Contoh Soal

Fairy tales – Bahasa Inggris SMP

Sampel materi untuk guru yang ingin cari soal latihan. Temukan bank soal lengkap dan update dengan cara mendaftar gratis. Kirim soal-soal ini ke murid di kelas Bapak/Ibu Guru lewat Google Classroom, dalam bentuk kuis online, tautan kuis, file kuis, atau cetak langsung!

    1.

    Read the following text and answer the question.

    An old man on the point of death summons his sons around him to give them some parting advice. He orders his servants to bring in a bundle of sticks and says to his eldest son, “Break it.” The son strains and strains, but with all his efforts, he is unable to break the bundle. The other sons also try, but none of them is successful. “Untie the bundle,” says the father, “and each of you takes a stick.” When they have done so, he calls out to them, “Now, break,” and each stick is easily broken. “You see my meaning,” says their father.

    Source: High Interest Reading Comprehension Skills & Strategies Level 5

    What's the problem with the writing of the story?

    A

    The text has no moral value at all.

    B

    The text reminds someone's personal experience.

    C

    The text must be written using the past verb.

    D

    The text has no antagonistic role.

    Pembahasan:

    Terjemahan dari teks dan pertanyaan di atas adalah sebagai berikut:

    Bacalah teks berikut dan jawablah pertanyaannya!

    Seorang lelaki tua yang sedang sekarat memanggil putra-putranya berkumpul di sekelilingnya untuk memberi mereka nasihat perpisahan. Dia memerintahkan pelayannya untuk membawa seikat tongkat dan berkata kepada putra tertuanya, "Patahkan." Putranya berusaha dan terus berusaha, tetapi dengan semua usahanya, dia tidak dapat mematahkan ikatan itu. Putra-putra lainnya juga mencoba, tetapi tidak ada yang berhasil. “Buka ikatannya,” kata sang ayah, “dan kalian masing-masing mengambil tongkat.” Ketika mereka melakukannya, dia memanggil mereka, “Sekarang, patahkan,” dan setiap tongkat dengan mudahnya patah. "Kalian mengerti maksudku," kata ayah mereka.

    Apa yang masalah dengan penulisan ceritanya?

    Terjemahan dari pilihan jawaban yang diberikan adalah:

    • The text has no moral value at all — Teks tersebut tidak memiliki nilai moral sama sekali
    • The text reminds someone's personal experience — Teks itu mengingatkan pengalaman pribadi seseorang
    • The text must be written using the past verb — Teks tersebut harus ditulis menggunakan kata kerja lampau
    • The text has no antagonistic role — Teks tersebut tidak memiliki peran antagonis

    Soal ini menanyakan tentang apa yang salah dari teks di atas dari segi kepenulisan. Teks di atas merupakan teks naratif berupa cerita tentang seorang ayah yang ingin memberikan nasihat perpisahan bagi putranya. Untuk menjawab soal ini, kita bisa menganalisis pilihan jawaban satu per satu.

    • The text has no moral value at all Salah karena pada cerita terdapat pesan moral yaitu bahwa persatuan membawa kekuatan.
    • The text reminds someone's personal experience Tidak sesuai dengan teks di atas, karena teks di atas tidak menceritakan tentang pengalaman seseorang.
    • The text must be written using the past verb Benar, seharusnya teks ini ditulis menggunakan kata kerja bentuk lampau karena berisi tentang cerita fiksi karangan seseorang. Sebuah teks naratif harus ditulis dengan menggunakan kata kerja bentuk lampau, kecuali untuk bagian percakapan.
    • The text has no antagonistic role Salah karena dalam penulisan sebuah cerita tidak harus memasukkan peran antagonis.

    Berdasarkan penjelasan ini, maka jawaban yang benar adalah "the text must be written using the past verb ".

    2.

    The difference between a narrative text and a recount text is ...

    A

    Both texts use past tense.

    B

    Both texts tell about past events.

    C

    Both texts incorporate moral values and lessons.

    D

    Both texts are written in a chronological sequence.

    Pembahasan:

    Terjemahan dari soal di atas adalah:

    Perbedaan antara teks naratif dan teks recount adalah ...

    Terjemahan dari pilihan jawaban di atas adalah:

    • Both texts use past tense — Kedua teks menggunakan past tense
    • Both texts tell about past events — Kedua teks menceritakan peristiwa masa lalu
    • Both texts incorporate moral values or lessons — Kedua teks menyelipkan/memasukkan pesan moral atau pelajaran yang bisa diambil
    • Both texts are written in a chronological sequence — Kedua teks ditulis dalam urutan kronologis

    Soal ini menanyakan yang perbedaan dari teks naratif dan teks recount. Dua teks ini adalah teks yang sama dalam beberapa karakteristiknya, yaitu sama-sama:

    1. terjadi di masa lampau,
    2. menggunakan simple past tense, dan
    3. ditulis secara urutan waktu yang kronologis.

    Yang membedakan adalah teks naratif ditulis dengan tujuan untuk menceritakan kejadian tidak nyata (rekayasa) untuk menghibur pembaca atau mengajarkan pesan moral, sedangkan teks recount ditulis dengan tujuan untuk menceritakan pengalaman pribadi yang terjadi secara nyata dan tidak perlu memberikan pesan moral dalam ceritanya. Contoh dari teks naratif adalah legenda, mitos, fabel dan dongeng.

    Jadi jawaban yang benar adalah Both texts incorporate moral values or lessons."

    Ingin coba latihan soal dengan kuis online?

    Kejar Kuis
    3.

    Read the following text and answer the question.

    The Miser

    A miser had buried his gold in a secret place in his garden. Every day he went to the spot, dug up the treasure, and counted it piece by piece to make sure it was all there. He made so many trips that a Thief, who had been observing him, guessed what it was the miser had hidden, and one night quietly dug up the treasure and made off with it.

    When the miser discovered his loss, he was overcome with grief and despair. He groaned and cried and tore his hair. He made loud lamentations.

    A passerby heard his cries and asked what had happened.

