Contoh Soal

Besaran Fisika dan Pengukurannya – Fisika SMA

Sampel materi untuk guru yang ingin cari soal latihan. Temukan bank soal lengkap dan update dengan cara mendaftar gratis. Kirim soal-soal ini ke murid di kelas Bapak/Ibu Guru lewat Google Classroom, dalam bentuk kuis online, tautan kuis, file kuis, atau cetak langsung!

    1.

    Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!

    1. Dimensi digunakan untuk membuktikan dua besaran fisika setara atau tidak.
    2. Dua besaran atau lebih dapat dijumlahkan atau dikurangkan jika besaran-besaran tersebut memiliki dimensi yang berbeda.
    3. Dimensi digunakan untuk menentukan persamaan yang pasti salah atau mungkin benar.
    4. Dimensi digunakan untuk menurunkan persamaan suatu besaran fisika jika kesebandingan besaran fisika tersebut terhadap besaran-besaran fisika lainnya diketahui.
    5. Dalam menganalisis dimensi, jika kedua ruas memiliki dimensi yang sama, maka sudah pasti rumus tersebut benar.

    Dari uraian di atas, pernyataan yang benar mengenai dimensi, kecuali ....

    A

    1 dan 2

    B

    1 dan 5

    C

    3 saja

    D

    3 dan 4

    E

    2 dan 5

    Pembahasan:

    Beberapa hal tentang dimensi diuraikan sebagai berikut.

    • Dimensi digunakan untuk membuktikan dua besaran fisika setara atau tidak.
    • Dua besaran atau lebih hanya dapat dijumlahkan atau dikurangkan jika besaran-besaran tersebut memiliki dimensi yang sama.
    • Dimensi digunakan untuk menentukan persamaan yang pasti salah atau mungkin benar.
    • Dimensi digunakan untuk menurunkan persamaan suatu besaran fisika jika kesebandingan besaran fisika tersebut terhadap besaran-besaran fisika lainnya diketahui.
    • Jika kedua ruas memiliki dimensi yang sama, itu tidak berarti rumus tersebut benar. Hal ini dikarenakan mungkin terdapat suatu angka atau konstanta pada rumus yang tidak memiliki dimensi, misalnya EK=12mv2EK=\frac{1}{2}mv^2, dengan nilai 12\frac{1}{2} tidak dapat diperoleh dari analisis dimensi.

    Kita tinjau masing-masing pernyataan

    1. Dimensi digunakan untuk membuktikan dua besaran fisika setara atau tidak \longrightarrow pernyataan benar
    2. Dua besaran atau lebih dapat dijumlahkan atau dikurangkan jika besaran-besaran tersebut memiliki dimensi yang berbeda \longrightarrow pernyataan salah
    3. Dimensi digunakan untuk menentukan persamaan yang pasti salah atau mungkin benar \longrightarrow pernyataan benar
    4. Dimensi digunakan untuk menurunkan persamaan suatu besaran fisika jika kesebandingan besaran fisika tersebut terhadap besaran-besaran fisika lainnya diketahui \longrightarrow pernyataan benar
    5. Dalam menganalisis dimensi, jika kedua ruas memiliki dimensi yang sama, maka sudah pasti rumus tersebut benar \longrightarrow pernyataan salah

    Jadi, pernyataan yang salah adalah 2 dan 5

    2.

    Angka penting adalah semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran yang terdiri atas angka eksak dan satu angka terakhir yang ditaksir (atau diragukan). Penulisan angka penting sendiri memiliki beberapa aturan. Berikut ini bilangan-bilangan yang memiliki 4 angka penting adalah ....

    A

    0,0345; 450,1; 1,750×1041,750\times10^4; dan 16.000

    B

    0,1004; 36,02; 1,800×1031,800\times10^{-3}; dan 17.500

    C

    0,1013; 4,020; 2,450×1062,450\times10^{-6}; dan 100.000

    D

    0,04500; 72,130; 4,000×1024,000\times10^{2}; dan 20.100

    E

    0,1500; 99,56; 1,2050×1031,2050\times10^{3}; dan 27.100

    Pembahasan:

    Aturan angka penting di antaranya adalah:

    1) Semua angka bukan nol yang diperoleh dari hasil pengukuran termasuk angka penting

    2) Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol adalah angka penting

    3) Semua angka nol yang terletak pada deretan akhir dari angka-angka yang ditulis di belakang koma desimal adalah angka penting

    4) Angka-angka nol yang digunakan hanya untuk tempat titik desimal adalah bukan angka penting

    5) Bilangan-bilangan puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya yang memiliki angka-angka nol pada deretan akhir harus dituliskan dalam notasi ilmiah agar jelas apakah angka-angka nol tersebut termasuk angka penting atau bukan. Sebagai alternatif, dapat juga digunakan garis di bawah angka yang masih termasuk angka penting

    Berdasarkan uraian di atas, dapat kita tinjau masing-masing jawaban sebagai beriku.

