Contoh Soal

Sifat Koligatif Larutan – Kimia SMA

Sampel materi untuk guru yang ingin cari soal latihan. Temukan bank soal lengkap dan update dengan cara mendaftar gratis. Kirim soal-soal ini ke murid di kelas Bapak/Ibu Guru lewat Google Classroom, dalam bentuk kuis online, tautan kuis, file kuis, atau cetak langsung!

    1.

    Pada suhu 250 °C, tekanan uap air murni adalah 32 mmHg. Tekanan uap larutan 3 mol etanol dalam 25 mol air pada suhu 250 °C adalah ….

    A

    3,424 mmHg

    B

    6,848 mmHg

    C

    20,120 mmHg

    D

    25,742 mmHg

    E

    28,576 mmHg

    Pembahasan:

    Diketahui:

    • etanol = zat terlarut
    • air = pelarut
    • n etanol = 3,5 mol
    • n air = 25 mol
    • Po = 32 mmHg

    Ditanyakan:

    Tekanan uap jenuh larutan (P)?

    Dijawab:

    Rumus mencari tekanan uap jenuh larutan adalah:

    P=Xp×PoP=X_{\text{p}}\times P^{\text{o}}

    keterangan:

    P = tekanan uap jenuh larutan

    Xp = fraksi mol zat pelarut

    Po = tekanan uap jenuh pelarut murni


    • Menentukan fraksi mol pelarut

    Xpelarut =mol zat pelarutmol total=\frac{\text{mol zat pelarut}}{\text{mol total}}

    =mol airmol etanol + mol air=\frac{\text{mol air}}{\text{mol etanol + mol air}}

    =25 mol3 mol + 25 mol=\frac{\text{25 mol}}{3\ \text{mol + }25\ \text{mol}}

    =25 mol28 mol=\frac{\text{25 mol}}{28\ \text{mol}}

    =0,893=0,893


    • Menentukan tekanan uap jenuh larutan

    P=Xp×PoP=X_{\text{p}}\times P^{\text{o}}

    P=0,893×32 mmHg  P=0,893\times32\text{ mmHg}\ \ 

    P=28,576 mmHg    P=28,576\text{ mmHg}\ \ \ \ 


    Jadi tekanan uap jenuh larutan 3 mol etanol dalam 25 mol air pada suhu 250 °C adalah 28,576 mmHg.

    2.

    Pada suhu 100 oC, 36 gram gula pasir (Mr = 342 gram mol-1) dilarutkan dalam 200 mL air (ρair \rho_{\text{air}\ }= 1 gram mL-1, Mr air = 18 gram mol-1). Jika pada suhu tersebut tekanan uap jenuh larutan sebesar 752,4 mmHg, maka tekanan uap jenuh air adalah ....

    A

    755 mmHg

    B

    760 mmHg

    C

    780 mmHg

    D

    800 mmHg

    E

    825 mmHg

    Pembahasan:

    Diketahui:

    • gula pasir = zat terlarut
    • air = pelarut
    • massa gula pasir = 36 gram
    • Mr gula pasir = 342 gram mol-1
    • V air = 200 mL
    • ρair \rho_{\text{air}\ }= 1 gram mL-1
    • Mr air= 18 gram mol-1
    • P = 752,4 mmHg

    Ditanyakan:

    Tekanan uap jenuh air (Po)?

    Dijawab:

    rumus tekanan uap larutan:

    P=Xp×PoP=X_{\text{p}}\times P^{\text{o}}

    keterangan:

    P = tekanan uap jenuh larutan

    Xp = fraksi mol zat pelarut

    Po = tekanan uap jenuh pelarut murni


    • Menentukan mol gula pasir (zat terlarut) dan mol air (pelarut)

    mol gula pasir =massaMr=\frac{\text{massa}}{M_{\text{r}}}

    =36 gram342 gram mol1=\frac{36\ \text{gram}}{342\ \text{gram mol}^{-1}}

    =0,105 mol=0,105\ \text{mol}


    ρair=massa airVair  \rho_{\text{air}}=\frac{\text{massa air}}{V\text{air}}\ \ 

    massa air=ρair×Vair  \text{massa air}=\rho_{\text{air}}\times V\text{air}\ \ 

    massa air=1 gram mL1×200 mL=200 gram\text{massa air}=1\ \text{gram mL}^{-1}\times200\ \text{mL}=200\text{ gram}