    "My gold! O my gold!" cried the miser, wildly, "someone has robbed me!"

    "Your gold! There in that hole? Why did you put it there? Why did you not keep it in the house where you could easily get it when you had to buy things?"

    "Buy!" screamed the miser angrily. "Why, I never touched the gold. I couldn't think of spending any of it."

    The stranger picked up a large stone and threw it into the hole.

    "If that is the case," he said, "cover up that stone. It is worth just as much to you as the treasure you lost!"

    Source: read.gov

    What is the writer's intention in writing the text?

    A

    To make the readers learn something.

    B

    To tell the readers that gold is precious.

    C

    To ask the readers to be careful in keeping gold.

    D

    To remind the readers not to trust the others.

    Pembahasan:

    Terjemahan dari teks dan pertanyaan di atas adalah sebagai berikut:

    Bacalah teks berikut dan jawablah pertanyaannya!

    Si Kikir

    Seseorang yang kikir telah mengubur emasnya di sebuah tempat rahasia di tamannya. Setiap hari dia pergi ke tempat itu, menggali harta itu dan menghitungnya satu per satu untuk memastikan semuanya ada di sana. Dia melakukan begitu banyak perjalanan sehingga seorang pencuri, yang telah mengamatinya, menebak apa yang disembunyikan si kikir itu, dan suatu malam diam-diam menggali harta karun itu dan membawanya pergi.

    Ketika si kikir menyadari kehilangannya, dia diliputi kesedihan dan keputusasaan. Dia mengerang dan menangis dan menjambak rambutnya. Dia membuat ratapan yang keras.

    Seorang pejalan kaki mendengar tangisannya dan bertanya apa yang terjadi.

    "Emas saya! O emas saya!" teriak si kikir dengan lantang, "seseorang telah merampokku!"

    "Emasmu! Di sana, di lubang itu? Mengapa kamu menaruhnya di sana? Mengapa kamu tidak menyimpannya di rumah di mana kamu bisa dengan mudah mendapatkannya ketika kamu harus membeli sesuatu?"

    "Membeli!" teriak si kikir dengan marah. "Wah, aku tidak pernah menyentuh emasnya. Aku tidak pernah berpikir untuk menghabiskannya."

    Orang asing itu mengambil batu besar dan melemparkannya ke dalam lubang.

    "Kalau begitu," katanya, "tutupi batu itu. Nilainya sama berharganya dengan harta yang hilang!"

    Apa maksud penulis menulis teks tersebut?

    Terjemahan dari pilihan jawaban yang diberikan adalah:

    • To make the readers learn something — Untuk membuat pembaca mempelajari sesuatu
    • To tell the readers that gold is precious — Untuk memberi tahu para pembaca bahwa emas itu berharga
    • To ask the readers to be careful in keeping gold — Untuk meminta pembaca agar berhati-hati dalam menyimpan emas
    • To remind the readers not to trust the others — Untuk mengingatkan pembaca agar tidak mempercayai orang lain

    Soal di atas menanyakan tentang apa tujuan dari ditulisnya teks di atas. Teks di atas merupakan teks naratif (narrative text), yaitu jenis teks yang berupa cerita khayalan, kisah nyata yang direkayasa, atau dongeng. Narrative text menceritakan suatu cerita yang memiliki rangkaian peristiwa kronologis yang saling terhubung yang tujuannya adalah untuk menghibur pembacanya dengan menyelipkan pesan moral pada setiap ceritanya. 

    Cerita di atas merupakan cerita tentang si kikir yang bodoh karena hanya menyimpan emas yang dimilikinya tanpa menggunakannya. Penulis ingin menyampaikan pesan moral melalui cerita tersebut bahwa sesuatu yang berharga tidak akan bernilai jika tidak digunakan/dimanfaatkan. 

    Jadi tujuan dari penulisan cerita di atas adalah "to make the readers learn something".

    4.

    Read the following text and answer the question.

    Simak Cerita Petualangan Cindelaras dan Ayam Ajaibnya Bersama Riri

    Raden Putra was the king of the Jenggala kingdom, who had a beautiful queen and concubine. Unlike the queen, the concubine had bad personalities. Because she was jealous of the queen, she planned to make the queen leave the palace to make herself a new queen.

    The concubine asked the palace healer to help her execute her plan. They slandered the queen that she wanted to poison the king. The king, who was instigated, was furious. He expelled the queen to a jungle as a punishment. There was one condition that the king did not know; the queen was pregnant.

    After several months lived in the jungle, the queen gave birth to a healthy baby boy, namely Cindelaras. Growing up as a nice and handsome man, he also loved to help her mother to collect some firewoods. One day in the forest, an eagle dropped an egg. He took the egg and carefully took care of it.

    The egg hatched into a chick, and then it became a strong rooster that had magical skills. It was very powerful and skillful in fighting with other roosters and could sing. The rooster sang a song about his master and his father, Raden Putra. "My master is Cindelaras. He lives in the jungle. His father is a king. His name is Raden Putra." Hearing this every day, Cindelaras asked her mother about it. When his mother told him the whole story, Cindelaras was very surprised. He decided to go to the palace to meet the king, his father.

    Coincidentally, the news of the rooster's skills in fighting reached the palace. The king invited Cindelaras to the palace to fight Cindelaras's rooster with the king's rooster. But, there was a bet. If Cindelaras's rooster won the fight, he would get all king's jewelry. However, if Cindelaras's rooster lost, he would be punished in jail. The two roosters fought bravely. In just a few minutes, Cindelaras's rooster won the fight! Then, the rooster sang the song.

    The king was surprised, and he asked who Cindelaras was. He then told the king about her mother living in the jungle. Later, the palace healer admitted his mistake. He said that the queen was innocent. She never tried to kill the king. The king was very angry. He ordered the concubine to be sent to jail. The king immediately went to the jungle to pick up his wife. He apologized for sending her to the jungle and made her the queen again.

    Sources: riri.id, folklore-lover.blogspot.com

    What is the writer's purpose in writing the text?

    A

    To deliver a particular moral lesson to the readers.