    *0,0345; 450,1; 1,750×1041,750\times10^4; dan 16.000

    0,0345 memiliki 3 angka penting, yaitu 3, 4, dan 5

    *0,1004; 36,02; 1,800×1031,800\times10^{-3}; dan 17.500

    Semua bilangan memiliki 4 angka penting

    *0,1013; 4,020; 2,450×1062,450\times10^{-6}; dan 100.000

    100.000 memiliki 5 angka penting, yaitu 1 dan keempat angka nol sampai yang diberi garis bawah

    *0,04500; 72,130; 4,000×1024,000\times10^{2}; dan 20.100

    72,130 memiliki 5 angka penting, yaitu semua angka adalah angka penting

    *0,1500; 99,56; 1,2050×1031,2050\times10^{3}; dan 27.100

    1,2050×1031,2050\times10^3 memiliki 5 angka penting, yaitu semua angka adalah angka penting.

    Jadi, bilangan yang memiliki 4 angka penting adalah 0,1004; 36,02; 1,800×1031,800\times10^{-3}; dan 17.500

    Ingin coba latihan soal dengan kuis online?

    Kejar Kuis
    3.

    Tidak hanya dalam penulisan angka saja yang mengacu pada aturan angka penting. Berhitung atau mengoperasikan bilangan penting juga ada aturannya. Operasi hitung berikut yang benar sesuai aturan angka penting adalah ....

    A

    1,24 cm×0,5 cm=0,62 cm21,24\ \text{cm}\times0,5\ \text{cm}=0,62\ \text{cm}^2

    B

    16,84 kg:2,2 m3=7,654 kg/m316,84\ \text{kg}:2,2\ \text{m}^3=7,654\ \text{kg/m}^3

    C

    0,213 m+2,8 m=3,013 m0,213\ \text{m}+2,8\ \text{m}=3,013\ \text{m}

    D

    218,17 s120 s=98 s218,17\ \text{s}-120\ \text{s}=98\ \text{s}

    E

    (1,2 m)2=1,44 m2\left(1,2\ \text{m}\right)^2=1,44\ \text{m}^2

    Pembahasan:

    Berhitung dengan angka penting memiliki beberapa aturan, yaitu:

    1) Aturan pada penjumlahan dan pengurangan hasilnya hanya boleh mengandung satu angka taksiran.

    2) Aturan pada perkalian dan pembagian hasil akhirnya hanya boleh mengandung angka penting sebanyak angka penting dari bilangan penting yang jumlah angka pentingnya paling sedikit.

    Berdasarkan uraian di atas, dapat ditinjau masing-masing jawaban sebagai berikut.

    *1,24 cm×0,5 cm=0,62 cm21,24\ \text{cm}\times0,5\ \text{cm}=0,62\ \text{cm}^2. Operasi perkalian, sehingga hasilnya harus memiliki 1 angka penting saja yaitu 0,6 cm20,6\ \text{cm}^2

    *16,84 kg:2,2 m3=7,654 kg/m316,84\ \text{kg}:2,2\ \text{m}^3=7,654\ \text{kg/m}^3. Operasi pembagian, sehingga hasilnya harus memiliki 2 angka penting yaitu 7,7 kg/m37,7\ \text{kg/m}^3

    *0,213 m+2,8 m=3,013 m0,213\ \text{m}+2,8\ \text{m}=3,013\ \text{m}. Operasi penjumlahan, sehingga hasilnya harus mengandung satu angka taksiran yaitu 3,0 m3,0\ \text{m}

    *218,17 s120 s=98 s218,17\ \text{s}-120\ \text{s}=98\ \text{s}. Operasi pengurangan, sehingga hasilnya harus mengandung satu angka taksiran, dan jawaban sudah benar

    *(1,2 m)2=1,44 m2\left(1,2\ \text{m}\right)^2=1,44\ \text{m}^2. Operasi perkalian, sehingga hasilnya harus memiliki 2 angka penting yaitu 1,4 m21,4\ \text{m}^2

    Jadi, operasi hitung yang benar adalah 218,17 s120 s=98 s218,17\ \text{s}-120\ \text{s}=98\ \text{s}

    4.