    mol air =massaMr=\frac{\text{massa}}{M_{\text{r}}}

    =200 gram18 gram mol1=\frac{200\ \text{gram}}{18\ \text{gram mol}^{-1}}

    =11,111 mol=11,111\ \text{mol}


    • Menentukan fraksi mol pelarut

    Xpelarut =mol zat pelarutmol total=\frac{\text{mol zat pelarut}}{\text{mol total}}

    =mol airmol gula pasir+ mol air=\frac{\text{mol air}}{\text{mol gula pasir+ mol air}}

    =11,11111,111+0,105=\frac{11,111}{11,111+0,105}

    =11,11111,216=\frac{11,111}{11,216}

    =0,99=0,99


    • Menentukan tekanan uap jenuh pelarut murni (air)

    P=Xp×PoP=X_{\text{p}}\times P^{\text{o}}

    752,4 mmHg=0,99×Po  752,4\ \text{mmHg}=0,99\times P^o\ \ 

    Po=752,4 mmHg0,99   P^{\text{o}}=\frac{752,4\ \text{mmHg}}{0,99}\ \ \ 

    Po=760 mmHgP^{\text{o}}=760\ \text{mmHg}


    Jadi tekanan uap jenuh pelarut air pada soal adalah 760 mmHg.

    Ingin coba latihan soal dengan kuis online?

    Kejar Kuis
    3.

    Sebanyak 54 gram glukosa C6H12O6 dilarutkan dalam 2 kg air. Jika diketahui Kb air = 0,52 °C/m. (Ar C = 12, H = 1, O = 16), maka kenaikan titik didih air setelah penambahan glukosa adalah ….

    A

    0,0078 °C

    B

    0,078 °C

    C

    0,78 °C

    D

    7,8 °C

    E

    78 °C

    Pembahasan:

    Diketahui:

    • massa glukosa = 54 gram
    • massa air = 2 Kg = 2.000 gram
    • Kb air = 0,52 °C/m

    Ditanyakan:

    ΔTb?

    Dijawab:

    • Menentukan Mr glukosa

    Mr glukosa(C6H12O6)=(12×ArC)+(12×ArH)+(6×ArO)M_{\text{r}}\ \text{glukosa}(\text{C}_6\text{H}_{12}\text{O}_6)=(12\times A_{\text{r}}\text{C})+(12\times A_{\text{r}}\text{H})+(6\times A_{\text{r}}\text{O})

    =(6×12)+(12×1)+(6×16)=(6\times12)+(12\times1)+(6\times16)

    =72+12+96=72+12+96

    =180=180


    Molalitas (m), menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap kilogram pelarut.

    m=mol zat terlarutKg pelarut =massaMr×1.000P (gram pelarut ) m=\frac{\text{mol zat terlarut}}{\text{Kg pelarut}}\ =\frac{\text{massa}}{M_{\text{r}}}\times\frac{1.000}{P\ \left(\text{gram}\text{ pelarut}\ \right)}\ 

    Rumus kenaikan titik didih:

    ΔTb=Kb×m \Delta T_{\text{b}}=K_{\text{b}}\times m\ 

    ΔTb=Tb Tbo \Delta T_{\text{b}}=T_{\text{b}}\ -T_{\text{b}}^{\text{o}}\ 

    Keterangan:

    ΔTb=\Delta T_{\text{b}}= kenaikan titik didih ( oC)

    Kb= K_{\text{b}}=\  tetapan kenaikan titik didih molal (°C molal-1)

    m=m= molalitas (m)

    Tb =T_{\text{b}}\ = titik didih larutan (°C)

    Tbo= T_{\text{b}}^{\text{o}}=\ titik didih pelarut (°C)


    • Menentukan kenaikan titik didih larutan glukosa

    ΔTb=Kb×m  \Delta T_{\text{b}}=K_{\text{b}}\times m\ \ 

    =Kb×massaMr×1.000P (gram pelarut ) =K_{\text{b}}\times\frac{\text{massa}}{M_{\text{r}}}\times\frac{1.000}{P\ \left(\text{gram}\text{ pelarut}\ \right)}\ 