    B

    To tell the readers the benefits of having a rooster.

    C

    To persuade the readers to pet roosters.

    D

    To make readers aware of the rooster's fight.

    Pembahasan:

    Terjemahan dari teks dan pertanyaan di atas adalah sebagai berikut:

    Bacalah teks berikut dan jawablah pertanyaannya!

    Raden Putra adalah raja kerajaan Jenggala, yang memiliki seorang ratu dan selir yang cantik. Berbeda dengan ratu, selir memiliki kepribadian yang buruk. Karena dia cemburu pada ratu, dia berencana membuat ratu meninggalkan istana untuk menjadikan dirinya ratu yang baru.

    Selir meminta tabib istana untuk membantunya mengeksekusi rencananya. Mereka memfitnah ratu bahwa dia ingin meracuni raja. Raja, yang dihasut, sangat marah. Dia mengusir ratu ke hutan sebagai hukuman. Ada satu hal yang tidak diketahui raja; ratu sedang hamil.

    Setelah beberapa bulan tinggal di hutan, sang ratu melahirkan seorang bayi laki-laki yang sehat, yaitu Cindelaras. Tumbuh sebagai pria yang baik dan tampan, dia juga suka membantu ibunya mengumpulkan kayu bakar. Suatu hari di hutan, seekor elang menjatuhkan telur. Dia mengambil telur itu dan merawatnya dengan sepenuh hati.

    Telur itu menetas menjadi seekor anak ayam, dan kemudian menjadi ayam jantan yang kuat yang memiliki kemampuan magis. Itu (ayam jantan) sangat kuat dan terampil dalam bertarung dengan ayam jantan lainnya dan bisa bernyanyi. Ayam jantan menyanyikan lagu tentang tuannya dan ayahnya, Raden Putra. "Tuanku adalah Cindelaras. Dia tinggal di hutan. Ayahnya adalah seorang raja. Namanya Raden Putra." Mendengar ini setiap hari, Cindelaras bertanya kepada ibunya tentang hal itu. Ketika ibunya menceritakan keseluruhan ceritanya, Cindelaras sangat terkejut. Dia memutuskan untuk pergi ke istana untuk bertemu dengan raja, ayahnya.

    Kebetulan, berita tentang keahlian ayam jantan dalam bertarung sampai ke istana.Raja mengundang Cindelaras ke istana untuk menarungkan ayam jantan Cindelaras dengan ayam jantan raja. Tapi, ada taruhannya. Jika ayam Cindelaras memenangkan pertarungan, dia akan mendapatkan semua perhiasan raja. Namun, jika ayam jantan Cindelaras kalah, dia akan dihukum di penjara. Kedua ayam jantan itu bertarung dengan gagah berani. Hanya dalam beberapa menit, ayam jantan Cindelaras memenangkan pertarungan! Kemudian, ayam jantan menyanyikan lagu tersebut.

    Raja terkejut, dan dia bertanya siapa Cindelaras itu. Dia kemudian memberi tahu raja tentang ibunya yang tinggal di hutan. Belakangan, tabib istana mengakui kesalahannya. Dia berkata bahwa ratu tidak bersalah. Dia tidak pernah mencoba membunuh raja. Raja sangat marah. Dia memerintahkan selir untuk dikirim ke penjara. Raja segera pergi ke hutan untuk menjemput istrinya. Dia meminta maaf karena mengirimnya ke hutan dan menjadikannya ratu lagi.

    Apa tujuan penulis menulis teks?

    Terjemahan dari pilihan jawaban yang diberikan adalah:

    • To deliver a particular moral lesson to the readers — Untuk menyampaikan pelajaran moral tertentu kepada pembaca
    • To tell the readers the benefits of having a rooster — Untuk memberi tahu pembaca tentang manfaat memiliki ayam jago
    • To persuade the readers to pet roosters — Untuk membujuk pembaca agar memelihara ayam jantan
    • To make readers aware of the rooster's fight — Untuk membuat pembaca sadar akan pertarungan ayam jago 

    Soal di atas menanyakan tentang apa tujuan dari ditulisnya teks di atas. Teks di atas merupakan teks naratif (narrative text), yaitu jenis teks yang berupa cerita khayalan, kisah nyata yang direkayasa, atau dongeng. Narrative text menceritakan suatu cerita yang memiliki rangkaian peristiwa kronologis yang saling terhubung yang tujuannya adalah untuk menghibur pembacanya dengan menyelipkan pesan moral pada setiap ceritanya. 

    Cerita di atas merupakan cerita tentang Cindelaras yang sebenarnya merupakan anak seorang raja. Namun, sejak ia masih dalam kandungan, ibunya diusir dari istana karena difitnah oleh selir dan tabib yang ada di kerajaan. Pada akhir cerita, Cindelaras dan ibunya tinggal lagi di istana karena raja sudah tahu cerita yang sebenarnya dan mengusir selirnya dari istana.

    Jadi tujuan dari penulisan cerita di atas adalah "to deliver a particular moral lesson to the readers".

    Ingin cari soal-soal HOTS?

    Soal HOTS
    5.

    Read the following text and answer the question.

    Once upon a time, not far from a jungle, lived a husband and a wife. They were farmers. They had been married for many years and still not have a child yet. Every day they prayed for a child.

    One night, while they were praying, a giant passed their house. The giant heard they pray.

    "Don't worry. I can give you a child. But you have to give me that child when she is 17 years old," said the giant.

    The farmers were so happy. They did not think about the risk of losing their child later and agree to take the offer. Later, the giant gave them a bunch of cucumber seeds. The farmers planted them carefully. Then the seeds changed into plants.

    Not long after that, a big golden cucumber grew from plants. After it had ripe, the farmers picked and cut it. They were surprised to see the beautiful girl inside the cucumber. They named her Timun Mas or Golden Cucumber. Years passed by, and Timun Mas changed into a beautiful girl.

    On her 17th birthday, she was really happy. However, the parents were very sad. They knew they had to keep their promise to the giant, but they also did not want to lose their beloved daughter.