    Hasil pengukuran panjang sebuah kawat menggunakan mistar dilaporkan sebagai L=(6,55±0,05) cmL=\left(6,55\pm0,05\right)\ \text{cm}. Apa arti pengukuran panjang tersebut?

    A

    Nilai xx0 berada di sekitar 6,55 cm

    B

    Nilai xx0 mendekati 7,00 cm

    C

    Nilai xx0 mendekati 6,00 cm

    D

    Nilai xx0 tidak sama dengan 6,55 cm

    E

    Nilai xx0 dapat kurang atau lebih dari 0,05 cm

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Hasil laporan pengukuran panjang dengan mistar L=(6,55±0,05) cmL=\left(6,55\pm0,05\right)\ \text{cm}

    Ditanyakan:

    Arti pengukuran panjang yang ditulis dalam laporan?

    Jawab:

    Hasil pengukuran suatu besaran dilaporkan sebagai berikut.

    x=xx=x0 ±Δx\pm\Delta x

    pada soal dituliskan L=(6,55±0,05) cmL=\left(6,55\pm0,05\right)\ \text{cm}, artinya kita tidak tahu nilai benar xx0. Tetapi, setelah diukur satu kali, maka xx0 berada di sekitar 6,55 cm, yaitu antara 6,50 cm (dari 6,550,056,55-0,05) dan 6,60 cm (dari 6,55+0,056,55+0,05).

    Jadi, artinya adalah nilai xx0 berada di sekitar 6,55 cm.

    Ingin cari soal-soal HOTS?

    Soal HOTS
    5.

    sumber: https://www.freepik.com/

    Tujuh puluh lima buku sejenis disimpan dalam satu deret rak hingga penuh. Jika tebal satu buku adalah 3,85 cm, maka panjang rak satu deret yang dipenuhi buku-buku tersebut sesuai dengan aturan angka penting adalah ....

    A

    288,75 cm288,75\ \text{cm}

    B

    288,80 cm288,80\ \text{cm}

    C

    289 cm289\ \text{cm}

    D

    290,0 cm290,0\ \text{cm}

    E

    288,8 cm288,8\ \text{cm}

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Jumlah buku =75=75

    Tebal 1 buku =3,85 cm=3,85\ \text{cm}

    Ditanyakan:

    Panjang rak satu deret?

    Jawab:

    Jumlah buku di sini merupakan bilangan eksak, sedangkan ukuran ketebalan buku adalah bilangan penting. Untuk mengetahui panjang rak, maka jumlah buku dikali dengan tebal satu buku.

    Sesuai aturan angka penting, hasil perkalian atau pembagian antara bilangan penting dengan bilangan eksak hanya boleh memiliki angka penting sebanyak angka penting pada bilangan pentingnya.

    Penyelesaiannya menjadi:

    panjang rak =75×3,85 cm=75\times3,85\ \text{cm} (bilangan penting mengandung 3 angka penting)

    =288,75 cm=288,75\ \text{cm} (lakukan pembulatan dengan aturan bahwa angka 5 atau lebih dibulatkan ke atas dan angka kurang dari 5 dibulatkan ke bawah)

    =289 cm=289\ \text{cm} (ditulis dalam 3 angka penting)

    Jadi, panjang raknya adalah 289 cm289\ \text{cm}

    6.

    Di masa pandemi covid-19, seorang bupati membagikan beras kepada masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan. Beras yang tersedia sebanyak 750 kg dan akan dibagikan kepada 180 warga. Dengan menggunakan aturan angka penting, berapa banyak beras yang diterima oleh masing-masing warga?

    A

    4,20 kg

    B

    4,167 kg

    C

    4,17 kg

    D

    4,2 kg

    E

    4,0 kg

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Jumlah warga =180=180

    Jumlah beras =750 kg=750\ \text{kg}

    Ditanyakan:

    Massa beras yang diterima tiap warga?

    Jawab:

    Jumlah warga di sini merupakan bilangan eksak, sedangkan jumlah beras adalah bilangan penting. Untuk mengetahui banyaknya beras yang diterima oleh tiap warga, maka jumlah beras dibagi dengan jumlah warga.

    Sesuai aturan angka penting, hasil perkalian atau pembagian antara bilangan penting dengan bilangan eksak hanya boleh memiliki angka penting sebanyak angka penting pada bilangan pentingnya.