    =0,52 oC molal1×54 gram180 gram mol1 ×1.0002.000 gram    =0,52\ ^{\text{o}}\text{C molal}^{-1}\times\frac{\text{54}\ \text{gram}}{180\ \text{gram mol}^{-1}}\ \times\frac{1.000}{2.000\ \text{gram}}\ \ \ \ 

    =0,52 oC molal1×0,15    =0,52\ ^{\text{o}}\text{C molal}^{-1}\times0,15\ \ \ \ 

    =0,078 oC  =0,078\ ^{\text{o}}\text{C}\ \ 

    Jadi kenaikan titik didih 54 gram glukosa C6H12O6 yang dilarutkan dalam 2 kg air adalah 0,078 oC.

    4.

    Perhatikan diagram P–T untuk air, larutan urea 0,1 m dan larutan urea 0,2 m di bawah ini.

    Kenaikan titik didih larutan urea 0,2 m ditunjukkan oleh titik ….

    A

    A dan B

    B

    B dan C

    C

    C dan D

    D

    D dan E

    E

    D dan F

    Pembahasan:

    Pada tekanan udara luar 760 mmHg, air mendidih pada suhu 100 °C. Dengan adanya zat terlarut menyebabkan penurunan tekanan uap larutan, sehingga pada suhu 100 °C larutan air belum mendidih karena tekanan uapnya belum mencapai 760 mmHg. Untuk mencapai tekanan uap 760 mmHg maka perlu dipanaskan lebih tinggi lagi akibatnya larutan mendidih pada suhu lebih dari 100 °C. Ini berarti bahwa titik didih larutan lebih tinggi daripada titik didih pelarut murninya. Selisih antara titik didih larutan dengan titik didih pelarut murni disebut kenaikan titik didih (ΔTb).


    Berdasarkan rumus kenaikan titik didih:

    ΔTb=Kb ×m   \Delta T_{\text{b}}=K_{\text{b}}\ \times m\ \ \ 

    semakin tinggi molalitas, semain tinggi kenaikan titik didih sehingga untuk grafik:

    Titik D merupakan titik didih pelarut (air)

    Titik E merupakan titik didih larutan urea 0,1 m

    Titik F merupakan titik didih larutan urea 0,2 m


    Jadi kenaikan titik didih larutan urea 0,2 m ditunjukkan oleh titik D dan F.

    Ingin cari soal-soal HOTS?

    Soal HOTS
    5.

    Penambahan padatan NaCl ke dalam 100 mL air akan mengakibatkan ....

    A

    kenaikan tekanan uap

    B

    kenaikan titik didih

    C

    kenaikan titik beku

    D

    penurunan titik didih

    E

    tidak ada perubahan

    Pembahasan:

    NaCl dalam soal merupakan zat terlarut, sedangkan air merupakan zat pelarut.

    Dalam sistem pelarut murni, besarnya tekanan uap, titik didih dan titik beku hanya dipengaruhi oleh molekul pelarut itu sendiri. Apabila ke dalam pelarut tersebut ditambahkan zat terlarut maka ketiga sifat tersebut akan berubah.

    • NaCl merupakan zat pelarut nonvolatil (tidak mudah menguap) sehingga tekanan uap larutan lebih kecil dibandingkan tekanan uap pelarut. Hal ini disebabkan karena jumlah uap air di atas permukaan berkurang karena terhalang oleh adanya zat terlarut NaCl.
    • Adanya partikel-partikel zat terlarut dalam suatu larutan menghalangi peristiwa penguapan partikel-partikel pelarut sehingga titik didih larutan akan lebih tinggi dibanding titik didih pelarut murni.
    • Adanya zat terlarut dalam larutan akan mengakibatkan titik beku larutan lebih kecil daripada titik beku pelarutnya.


    Jadi penambahan padatan NaCl ke dalam 100 mL air akan mengakibatkan kenaikan titik didih larutan NaCl.

    6.

