Latihan Bahasa Inggris Kelas X Folktales
# 5
Pilgan

What did Jurna do to prove that he was the richest farmer in his village?

A

He tried to make a bigger rice catu than soil catu everyday.

B

He always shared the rice catu with the neighbors.

C

He made a big soil catu and a rice catu for the village.

D

He had the largest crop and the biggest rice catu in the village. 

Pembahasan:

Berikut ini adalah terjemahan dari soal di atas.

Legenda Bukit Catu

Dahulu kala ada sebuah desa di Bali. Orang-orangnya bekerja sebagai petani. Salah satunya adalah Jurna. Dia adalah seorang petani yang rajin. Dia selalu mendapatkan panen yang bagus. Namun dia tidak pernah puas. Dia ingin panen yang lebih baik dan lebih baik. “Saya berjanji kepada dewa. Jika mereka memberi saya hasil panen yang lebih baik dari yang saya miliki sekarang, saya akan memberikan sesaji dan saya akan membagikan hasil panen kepada tetangga,” kata Jurna kepada istrinya. “Aku setuju, Tapi ingat, kamu harus menepati janjimu,” kata istrinya.

Segera, Jurna mendapatkan panen yang lebih baik. Dia memiliki lebih banyak pada dari yang dia miliki sebelumnya. Dia bahagia. Dan sebagai janjinya, dia menyiapkan persembahan untuk para dewa dan dia juga membagikan kepada tetangganya. Mereka sangat bahagia. Jurna tidak puas. Dia ingin panen yang lebih baik dan lebih baik dan lebih banyak. Oleh karena itu dia berjanji kepada dewa bahwa dia akan melipatgandakan persembahannya dan membagikannya kepada tetangga. Keinginannya menjadi kenyataan. Panennya jauh lebih baik dari sebelumnya. Para petani lainnya takjub. Mereka juga sangat bersyukur karena dia membagikan hasil panennya kepada mereka.

Suatu hari, Jurna pergi ke sawahnya. Ketika dia tiba, dia melihat tumpukan tanah di ladang. Itu terlihat seperti catu. Catu terbuat dari batok kelapa. Orang menggunakan catu untuk mengukur jumlah beras. Di rumah, Jurna bercerita tentang tanah yang tampak seperti catu kepada istrinya. Dia punya ide. “Ayo buat catu dari nasi,” katanya. Jurna setuju. Kemudian. mereka membentuk nasi seperti catu.

Keesokan harinya, Jurna pergi ke sawahnya. Ia melihat tanah catu semakin membesar. “Hmm… aku akan membuat nasi catu lebih besar dari ini,” kata Jurna sendiri. Ia meminta istrinya membuat nasi catu yang lebih besar. Dia merasa sangat puas. Dia ingin menunjukkan catu yang semakin besar kepada tetangganya. Dia berharap tetangganya akan memujinya sebagai orang kaya. Dan mereka berhasil! Semua tetangga memujinya. Jurna menjadi sombong. Keesokan harinya, Jurna pergi ke sawahnya. Ia berharap tanah catu tidak semakin membesar. Tapi dia salah. Anehnya, catu tanahnya semakin besar. “Jangan khawatir, nasi saya banyak. Saya bisa bikin nasi catu lebih besar,” ucap Jurna angkuh. Saat membuat nasi catu, dia berpikir bagaimana para tetangga akan memujinya.

Dan keinginannya menjadi kenyataan. Semua tetangga sangat kagum dengan ukuran nasi catu itu. Mereka semua mengatakan bahwa Jurna sangat kaya. Jurna menjadi lebih sombong. Lalu, Jurna pergi ke sawahnya. Dia berharap tanah catu berhenti tumbuh, tapi dia salah. Sekali lagi, itu menjadi jauh lebih besar dari sebelumnya. Jurna sangat kesal. Dia membuat nasi catu lebih besar dari sebelumnya. Itu selalu berulang. Setiap dia pergi ke sawahnya dia selalu menemukan tanah catu menjadi semakin besar.

Istrinya selalu mengingatkannya untuk berhenti membuat nasi catu. Dia mengatakan bahwa persediaan mereka semakin berkurang. Dia memintanya untuk berhenti menyia-nyiakan nasi. Tapi Jurna mengabaikannya. Dia hanya berpikir bagaimana dia bisa membuat catu nasinya lebih besar dari catu tanah. Segera dia kehilangan semua padinya. Dia menjadi miskin. Dia menyesali perilaku buruknya. Sedangkan tanah catu menjadi sangat besar. Itu seperti bukit. Orang kemudian menamakannya Bukit Catu.

Source: britishcourse.com

Apa yang dilakukan Jurna untuk membuktikan bahwa dia adalah petani terkaya di desanya?

Berikut adalah pilihan jawabannya:

  • He tried to make a bigger rice catu than soil catu everyday Dia mencoba membuat catu beras yang lebih besar dari catu tanah sehari-hari
  • He always shared the rice catu with the neighbors Dia selalu berbagi nasi catu dengan tetangga
  • He made a big soil catu and a rice catu for the village Dia membuat catu tanah yang besar dan catu beras untuk desa
  • He had the largest crop and the biggest rice catu in the village Dia memiliki hasil panen terbesar dan catu beras terbesar di desa

Soal ini menanyakan apa yang dilakukan Jurna untuk membuktikan bahwa dia adalah petani terkaya di desanya. Bisa kita ketahui jika teks tersebut merupakan teks naratif yang bercerita tentang kisah seorang petani yang membuat catu dari beras. Untuk dapat menjawab dengan benar, kita harus mengetahui kata kuncinya. Pada awal cerita, diceritakan bahwa si petani berdoa kepada Tuhan untuk diberikan hasil panen yang melimpah. Lalu, doanya terwujud. Suatu hari, ia melihat tanah yang terlihat seperti bukit atau catu. Ia mempunyai ide untuk membuat beras yang berbentuk seperti catu, meskipun istrinya sudah memperingatkannya karena menyia-nyiakan beras. Ia pun menjadi sombong karena merasa memiliki beras catu yang besar. Alhasil, ia pun kehabisan semua berasnya dan menjadi miskin. Dari penjelasan tersebut, amanat yang bisa kita ambil adalah kita harus bersyukur dan tidak boleh sombong atas apa yang kita miliki. Kita bisa melihatnya pada kalimat berikut:

  1. He wanted to show his rise catu to his neighbors. He hoped that his neighbors would praise him as a rich man. → Pada kalimat tersebut, kita bisa mengetahui jika si petani ingin menunjukkan catunya kepada tetangganya untuk menunjukkan bahwa dia adalah petani yang kaya.
  2. “Don’t worry, I have a lot of rice. I can make rice catu bigger,” said Jurna arrogantly. While he was making the rice catu, he was thinking how the neighbors would praise him. → Pada kalimat tersebut, kita bisa mengetahui jika ia terus membuat catu beras yang lebih besar dari sebelumnya.

Jadi, jawaban yang tepat adalah "He tried to make a bigger rice catu than soil catu everyday".