    Penyelesaiannya menjadi:

    massa beras tiap warga =750180=\frac{750}{180} (bilangan penting mengandung 2 angka penting)

    =4,167=4,167

    =4,2=4,2 (ditulis dalam 2 angka penting)

    Jadi, massa beras yang diterima oleh tiap warga adalah 4,2 kg

    Ingin cari soal-soal AKM?

    Hubungi Kami
    7.

    Sebuah lempeng baja dengan luas penampang AA dan panjang ll dipanaskan pada salah satu ujungnya sehingga kalor berpindah ke ujung yang lain dan menghasilkan perbedaan kalor sebesar ΔT\Delta T. Besar laju perpindahan kalor memenuhi persamaan Qt=kAΔTl\frac{Q}{t}=\frac{kA\Delta T}{l}. Dimensi konduktivitas kalor kk dari lempeng baja tersebut adalah ....

    A

    [M][L]2[T]1[θ]1\text{[M][L]}^2\text{[T]}^{-1}\text{[}\theta\text{]}^{-1}

    B

    [M][L][T]3[θ]1\text{[M][L]}\text{[T]}^{-3}\text{[}\theta\text{]}^{-1}

    C

    [M][L][T]3[θ]\text{[M][L]}\text{[T]}^3\text{[}\theta\text{]}

    D

    [M][L]1[T]1[θ]1\text{[M][L]}^{-1}\text{[T]}^{-1}\text{[}\theta\text{]}^{-1}

    E

    [M][L][T][θ]\text{[M][L]}\text{[T]}\text{[}\theta\text{]}

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Luas penampang AA

    Panjang ll

    Beda kalor ΔT\Delta T

    Laju perpindahan kalor Qt=kAΔTl\frac{Q}{t}=\frac{kA\Delta T}{l}

    Ditanyakan:

    Dimensi konduktivitas kalor?

    Jawab:

    Persamaan yang diketahui di soal adalah Qt=kAΔTl\frac{Q}{t}=\frac{kA\Delta T}{l}, sementara yang akan dicari adalah dimensi kk, sehingga persamaannya menjadi QltAΔT=k\frac{Ql}{tA\Delta T}=k.

    Laju perpindahan kalor Qt=kAΔTl\frac{Q}{t}=\frac{kA\Delta T}{l}, dengan QQ adalah energi kalor yang memiliki satuan joule, sama dengan satuan besaran energi yang lain, sehingga kita dapat menggunakan Q=EK=12mv2Q=EK=\frac{1}{2}mv^2, di mana v=stv=\frac{s}{t}. Kemudian luas penampang A=s2A=s^2, dengan dimensi masing-masing besaran diuraikan sebagai berikut.

    panjang ll memiliki satuan sama dengan jarak ss, sehingga [l]=[s]=[L]\left[l\right]=\left[s\right]=\text{[L]}

    [t]=[T]\left[t\right]=\text{[T]}

    [v]=[s][t]\left[v\right]=\frac{\left[s\right]}{\left[t\right]} [L][T]=[L][T]1\Leftrightarrow\frac{\text{[L]}}{\text{[T]}}=\text{[L][T]}^{-1}

    [EK]=12[m][v]2\left[EK\right]=\frac{1}{2}\left[m\right]\left[v\right]^2 [M]([L][T]1)2=[M][L]2[T]2\Leftrightarrow\text{[M]}\left(\text{[L][T]}^{-1}\right)^2=\text{[M][L]}^2\text{[T]}^{-2}

    [A]=[s]2\left[A\right]=\left[s\right]^2 ([L])2=[L]2\Leftrightarrow\left(\text{[L]}\right)^2=\text{[L]}^2

    [ΔT]=[T]= [θ]\left[\Delta T\right]=\left[T\right]=\ \text{[}\theta\text{]}

    maka, dimensi konduktivitas kalor menjadi:

    [k]=[Q][l][t][A][ΔT]\left[k\right]=\frac{\left[Q\right]\left[l\right]}{\left[t\right]\left[A\right]\left[\Delta T\right]}

    ([M][L]2[T]2)[L][T]([L]2)[θ]=[M][L]3[T]2[L]2[T][θ]\frac{\left(\text{[M][L]}^2\text{[T]}^{-2}\right)\text{[L]}}{\text{[T]}\left(\text{[L]}^2\right)\text{[}\theta\text{]}}=\frac{\text{[M][L]}^3\text{[T]}^{-2}}{\text{[L]}^2\text{[T]}\text{[}\theta\text{]}}