    Jika tekanan uap air pada suhu tertentu adalah 200 mmHg. Penurunan tekanan uap jenuh larutan Ca(OH)2 0,1 mol dalam 180 gram air adalah ….

    A

    2,913 mmHg

    B

    5,825 mmHg

    C

    11,235 mmHg

    D

    15,742 mmHg

    E

    20,234 mmHg

    Pembahasan:

    Diketahui:

    • larutan Ca(OH)2 = zat terlarut
    • air = pelarut
    • mol Ca(OH)2 = 0,1 mol
    • massa air = 180 gram
    • Mr air= 18 gram mol-1
    • Po = 200 mmHg

    Ditanyakan:

    Penurunan tekanan uap jenuh larutan (ΔP\Delta P)?

    Dijawab:

    Larutan Elektrolit

    Larutan elektrolit kuat (α\alpha = 1), yakni larutan yang semua molekulnya terurai mejadi ion-ion (terionisasi sempurna). Umumnya larutan elektrolit kuat adalah asam kuat, basa kuat dan garam.

    • Garam (contoh: NaCl, KCl, CuSO4 dan KNO3)
    • Asam Kuat (contoh: HCl, HI, HBr, H2SO4 dan HNO3)
    • Basa Kuat (contoh: NaOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2 dan KOH)

    Larutan elektrolit lemah (0 < α\alpha < 1), yakni larutan yang tidak semua molekulnya terionisasi (ionisasi tidak sempurna).

    • Asam Lemah (contoh: HCN, H3PO4, CH3COOH, dan C2O3)
    • Basa Lemah (contoh: NH4OH, Al(OH)3)


    Rumus mencari tekanan uap jenuh larutan elektrolit adalah:

    ΔP=Po×(nt × int × i + np)\Delta P=P^{\text{o}}\times\left(\frac{n_{\text{t}}\ \times\ i}{n_{\text{t}}\ \times\ i\ +\ n_{\text{p}}}\right)

    dengan

    i=1+(n1)αi=1+\left(n-1\right)\alpha

    Ket:

    ΔP=\Delta P= penurunan tekanan uap jenuh larutan

    Po=  P^{\text{o}}=\ \ tekanan uap jenuh pelarut murni

    nt=n_{\text{t}}= mol zat terlarut

    np= n_{\text{p}}=\ mol pelarut

    i=i= faktor Van't Hoff

    n=n= banyaknya ion

    α=\alpha= derajat ionisasi

    untuk elektrolit kuat ⟶ α=1\ \alpha=1 ⟶ i=ni=n


    • Menentukan mol air (pelarut)

    mol air =massaMr=\frac{\text{massa}}{M_{\text{r}}}

    =180 gram18 gram mol1=\frac{180\ \text{gram}}{18\ \text{gram mol}^{-1}}

    =10 mol=10\ \text{mol}


    Reaksi ionisasi Ba(OH)2:

    BaOH2 ⟶ Ba2+ + 2OH-

    jumlah ion (nn) = 3, karena Ba(OH)2 elektrolit kuat maka i=n=3i=n=3


    • Menentukan penurunan tekanan uap jenuh larutan

    ΔP=Po×(nt × int × i + np) \Delta P=P^{\text{o}}\times\left(\frac{n_{\text{t}}\ \times\ i}{n_{\text{t}}\ \times\ i\ +\ n_{\text{p}}}\right)\ 

    ΔP=200 mmHg×(0,1 × 30,1 × 3 + 10)  \Delta P=200\text{ mmHg}\times\left(\frac{0,1\ \times\ 3}{0,1\ \times\ 3\ +\ 10}\right)\ \ 

    ΔP=200 mmHg×(0,310,3)   \Delta P=200\text{ mmHg}\times\left(\frac{0,3}{10,3}\right)\ \ \ 

    ΔP=5,825 mmHg \Delta P=5,825\text{ mmHg}\ 


    Jadi penurunan tekanan uap jenuh larutan Mg(OH)2 0,1 mol dalam 180 gram air adalah 5,825 mmHg.

    Ingin cari soal-soal AKM?

    Hubungi Kami
    7.

    Berdasarkan diagram P-T di bawah ini, yang menunjukkan penurunan titik beku larutan adalah ….

