Semenjak Peristiwa Malari 1974, mahasiswa mulai memberikan dampak yang sangat berpengaruh terhadap berbagai kebijakan pemerintah yang tidak sesuai. Memasuki tahun 1978, Aksi-aksi mahasiswa yang menolak dan mengkritik Soeharto mulai bermunculan. Hal ini disebabkan oleh kebijakan pemerintah Orde Baru yang menguntungkan sekelompok tertentu saja.
Untuk menghadapi hal tersebut, Presiden Soeharto mulai melarang gerakan mahasiswa. Alasan utamanya adalah adanya ancaman nyata gerakan mahasiswa terhadap keberlangsungan pemerintahan Orde Baru. Gerakan mahasiswa yang bersifat kritis tentunya dapat menghambat kepentingan salah satu golongan. Pada akhirnya, pemerintah berinisiatif untuk memberlakukan kebijakan NKK (Normalisasi Kehidupan Kampus) dan membentuk BKK (Badan Koordinasi Kampus).
Jadi, alasan utama Presiden Soeharto mulai melarang gerakan mahasiswa pada tahun 1978 adalah “Adanya ancaman nyata mahasiswa terhadap hegemoni pemerintahan Orde Baru”.