    =[M][L]3 [L]2[T]2[T]1[θ]=\frac{\text{[M][L]}^3\ \text{[L]}^{-2}\text{[T]}^{-2}\text{[T]}^{-1}}{\text{[}\theta\text{]}}

    =[M][L][T]3[θ]1=\text{[M][L]}\text{[T]}^{-3}\text{[}\theta\text{]}^{-1}

    Jadi, dimensi konduktivitas kalor kk adalah [M][L][T]3[θ]1\text{[M][L]}\text{[T]}^{-3}\text{[}\theta\text{]}^{-1}

    8.

    sumber: https://gonogini.com/

    Bulan adalah satelit alami Bumi satu-satunya dan merupakan satelit terbesar ke lima dalam tata surya. Jarak rata-rata Bumi ke Bulan adalah 384.400.000 meter. Penulisan jarak tersebut ke dalam notasi ilmiah beserta jumlah angka penting yang benar adalah ....

    A

    3,844×108 m3,844\times10^8\ \text{m} dan 4 angka penting

    B

    3844×105 m3844\times10^5\ \text{m} dan 5 angka penting

    C

    3,844×105 m3,844\times10^{-5}\ \text{m} dan 5 angka penting

    D

    3844×103 m3844\times10^{-3}\ \text{m} dan 9 angka penting

    E

    3,844×109 m3,844\times10^9\ \text{m} dan 9 angka penting

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Jarak Bulan ke Bumi =384.400.000 m=384.400.000\ \text{m}

    Ditanyakan:

    Notasi ilmiah dan jumlah angka penting?

    Jawab:

    Aturan angka penting di antaranya adalah:

    1) Semua angka bukan nol yang diperoleh dari hasil pengukuran termasuk angka penting

    2) Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol adalah angka penting

    3) Semua angka nol yang terletak pada deretan akhir dari angka-angka yang ditulis di belakang koma desimal adalah angka penting

    4) Angka-angka nol yang digunakan hanya untuk tempat titik desimal adalah bukan angka penting

    5) Bilangan-bilangan puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya yang memiliki angka-angka nol pada deretan akhir harus dituliskan dalam notasi ilmiah agar jelas apakah angka-angka nol tersebut termasuk angka penting atau bukan. Sebagai alternatif, dapat juga digunakan garis di bawah angka yang masih termasuk angka penting

    Dalam notasi ilmiah, hasil pengukuran dinyatakan sebagai a,... ×10na,...\ \times10^n, dengan aa adalah bilangan asli dan nn adalah eksponen.

    Untuk menuliskan notasi ilmiah dari 384.400.000 m384.400.000\ \text{m}, maka tanda koma digeser ke kiri melalui 8 angka, sehingga penulisannya menjadi 3,844×108 m3,844\times10^8\ \text{m}, dengan jumlah angka penting ada 4 angka penting.

    Jadi notasi ilmiahnya adalah 3,844×108 m3,844\times10^8\ \text{m} dan mengandung 4 angka penting.

    Ingin tanya tutor?

    Tanya Tutor
    9.

    Perhatikan kedua gambar berikut!

    Gambar tersebut merupakan tampilan hasil pengukuran tinggi dan diameter baterai yang masing-masing menggunakan jangka sorong dan mikrometer sekrup. Dari hasil pembacaan skala pada kedua alat, berapakah volume baterai tersebut?

    A

    35,58 cm335,58\ \text{cm}^3

    B

    3,855 cm33,855\ \text{cm}^3

    C

    48,858 cm348,858\ \text{cm}^3

    D

    4,88 cm34,88\ \text{cm}^3

    E

    8,335 cm38,335\ \text{cm}^3

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Gambar hasil pengukuran tinggi baterai menggunakan jangka sorong

    Gambar hasil pengukuran diameter baterai menggunakan mikrometer sekrup

    Ditanyakan:

    Volume baterai?

    Jawab:

    1) Menentukan tinggi baterai menggunakan jangka sorong

    Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang memiliki ketelitian 0,1 mm atau 0,01 cm.

    Terdapat dua jenis skala pada jangka sorong, yaitu skala utama yang bagian atas dan skala nonius yang bagian bawah. Satuan pada skala utama adalah cm, sedangkan nilai pada skala nonius ditunjukkan oleh angka yang terletak satu garis dengan skala utama kemudian angka tersebut dikali dengan 0,01 cm.