    A

    B dan A

    B

    A dan C

    C

    C dan B

    D

    D dan C

    E

    D dan A

    Pembahasan:

    Pada tekanan udara luar 760 mmHg, air mendidih pada suhu 100 °C. Dengan adanya zat terlarut menyebabkan penurunan tekanan uap larutan, sehingga pada suhu 100 °C larutan air belum mendidih karena tekanan uapnya belum mencapai 760 mmHg. Untuk mencapai tekanan uap 760 mmHg maka perlu dipanaskan lebih tinggi lagi sehingga larutan mendidih pada suhu lebih dari 100 °C. Ini berarti bahwa titik didih larutan lebih tinggi daripada titik didih pelarut murninya. Selisih antara titik didih larutan dengan titik didih pelarut murni disebut kenaikan titik didih (ΔTb).

    Pada proses pembekuan, adanya zat terlarut menghalangi pergerakan molekul-molekul pelarut untuk saling mendekat sehingga diperlukan suhu yang lebih rendah agar pembekuan terjadi. Dengan kata lain, adanya zat terlarut menurunkan titik beku dari pelarut tersebut. Selisih antara titik didih larutan dengan titik didih pelarut murni disebut penurunan titik beku (ΔTf).

    Untuk grafik:

    Titik A merupakan titik beku larutan.

    Titik B merupakan titik beku pelarut.

    Titik C merupakan titik didih pelarut.

    Titik D merupakan titik didih larutan.

    Jadi penurunan titik beku larutan ditunjukkan oleh titik B dan A.

    8.

    Kenaikan titik didih larutan yang mengandung 5% (%m/m) glikol adalah …. (Mr = 62 ; Kb air = 0,52 °C/m).

    A

    0,1102 °C

    B

    0,2212 °C

    C

    0,3314 °C

    D

    0,4414 °C

    E

    0,5515 °C

    Pembahasan:

    Diketahui:

    • % massa glikol = 5%
    • Kb air = 0,52 °C/m
    • Mr glikol = 62 gram/mol

    Ditanyakan:

    ΔTb?

    Dijawab:

    Molalitas (m), menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap kilogram pelarut.

    m=mol zat terlarutKg pelarut =massaMr×1.000P (gram pelarut ) m=\frac{\text{mol zat terlarut}}{\text{Kg pelarut}}\ =\frac{\text{massa}}{M_{\text{r}}}\times\frac{1.000}{P\ \left(\text{gram}\text{ pelarut}\ \right)}\ 

    Rumus kenaikan titik didih:

    ΔTb=Kb×m \Delta T_{\text{b}}=K_{\text{b}}\times m\ 

    ΔTb=Tb Tbo \Delta T_{\text{b}}=T_{\text{b}}\ -T_{\text{b}}^{\text{o}}\ 

    Keterangan:

    ΔTb=\Delta T_{\text{b}}= kenaikan titik didih ( oC)

    Kb= K_{\text{b}}=\  tetapan kenaikan titik didih molal (°C molal-1)

    m=m= molalitas (m)

    Tb =T_{\text{b}}\ = titik didih larutan (°C)

    Tbo=T_{\text{b}}^{\text{o}}= titik didih pelarut (°C)


    Berdasarkan rumus:

    % massa=massa zat terlarutmassa larutan×100%\%\ \text{massa}=\frac{\text{massa zat terlarut}}{\text{massa larutan}}\times100\% , maka:

    5% glikol  \ \rightarrow\  5 gram glikol dalam 100 gram larutan.

    massa glikol = 5 gram

    massa pelarut = massa larutan - massa glikol

    = 100 gram - 5 gram = 95 gram


    • Menentukan kenaikan titik didih larutan 5% glikol

    ΔTb=Kb×m  \Delta T_{\text{b}}=K_{\text{b}}\times m\ \ 

    =Kb×massaMr×1.000P (gram pelarut ) =K_{\text{b}}\times\frac{\text{massa}}{M_{\text{r}}}\times\frac{1.000}{P\ \left(\text{gram}\text{ pelarut}\ \right)}\ 

    =0,52 oC molal1×5 gram62 gram mol1 ×1.00095 gram     =0,52\ ^{\text{o}}\text{C molal}^{-1}\times\frac{\text{5 }\text{gram}}{62\ \text{gram mol}^{-1}}\ \times\frac{1.000}{95\ \text{gram}}\ \ \ \ \ 

    =0,52 oC molal1×0,8489    =0,52\ ^{\text{o}}\text{C molal}^{-1}\times0,8489\ \ \ \ 

    =0,4414 oC   =0,4414\ ^{\text{o}}\text{C}\ \ \ 

    Jadi kenaikan titik didih larutan 5% glikol adalah 0,4414 oC.