    "My daughter, take this bag. It can save you from the giant," said the father.

    "What do you mean, father? I don't understand," said Timun Mas.

    Right after that, the giant came into their house.

    "Run Timun Mas. Save your life!" said the mother.

    The giant was angry. He knew the farmers wanted to break their promise. He chased Timun Mas away. The giant was getting closer and closer.

    Timun Mas then opened the bag and threw a handful of salt. It became a sea. The giant had to swim to cross the sea.

    Later, Timun Mas threw some chillies. It became a jungle with trees. The trees had sharp thorns, so they hurt the giant. However, the giant was still able to chase Timun Mas.

    Timun Mas took her third magic stuff, the cucumber seeds. She threw them and became cucumber fields. But the giant still could escape from the field.

    Then there was the last magic stuff she had in the bag. It was a shrimp paste. She threw it and became a big swamp. The giant was still trying to swim the swamp, but he was so tired. Then he was drowning and died.

    Timun Mas then immediately went home. The farmers were so happy that they finally together again.

    Adapted from: indonesianfolklore.blogspot.com

    How did the story end?

    A

    The giant could catch Timun Mas and ate her.

    B

    The farmers lose their only child.

    C

    Timun Mas could escape and make herself safe from the giant.

    D

    Timun Mas was drowned into the big swamp.

    Pembahasan:

    Terjemahan dari teks dan soal di atas adalah:

    Bacalah teks berikut dan jawablah pertanyaannya!

    Alkisah, tidak jauh dari hutan, hiduplah sepasang suami istri. Mereka adalah petani. Mereka telah menikah selama bertahun-tahun dan masih belum memiliki anak. Setiap hari mereka berdoa untuk seorang anak.

    Suatu malam, ketika mereka sedang berdoa, seorang raksasa melewati rumah mereka. Raksasa mendengar mereka berdoa.

    "Jangan khawatir. Aku bisa memberimu anak. Tapi kamu harus memberikanku anak itu ketika dia berusia 17 tahun," kata raksasa itu.

    Para petani sangat senang. Mereka tidak memikirkan risiko kehilangan anak mereka kemudian dan setuju untuk menerima tawaran itu. Kemudian, raksasa itu memberi mereka seikat biji mentimun. Para petani menanamnya dengan hati-hati. Lalu bijinya berubah menjadi tanaman.

    Tidak lama setelah itu, mentimun emas besar tumbuh dari tanaman. Setelah matang, petani mengambil dan memotongnya. Mereka terkejut melihat gadis cantik di dalam mentimun. Mereka menamakannya Timun Mas atau Golden Cucumber. Tahun-tahun berlalu, dan Timun Mas berubah menjadi gadis cantik.

    Pada ulang tahunnya yang ke 17, dia benar-benar bahagia. Namun, orang tuanya sangat sedih. Mereka tahu mereka harus menepati janji kepada raksasa itu, tetapi mereka juga tidak ingin kehilangan putri kesayangan mereka.

    "Putriku, ambil tas ini. Itu bisa menyelamatkanmu dari raksasa," kata sang ayah.

    "Apa maksudmu, Ayah? Aku tidak mengerti," kata Timun Mas.

    Tepat setelah itu, raksasa itu masuk ke rumah mereka.

    "Lari Timun Mas. Selamatkan hidupmu!" kata sang ibu.

    Raksasa itu marah. Dia tahu petani ingin mengingkari janjinya. Dia mengejar Timun Mas. Raksasa itu semakin dekat dan dekat.

    Timun Mas kemudian membuka tas dan melemparkan segenggam garam. Itu (garam) menjadi lautan. Raksasa itu harus berenang untuk menyeberangi lautan.

    Kemudian, Timun Mas melemparkan beberapa cabai. Itu (cabai) menjadi hutan dengan pohon-pohon. Pohon-pohon itu memiliki duri yang tajam, sehingga mereka bisa menyakiti raksasa itu. Namun, raksasa itu masih bisa mengejar Timun Mas.

    Timun Mas mengambil barang ajaib ketiganya, biji mentimun. Dia melemparkan mereka dan menjadi ladang mentimun. Tetapi raksasa itu masih bisa melarikan diri dari ladang.

    Lalu ada barang ajaib terakhir yang dia miliki di tas. Itu adalah pasta udang (terasi). Dia melemparkannya dan menjadi rawa besar. Raksasa itu masih mencoba berenang rawa, tetapi dia sangat lelah. Kemudian dia tenggelam dan mati.

    Timun Mas kemudian langsung pulang. Para petani sangat senang bahwa mereka akhirnya bersama lagi.

    Bagaimana cerita tersebut berakhir?

    Terjemahan dari pilihan jawaban di atas adalah:

    • The giant could catch Timun Mas and ate her. — Raksasa itu bisa menangkap Timun Mas dan memakannya.
    • The farmers lose their only child. — Petani itu kehilangan satu-satunya anak mereka.
    • Timun Mas could escape and make herself safe from the giant. — Timun Mas bisa melarikan diri dan membuat dirinya aman dari raksasa.
    • Timun Mas was drown into the big swamp. — Timun Mas tenggelam ke rawa besar.

    Soal di atas menanyakan kita tentang bagaimana akhir dari cerita tersebut. Untuk mengetahui bagaimana cerita tersebut berakhir, kita bisa melihat kalimat di paragraf terakhir yaitu "Timun Mas then immediately went home. The farmers were so happy that they finally together again" yang bermakna bahwa Timun Mas kemudian pulang ke rumah dan petani itu (orang tua Timun Mas) sangat senang bahwa mereka bisa bersama-sama lagi. Timun Mas bisa kembali ke rumah dengan selamat setelah melarikan diri dari raksasa yang mengejarnya, tentunya dengan bantuan beberapa barang yang diberikan oleh orang tuanya. Jadi bisa disimpulkan bahwa cerita di atas berakhir dengan bahagia, yaitu Timun Mas mampu melarikan diri dan membuat dirinya selamat.

    Jadi jawaban dari soal di atas adalah "Timun Mas could escape and make herself safe from the giant".

