalami oksidasi.

  • Pilgan

    Perhatikan peristiwa-peristiwa berikut!

    1. Sorot lampu mobil pada malam hari yang berkabut.
    2. Petir yang terbentuk pada hari hujan yang cerah.
    3. Berkas sinar matahari melalui celah daun di pagi hari yang berkabut.
    4. Sorot lampu proyektor dalam gedung bioskop yang berdebu.
    5. Sinar blitz dari kamera yang diarahkan pada pemandangan.

    Dari beberapa peristiwa di atas, yang menunjukkan efek Tyndall adalah ....

    A

    1, 2, dan 3

    B

    2, 3, dan 4

    C

    1, 3, dan 4

    D

    2, 4, dan 5

    E

    3, 4, dan 5

    Pembahasan:

    Koloid merupakan sistem dispersi yang berada dalam bentuk antara larutan dan suspensi. Koloid termasuk sistem yang heterogen yang dibentuk dengan cara mendispersikan suatu zat ke dalam suatu media yang homogen.

    Sifat-sifat koloid sebagai berikut.

    1. Efek Tyndall: penghamburan berkas sinar oleh sistem koloid.
    2. Elektroforesis: partikel koloid memiliki muatan sehingga dapat bergerak dalam medan listrik.
    3. Koagulasi: penggumpalan pada sistem koloid yang dapat disebabkan oleh penambahan larutan elektrolit.
    4. Gerak Brown: partikel koloid yang bergerak terus-menerus dengan gerakan patah-patah atau zig-zag.
    5. Adsorpsi: kemampuan koloid untuk menyerap berbagai macam zat pada permukaannya.


    Peristiwa yang menunjukkan efek Tyndall.

    • Sorot lampu mobil pada malam hari yang berkabut.
    • Berkas sinar matahari melalui celah daun di pagi hari yang berkabut.
    • Sorot lampu proyektor dalam gedung bioskop yang berdebu.

    Kabut merupakan koloid dengan fase terdispersi cair dan medium pendispersi gas. Sementara debu adalah koloid dengan fase terdispersi padat dan medium pendispersi gas. Kabut dan debu bisa menghamburkan cahaya lampu atau cahaya matahari karena adanya efek Tyndall tersebut.

    Jadi peristiwa yang menunjukkan efek Tyndall adalah nomor 1, 3, dan 4.


Tidak Ada Komentar

Ayo Daftar Sekarang!

Dan dapatkan akses ke seluruh 284.845 soal dengan berbagai tingkat kesulitan!

Daftar

Masih ada yang belum ngerti juga? Tanya ke kak tutor aja! Caranya, daftar layanan premium dan pilih paketnya.