    Ingin tanya tutor?

    Tanya Tutor
    9.

    Pada kondisi yang sama, di antara larutan berikut ini yang titik bekunya paling tinggi adalah ....

    A

    MgCl

    B

    NaOH

    C

    CO(NH2)2  

    D

    AlCl3

    E

    Al2(SO4)

    Pembahasan:

    Larutan Elektrolit

    Larutan elektrolit kuat (α\alpha = 1), yakni larutan yang semua molekulnya terurai mejadi ion-ion (terionisasi sempurna). Umumnya larutan elektrolit kuat adalah asam kuat, basa kuat dan garam.

    • Garam (contoh: NaCl, KCl, CuSO4 dan KNO3)
    • Asam Kuat (contoh: HCl, HI, HBr, H2SO4 dan HNO3)
    • Basa Kuat (contoh: NaOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2 dan KOH)

    Larutan elektrolit lemah (0 < α\alpha < 1), yakni larutan yang tidak semua molekulnya terionisasi (ionisasi tidak sempurna).

    • Asam Lemah (contoh: HCN, H3PO4, CH3COOH, dan C2O3)
    • Basa Lemah (contoh: NH4OH, Al(OH)3)


    Rumus penurunan titik beku untuk zat elektrolit:

    ΔTf=Kf×m ×i  \Delta T_{\text{f}}=K_{\text{f}}\times m\ \times i\ \ 

    ΔTf=Tfo Tf\Delta T_{\text{f}}=T_{\text{f}}^{\text{o}}\ -T_{\text{f}}

    dengan

    i=1+(n1)α i=1+\left(n-1\right)\alpha\ 

    Keterangan:

    ΔTf=\Delta T_{\text{f}\text{}}= penurunan titik beku ( oC)

    Kf=  K_{\text{f}}=\ \ tetapan penurunan titik beku molal (°C molal-1)

    m=m= molalitas (m)

    i=i= faktor Van't Hoff

    n=n= banyaknya ion

    α=\alpha= derajat ionisasi

    Tf =T_{\text{f}}\ = titik beku larutan (°C)

    Tfo=T_{\text{f}}^o= titik beku pelarut (°C)

    untuk elektrolit kuat (α=\alpha= 1), harga i=ni=n .


    Berdasarkan soal, semua kondisi dibuat sama sehingga penurunan titik beku akan dipengaruhi oleh jenis zat terlarut.

    Berdasarkan rumus:

    Tf=Tfo ΔTf    T_{\text{f}}=T_{\text{f}}^{\text{o}}\ -\Delta T_{\text{f}}\ \ \ \ 

    titik beku paling tinggi ⟶ penurunan titik beku paling rendah

    ΔTf=Kf×m ×i  \Delta T_{\text{f}}=K_{\text{f}}\times m\ \times i\ \ 

    Berdasarkan rumus di atas, pada kondisi yang sama penurunan titik beku paling rendah akan dimiliki oleh larutan nonelektrolit karena tidak perlu dikali dengan faktor Van't Hoff.

    Sebaliknya, penurunan titik beku tertinggi akan dimiliki larutan elektrolit dengan faktor Van't Hoff (i) yang besar ⟶ jumlah ion banyak.


    Adapun jenis elektrolit dan banyaknya ion untuk masing-masing pilihan jawaban adalah sebagai berikut:

    • MgCl2 ⟶ Mg2+ + 2Cl- (Elektrolit, n=3n=3)
    • NaOH ⟶ Na+ + OH- (Elektrolit, n=2n=2)
    • Urea (CO(NH2)2) ⟶ nonelektrolit
    • AlCl3⟶ Al3+ + 3Cl- (Elektrolit, n=4n=4)
    • Al2(SO4)3⟶ 2Al3+ + 3SO42- (Elektrolit, n=5n=5)


    Jadi, di antara larutan dalam pilihan jawaban, yang titik bekunya paling tinggi adalah larutan urea.