    6.

    Read the following text and answer the question.

    Malin Kundang

    A long time ago, there lived a poor widow named Mande Rubayah and her only son, Malin Kundang. To support her family, Mande Rubayah worked to help fishermen move their catches to the mainland. When Malin grew up, he left to work abroad. He promised to return to his village when he became a wealthy merchant who could make his mother happy.

    In a foreign country, Malin succeeded in developing his trading business and finally became a rich merchant. He also married the daughter of a respected local elder. But out of shame, he did not dare to confess to his wife's family that he was a poor orphan.

    One day, Malin and his wife sailed to Malin's home village because of their business affairs. Mande Rubayah was still alive and recognized Malin from afar. He also felt very happy and ran towards Malin, but sadly Malin insisted not to recognize Mande Rubayah as his mother.

    Mande Rubayah was very sad to hear Malin's lies. Then, she prayed to God to punish his child. After praying, the sky was suddenly cloudy and it was rained very hard. Suddenly there was lightning that struck at Malin's feet. Instantly Malin's feet hardened into stone. How shocked Malin and the people around him. He immediately kneeled to apologize to his mother. Unfortunately, what's done is done. Malin's body slowly turned hardened until his entire body became a stone statue.

    The antagonist figure in the story was ....

    A

    Mande Rubayah

    B

    Malin Kundang's wife

    C

    Malin Kundang

    D

    a respected local elder

    Pembahasan:

    Terjemahan dari teks dan soal di atas adalah:

    Bacalah teks berikut dan jawablah pertanyaannya!

    Malin Kundang

    Dahulu kala, hiduplah seorang janda miskin bernama Mande Rubayah dan putra satu-satunya, Malin Kundang. Untuk menyokong keluarganya, Mande Rubayah bekerja dengan membantu nelayan memindahkan hasil tangkapan mereka ke daratan. Ketika Malin tumbuh dewasa, ia pergi bekerja di luar negeri. Dia berjanji untuk kembali ke desanya ketika dia menjadi pedagang kaya yang bisa membuat ibunya bahagia.

    Di negara asing, Malin berhasil mengembangkan bisnis perdagangannya dan akhirnya menjadi pedagang kaya. Dia juga menikahi putri seorang tetua setempat yang disegani. Tetapi karena malu, dia tidak berani mengaku kepada keluarga istrinya bahwa dia adalah anak yatim yang miskin.

    Suatu hari, Malin dan istrinya berlayar ke desa asal Malin karena urusan bisnis mereka. Mande Rubayah masih hidup dan mengenali Malin dari kejauhan. Dia juga merasa sangat senang dan berlari ke arah Malin, tetapi sayangnya Malin bersikeras untuk tidak mengakui Mande Rubayah sebagai ibunya.

    Mande Rubayah sangat sedih mendengar kebohongan Malin. Kemudian, dia berdoa kepada Tuhan untuk menghukum anaknya. Setelah berdoa, langit tiba-tiba berawan dan hujan turun sangat deras. Tiba-tiba ada kilat yang menghantam kaki Malin. Seketika kaki Malin mengeras menjadi batu. Betapa terkejutnya Malin dan orang-orang di sekitarnya. Dia segera berlutut untuk meminta maaf kepada ibunya. Sayangnya, nasi sudah menjadi bubur (apa yang terjadi tidak bisa diubah lagi). Tubuh Malin perlahan berubah mengeras sampai seluruh tubuhnya menjadi patung batu.

    Tokoh antagonis dalam cerita adalah ....

    Terjemahan dari pilihan jawaban di atas adalah:

    The antagonist figure in the story was ....

    • Mande Rubayah — Mande Rubayah
    • Malin Kundang's wife — istri Malin Kundang
    • Malin Kundang — Malin Kundang
    • a respected local elder — tokoh tetua yang dihormati

    Soal di atas menanyakan kita tentang siapakah tokoh antagonis dalam cerita tersebut. Antagonis adalah tokoh dalam cerita yang perannya menentang tokoh protagonis. Tokoh antagonis seringkali digambarkan sebagai seorang yang mempunyai watak atau karakter yang kurang baik. Cerita di atas merupakan cerita Malin Kundang, anak yang durhaka kepada ibunya setelah dia sukses dan kayaraya. Malin Kundang tidak mau mengakui ibunya di hadapan istri dan masyarakat di desanya.

    Dalam cerita di atas, tokoh yang dikategorikan sebagai tokoh antagonis adalah Malin Kundang. Kita bisa menyimpulkan hal ini dari kalimat "Malin insisted not to recognize Mande Rubayah as his mother" yang menyatakan bahwa dia tidak mengakui Mande Rubayah sebagai ibunya. Selain itu, kalimat "Mande Rubayah was very sad to hear Malin's lies" yang menujukkan bahwa ibunya sangat sedih atas kebohongan Malin juga semakin menguatkan bahwa Malin Kundang adalah tokoh antagonis dalam cerita tersebut.

    Jadi jawaban dari soal di atas adalah "Malin Kundang".

    Ingin cari soal-soal AKM?

    Hubungi Kami
    7.

    Read the following text and answer the question.

    The Origins of Bamboo Princess

    Review Hobby: The Tale of Princess Kaguya, a Summary

    Once upon a time, in a village in Japan, there lived an old man and his wife. They had no children. Since they really wanted to have children, they prayed to God every night so that they could be given a child soon. However, God had not given them a child yet. 

    The old man worked as a bamboo lumberjack. He cut down bamboo trees and sold them to the city. One day, when he was about to cut down the trees, the old man saw a beam of light between the thick bamboo stems. He came closer to see the light thoroughly. Surprisingly, the light came from bamboo shoots. Carefully, the old man stripped the shining bamboo shoot. On a bamboo shoot, the old man found a baby.

    With pleasure, the old man picked up the baby and went home. He told his wife about how he found that beautiful little baby. The old man's wife was very happy. They believe the baby was the answer to their prayers so far.