    10.

    Banyaknya urea (Mr = 60) yang harus dilarutkan dalam 500 mL larutan sehingga isotonik dengan larutan KCl 0,2 M adalah ….

    A

    3 gram

    B

    6 gram

    C

    9 gram

    D

    12 gram

    E

    15 gram

    Pembahasan:

    Diketahui:

    • M KCl  = 0,2 M
    • Mr urea = 60
    • V urea = 500 mL

    Ditanyakan:

    massa urea yang harus dilarutkan agar isotonik dengan KCl 0,2 M?

    Dijawab:

    Larutan Elektrolit

    Larutan elektrolit kuat (α\alpha = 1), yakni larutan yang semua molekulnya terurai mejadi ion-ion (terionisasi sempurna). Umumnya larutan elektrolit kuat adalah asam kuat, basa kuat dan garam.

    • Garam (contoh: NaCl, KCl, CuSO4 dan KNO3)
    • Asam Kuat (contoh: HCl, HI, HBr, H2SO4 dan HNO3)
    • Basa Kuat (contoh: NaOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2 dan KOH)

    Larutan elektrolit lemah (0 < α\alpha < 1), yakni larutan yang tidak semua molekulnya terionisasi (ionisasi tidak sempurna).

    • Asam Lemah (contoh: HCN, H3PO4, CH3COOH, dan C2O3)
    • Basa Lemah (contoh: NH4OH, Al(OH)3)


    Rumus mencari tekanan osmotik untuk larutan elektrolit:

    π=M×R×T×i\pi=M\times R\times T\times i

    dengan

    i=1+(n1)α i=1+\left(n-1\right)\alpha\ 

    Ket:

    π=\pi= tekanan osmotik (atm)

    M = Molaritas (M)

    R = tetapan gas (L atm/ mol K)

    i=i= faktor Van't Hoff

    n=n= banyaknya ion

    α=\alpha= derajat ionisasi

    untuk elektrolit kuat ⟶ α=1\ \alpha=1i=ni=n

    Rumus Molaritas:

    M=mol zat terlarutV (liter)=massaMr×1.000V (mL)M=\frac{\text{mol zat terlarut}}{V\ \left(\text{liter}\right)}=\frac{\text{massa}}{M_{\text{r}}}\times\frac{1.000}{V\ \left(\text{mL}\right)}


    Reaksi ionisasi KCl:

    KCl ⟶ K+ + Cl-

    nn = 2 , KCl merupakan elektrolit kuat sehingga: i=n=2i=n=2


    • Menentukan massa urea dari rumus tekanan osmotik

    Isotonik ⟶ tekanan osmotik sama

    πKCl=πurea  \pi_{\text{KCl}}=\pi_{\text{urea}}\ \ 

    M×R×T×i=M×R×TM\times R\times T\times i=M\times R\times T

    pada kondisi yang sama, nilai R dan T sama, sehingga:

    MKCl×i=Murea  M_{\text{}\text{KCl}}\times i=M_{\text{urea}\text{}}\ \ 

    MKCl×i=massa ureaMr×1.000mLM_{\text{KCl}}\times i=\frac{\text{massa}\text{ urea}}{M_{\text{r}}}\times\frac{1.000}{\text{mL}}

    0,2 M×2=massa urea60×1.0005000,2\ \text{M}\times2=\frac{\text{massa urea}}{60}\times\frac{1.000}{500}

    0,4=massa urea60×20,4=\frac{\text{massa urea}}{60}\times2

    massa urea=0,4×602 \text{massa urea}=\frac{0,4\times60}{2}\ 

    massa urea=12\text{massa urea}=12


    Jadi massa urea yang harus dilarutkan agar isotonik dengan KCl 0,2 M adalah 12 gram.

    Daftar dan dapatkan akses ke puluhan ribu soal lainnya!

    Buat Akun Gratis