    Because they found a baby girl in bamboo, they named her baby Bamboo Princess. They treat the Bamboo Princess well and full of love. Over the years, Bamboo Princess grew into a charming girl. She was not only beautiful, but also a kind-hearted girl and liked to help her parents. From then on, the old man and his wife's life was getting better. This was the result of their prayers and efforts.

    Sources: latimes.com, dongengceritarakyat.com

    What does the first paragraph talk about?

    A

    The old man who got a baby.

    B

    The old man in a village in Japan.

    C

    The old bamboo lumberjack and his baby.

    D

    The couple's wish to have a baby.

    Pembahasan:

    Terjemahan dari teks dan soal di atas adalah:

    Bacalah teks berikut dan jawablah pertanyaannya!

    Asal Mula Putri Bambu

    Alkisah, di sebuah desa di Jepang, hiduplah seorang lelaki tua dan istrinya. Mereka tidak punya anak. Karena mereka benar-benar ingin memiliki anak, mereka berdoa kepada Tuhan setiap malam agar mereka dapat segera diberi anak. Namun, Tuhan belum memberi mereka anak.

    Lelaki tua itu bekerja sebagai penebang bambu. Dia menebang pohon bambu dan menjualnya ke kota. Suatu hari, ketika dia akan menebang pohon, lelaki tua itu melihat seberkas cahaya di antara batang bambu yang lebat. Dia mendekat untuk melihat cahaya secara menyeluruh. Anehnya, cahaya itu berasal dari rebung (tunas bambu). Dengan hati-hati, pria tua itu mengupas (membelah) tunas bambu yang bersinar. Pada (dalam) rebung, lelaki tua itu menemukan bayi.

    Dengan senang hati, lelaki tua itu mengangkat bayi itu dan pulang. Dia memberi tahu istrinya tentang bagaimana dia menemukan bayi kecil yang cantik itu. Istri lelaki tua itu sangat bahagia. Mereka percaya bayi itu adalah jawaban atas doa mereka sejauh ini.

    Karena mereka menemukan bayi perempuan di bambu, mereka menamai bayinya Putri Bambu. Mereka memperlakukan Putri Bambu dengan baik dan penuh cinta.

    Selama bertahun-tahun, Putri Bambu tumbuh menjadi gadis yang menawan. Dia tidak hanya cantik, tetapi juga gadis yang baik hati dan suka membantu orang tuanya. Sejak saat itu, kehidupan lelaki tua dan istrinya menjadi lebih baik. Ini adalah hasil dari doa dan upaya mereka.

    Apa isi paragraf pertama?

    Terjemahan dari pilihan jawaban di atas adalah:

    • The old man who got a baby — Lelaki tua yang mendapatkan seorang bayi
    • The old man in a village in Japan — Lelaki tua di sebuah desa di Jepang
    • The old bamboo lumberjack and his baby — Penebang bambu yang tua and bayinya
    • The couple's wish to have a baby — Harapan pasangan untuk mempunyai seorang anak

    Soal di atas menanyakan tentang apa isi dari paragraf pertama. Cerita di atas merupakan sebuah cerita asal usul Putri Bambu. Untuk menjawab soal ini kita hanya perlu membaca paragraf pertama. Paragraf pertama dalam sebuah teks naratif berisi tentang pengenalan tokoh dan latar belakang dari cerita tersebut dan biasanya terselip awal dari sebuah komplikasi dari cerita. Pada paragraf pertama disebutkan bahwa ada pasangan tua yang sudah lama mendambakan seorang bayi tapi tak kunjung dikaruniai oleh Tuhan. Hal ini bisa dilihat pada kalimat "they prayed to God every night so that they could be given a child soon" yang mempunyai makna bahwa mereka berdoa kepada Tuhan agar dikaruniai seorang anak. Jadi paragraf pertama berisi tentang harapan mereka untuk mempunyai seorang bayi.

    Jadi jawaban yang benar dari pertanyaan di atas adalah "The couple's wish to have a baby".

    8.

    Read the following text and answer the question.

    The Magic Mirror

    Tom's Drag | Miroir mural vertical design Versailles motifs floraux

    Once, there was a king of the Granada kingdom who decided to marry. To find a worthy woman, the court barber told an idea to the King. “I have a magic mirror. If any woman who is not kind looks into that mirror, there will be many spots on the mirror surface.”

    Soon, the news was announced to all people in his kingdom. Almost all women wanted to be Queen of Granada. However, no woman was coming to have a look into that mirror. Days and weeks went by, and King was no closer to get his Queen.

    Then, the barber told King that there was a brave shepherdess on a mountainside. King asked him to invite that shepherdess to his palace. Also, the royal hall was full of ladies as well as knights.

    King told that shepherdess to look into the mirror. Shepherdess answered that everyone made mistakes. However, she wasn’t afraid to look into the mirror. Many ladies surrounded her and found that it wasn’t a magic mirror. Those ladies complained and felt being tricked.

    Finally, King stated that there was no trick because the magic mirror could see that the shepherdess is an innocent and brave girl. King wanted to find a bride who was confident about her character like that shepherdess.

    Sources: englishcoo.com, effetdestyle.fr, storiesguide.com

    The following statements are true based on the story, except ...

    A

    There was one woman who tried to look into the mirror.

    B

    The magic mirror was fake.

    C

    The King was in search of her future wife.

    D

    The shepherdess came to King's palace because she was invited.

    Pembahasan:

    Terjemahan dari teks dan pertanyaan di atas adalah sebagai berikut:

    Bacalah teks berikut dan jawablah pertanyaannya!

    Cermin Ajaib

    Suatu ketika, ada seorang raja dari kerajaan Granada yang memutuskan untuk menikah. Untuk menemukan wanita yang layak, tukang cukur istana menceritakan sebuah ide kepada Raja. “Saya memiliki cermin ajaib. Jika ada wanita yang tidak baik melihat ke cermin itu, akan ada banyak bintik di permukaan cermin. "

    Segera, berita itu diumumkan ke semua orang di kerajaannya. Hampir semua wanita ingin menjadi Ratu Granada. Namun, tidak ada wanita yang datang untuk melihat ke cermin itu. Hari dan minggu berlalu, dan Raja sudah semakin dekat untuk mendapatkan Ratunya.

    Kemudian, tukang cukur memberi tahu Raja bahwa ada seorang penggembala yang pemberani di lereng gunung. Raja memintanya untuk mengundang gembala itu ke istananya. Terlebih, aula kerajaan dipenuhi dengan wanita serta ksatria.

    Raja menyuruh gembala itu untuk melihat ke cermin. Gembala menjawab bahwa setiap orang melakukan kesalahan. Namun, dia tidak takut untuk melihat ke cermin. Banyak wanita mengelilinginya dan menemukan bahwa itu bukanlah cermin ajaib. Wanita-wanita itu mengeluh dan merasa ditipu.

    Akhirnya Raja menyatakan bahwa tidak ada tipuan karena cermin ajaib dapat melihat bahwa sang gembala adalah gadis yang lugu dan pemberani. Raja ingin mencari pengantin yang percaya diri dengan karakternya seperti gembala itu.

    Pernyataan berikut ini benar berdasarkan cerita, kecuali ...

    Terjemahan dari pilihan jawaban yang diberikan adalah:

    • There was one woman who tried to look into the mirror — Ada seorang wanita yang mencoba melihat ke cermin
    • The magic mirror was fake — Cermin ajaib itu palsu
    • The King was in search of her future wife — Raja sedang mencari calon istrinya
    • The shepherdess came to King's palace because she was invited — Penggembala datang ke istana Raja karena diundang

    Soal ini menanyakan tentang pernyataan yang tidak sesuai berdasarkan teks di atas. Teks tersebut merupakan teks naratif yang bercerita tentang seorang raja yang ingin mencari permaisuri yang percaya diri. Untuk menjawab soal ini, kita bisa menganalisis pilihan jawaban yang diberikan satu per satu:

    • There was one woman who tried to look into the mirror benar karena pada teks tertulis "however she wasn't afraid to look into the mirror" yang menunjukkan bahwa ada satu perempuan yang menggunakan cermin tersebut.
    • The magic mirror was fake ⟶ salah karena pada teks tertulis "King stated that there was no trick because the magic mirror could see that the shepherdess is an innocent and brave girl" yang menunjukkan bahwa cermin tersebut memang ajaib dan penggembala itu adalah orang yang lugu dan pemberani.
    • The King was in search of her future wife benar karena pada teks tertulis "There was a king of Granada kingdom who decided to marry. To find a worthy woman, ... " yang menunjukkan bahwa raja sedang mencari calon permaisuri.
    • The shepherdess came to King's palace because she was invited benar karena pada teks tertulis "King asked him to invite that shepherdess to his palace" yang menunjukkan bahwa penggembala tersebut datang ke istana karena diundang oleh raja.

    Berdasarkan penjelasan ini, maka jawaban yang benar adalah "the magic mirror was fake".

    Ingin tanya tutor?

    Tanya Tutor
    9.

    Read the following text and answer the question.

    √ Review [LENGKAP] Danau Rawa Pening Semarang

    Once upon a time, there was a poor little boy who came into a little village. He was starving and weak. He knocked at every door and asked for some food, but nobody cared about him. Nobody wanted to help the little boy.

    Finally, a generous woman helped him. She gave him shelter and a meal. When the boy wanted to leave, this old woman gave him a lesung, a big wooden mortar for pounding rice. She reminded him, “please remember if there is a flood, you must save yourself. Use this lesung as a boat”. The poor boy was happy and thanked the old woman.

    The little boy continued his journey. While he was passing through the village, he saw many people gathering on the field. The boy came closer and saw a stick stuck in the ground. People challenged each other to pull out that stick. Everybody tried, but nobody succeeded. “Can I try?” asked the little boy. The crowd laughed mockingly. The boy wanted to try his luck, so he stepped forward and pulled out the stick. He could do it very easily. Everybody was dumbfounded. 

    Suddenly, from the hole left by stick, water spouted out. It did not stop until it flooded the village. And no one was saved from the water except the little boy and the generous old woman who gave him shelter and meal. As she told him, he used the lesung as a boat and picked up the old woman. The whole village became a vast lake. It is now known as Rawa Pening Lake in Salatiga, Central Java, Indonesia.

    Sources: britishcourse.com, destinasiku.com

    What lesson can we learn from the story?

    A

    Be aware of the upcoming disaster.

    B

    Never give up on your dream.

    C

    Be kind and helpful to elders.

    D

    Be generous and never underestimate others.

    Pembahasan:

    Terjemahan dari teks dan pertanyaan di atas adalah sebagai berikut:

    Bacalah teks berikut dan jawablah pertanyaannya!

    Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki malang yang datang ke sebuah desa kecil. Dia kelaparan dan lemah. Dia mengetuk setiap pintu dan meminta makanan, tetapi tidak ada yang peduli padanya. Tidak ada yang mau membantu anak kecil itu.

    Akhirnya, seorang wanita dermawan membantunya. Dia memberinya tempat tinggal dan makan. Ketika anak laki-laki itu ingin pergi, wanita tua ini memberinya lesung, lesung kayu besar untuk menumbuk padi. Dia mengingatkannya, “tolong ingat jika ada banjir, kamu harus menyelamatkan diri sendiri. Gunakan lesung ini sebagai perahu ”. Anak malang itu senang dan berterima kasih kepada wanita tua itu.

    Anak kecil itu melanjutkan perjalanannya. Saat dia melewati desa, dia melihat banyak orang berkumpul di lapangan. Anak laki-laki itu mendekat dan melihat sebatang tongkat tertancap di tanah. Orang-orang saling menantang untuk mencabut tongkat itu. Semua orang mencoba, tetapi tidak ada yang berhasil. "Bisakah saya mencoba?" tanya anak kecil itu. Kerumunan itu tertawa mengejek. Anak itu ingin mencoba peruntungannya, jadi dia melangkah maju dan mengeluarkan tongkat itu. Dia bisa melakukannya dengan sangat mudah. Semua orang tercengang.

    Tiba-tiba, dari lubang bekas tongkat, air menyembur keluar. Itu tidak berhenti, sampai membanjiri desa. Dan tidak ada yang selamat dari banjir, kecuali anak laki-laki kecil dan wanita tua dermawan yang memberinya tempat tinggal dan makanan. Saat dia memberitahunya, dia menggunakan "lesung" sebagai perahu dan menjemput wanita tua itu. Seluruh desa menjadi danau yang luas. Sekarang (danau tersebut) dikenal sebagai Danau Rawa Pening di Salatiga, Jawa Tengah, Indonesia.

    Pelajaran apa yang bisa kita ambil dari cerita ini?

    Terjemahan dari pilihan jawaban yang diberikan adalah:

    • Be aware of the upcoming disaster — Waspadai bencana yang akan datang
    • Never give up on your dream — Jangan pernah menyerah pada mimpimu
    • Be kind and helpful to elders — Bersikaplah baik dan bantulah para orang tua
    • Be generous and never underestimate others — Bersikaplah murah hati dan jangan pernah meremehkan orang lain

    Soal ini menanyakan tentang pesan moral apa yang bisa kita petik setelah membaca teks naratif di atas. Teks tersebut merupakan legenda Rawa Pening dengan tokoh utama seorang anak laki-laki kecil nan malang. Pesan moral dari cerita ini didapatkan dari membaca paragraf kedua yaitu "a generous woman helped him" dan paragraf terakhir "he used the lesung as a boat and picked up the old woman". Kedua kalimat ini menyiratkan bahwa ketika seseorang berbuat baik, maka akan memetik hasilnya. Pesan moral lain terdapat pada paragraf ketiga yaitu "The crowd laughed mockingly" dan "He could do it very easily" yang bermakna bahwa awalnya orang mengejek si anak karena ukuran badannya kecil, namun ternyata si anak bisa melakukannya.

    Dari penjelasan ini, bisa ditarik kesimpulan bahwa kita harus menjadi orang yang dermawan dan tidak meremehkan orang lain. Jadi jawaban yang benar adalah "Be generous and never underestimate others".

    10.

    Read the following text and answer the question.

    An old man on the point of death summoned his sons around him to give them some parting advice. He ordered his servants to bring in a bundle of sticks and said to his eldest son, “Break it.” The son strained and strained, but with all his efforts, he was unable to break the bundle. The other sons also tried, but none of them was successful. “Untie the bundle,” said the father, “and each of you takes a stick.” When they had done so, he called out to them, “Now, break,” and each stick was easily broken. “You see my meaning,” said their father.

    Source: High Interest Reading Comprehension Skills & Strategies Level 5

    What was the father’s meaning in doing that?

    A

    Because he was dying, he wanted his son to take care of the thrones.

    B

    The father wanted to see which of his sons was the strongest.

    C

    A task is easier if shared by all instead of one.

    D

    The sticks were harder to break because of the son's efforts.

    Pembahasan:

    Terjemahan dari teks dan pertanyaan di atas adalah sebagai berikut:

    Bacalah teks berikut dan jawablah pertanyaannya!

    Seorang lelaki tua yang sedang sekarat memanggil putra-putranya berkumpul di sekelilingnya untuk memberi mereka nasihat perpisahan. Dia memerintahkan pelayannya untuk membawa seikat tongkat dan berkata kepada putra tertuanya, "Patahkan." Putranya berusaha dan terus berusaha, tetapi dengan semua usahanya, dia tidak dapat mematahkan ikatan itu. Putra-putra lainnya juga mencoba, tetapi tidak ada yang berhasil. “Buka ikatannya,” kata sang ayah, “dan kalian masing-masing mengambil tongkat.” Ketika mereka melakukannya, dia memanggil mereka, “Sekarang, patahkan,” dan setiap tongkat dengan mudahnya patah. "Kalian mengerti maksudku," kata ayah mereka.

    Apa maksud ayahnya melakukan hal itu?

    Terjemahan dari pilihan jawaban yang diberikan adalah:

    • Because he was dying, he wanted his son to take care of the thrones — Karena dia sedang sekarat, dia ingin putranya menjaga takhta
    • The father wanted to see which of his sons was the strongest — Sang ayah ingin melihat siapa di antara putranya yang terkuat
    • A task is easier if shared by all instead of one — Sebuah tugas lebih mudah jika dikerjakan oleh semua, bukan satu (orang saja)
    • The sticks were harder to break because of the son's efforts — Tongkat itu lebih sulit dipatahkan karena usaha putranya

    Soal ini menanyakan tentang maksud Ayah ketika meminta anaknya untuk mematahkan tongkat yang terikat satu sama lain. Teks di atas merupakan teks naratif berupa cerita tentang seorang ayah yang ingin memberikan nasihat perpisahan bagi putranya. Untuk menjawab soal ini, kita bisa membaca pada beberapa penggalan cerita di bawah ini:

    • ... a bundle of sticks and said to his eldest son, “Break it.” ⟶ Ayah menyuruh anak tertuanya untuk mematahkan satu ikat tongkat.
    • ... he was unable to break the bundle. The other sons also tried, but none of them was successful ⟶ Anak-anaknya gagal untuk mematahkannya.
    • “Untie the bundle" ... “and each of you takes a stick ⟶ Ayah memberikan solusi untuk melepaskan ikatan tersebut dan meminta tiap anaknya mengambil satu tongkat.
    • “Now, break,” and each stick was easily broken ⟶ Ayah menyuruh untuk tiap anak mematahkan tongkat yang dipegangnya dan ternyata tongkat tersebut dengan mudah patah.

    Dari penggalan kalimat pada teks ini, kita bisa menyimpulkan Ayah ingin mengajarkan kepada anak-anaknya bahwa suatu tugas akan terasa mudah jika dilakukan bersama-sama atau dibagi satu sama lain. Maka jawaban yang benar adalah "a task is easier if shared by all instead of one".

    Daftar dan dapatkan akses ke puluhan ribu soal lainnya!

    Buat Akun Gratis