    Pada gambar ditunjukkan:

    skala utama =4,4 cm=4,4\ \text{cm}

    skala nonius =5×0,01 cm=0,05 cm=5\times0,01\ \text{cm}=0,05\ \text{cm}

    tinggi baterai =skala utama +skala nonius=\text{skala utama }+\text{skala nonius}

    =4,4 cm+0,05 cm=4,4\ \text{cm}+0,05\ \text{cm}

    =4,45 cm=4,45\ \text{cm}

    2) Menentukan diameter baterai menggunakan mikrometer sekrup

    Mikrometer sekrup merupakan alat ukur panjang yang memiliki ketelitian 0,01 mm.

    Terdapat dua jenis skala pada mikrometer sekrup, yaitu skala utama di bagian kiri dengan posisi horizontal dan skala nonius di bagian kanan dengan posisi vertikal. Satuan baik pada skala utama maupun skala nonius adalah mm, dengan nilai pada skala nonius ditunjukkan oleh angka yang terletak satu garis dengan garis utama kemudian angka tersebut dikali dengan 0,01 mm.

    Pada gambar ditunjukkan:

    skala utama =10,5 mm=10,5\ \text{mm}

    skala nonius =0×0,01 mm=0=0\times0,01\ \text{mm}=0

    diameter baterai =skala utama +skala nonius=\text{skala utama }+\text{skala nonius}

    =10,5 mm+0=10,5\ \text{mm}+0

    =10,5 mm=10,5\ \text{mm}

    3) Menentukan volume baterai

    Bentuk baterai adalah silinder, sehingga V=14πd2tV=\frac{1}{4}\pi d^2t

    V=14(227)(10,5 mm)2(4,45 cm)V=\frac{1}{4}\left(\frac{22}{7}\right)\left(10,5\ \text{mm}\right)^2\left(4,45\ \text{cm}\right), samakan satuan kedalam mm semua

    =14(227)(10,5)(10,5)(44,5)=\frac{1}{4}\left(\frac{22}{7}\right)\left(10,5\right)\left(10,5\right)\left(44,5\right)

    =12(11)(1,5)(10,5)(44,5)=\frac{1}{2}\left(11\right)\left(1,5\right)\left(10,5\right)\left(44,5\right)

    =3.854,8125 mm3=3.854,8125\ \text{mm}^3

    =3,855×103 mm3=3,855 cm3=3,855\times10^3\ \text{mm}^3=3,855\ \text{cm}^3

    Jadi, volume baterai adalah 3,855 cm33,855\ \text{cm}^3

    10.

    Sebuah partikel bermassa mm yang terletak sejauh rr dari titik putarnya digerakkan memutar sehingga mengalami gerak rotasi dengan momen inersia II. Besar massa mm tercatat (1,24±0,06)kg\left(1,24\pm0,06\right)\text{kg} dan jarak rr adalah (3,2±0,3)m\left(3,2\pm0,3\right)\text{m}. Jika besar momen inersia partikel tersebut adalah I=mr2I=mr^2, maka besar ketidakpastian relatif ΔII0\frac{\Delta I}{I_0} adalah ....

    A

    23,6%

    B

    4,8%

    C

    18,8%

    D

    14,2%

    E

    19%

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Besar massa mm (1,24±0,06)kg\left(1,24\pm0,06\right)\text{kg}

    Besar jarak rr (3,2±0,3)m\left(3,2\pm0,3\right)\text{m}

    Besar momen inersia partikel I=mr2I=mr^2

    Ditanyakan:

    Ketidakpastian relatif ΔII0\frac{\Delta I}{I_0} ?

    Jawab:

    Bentuk persamaan momen inersia adalah I=mr2I=mr^2

    Ketidakpastian untuk kasus perkalian dan eksponen dengan bentuk fungsi z=axnymz=ax^ny^m memiliki persamaan

    Δzz0=nΔxx0+mΔyy0\frac{\Delta z}{z_0}=\left|n\right|\left|\frac{\Delta x}{x_0}\right|+\left|m\right|\left|\frac{\Delta y}{y_0}\right|, dengan

    m=(m0±Δm)m=\left(m_0\pm\Delta m\right) m=(1,24±0,06)kg\Leftrightarrow m=\left(1,24\pm0,06\right)\text{kg}

    dan r=(r0±Δr)r=\left(r_0\pm\Delta r\right) r=(3,2±0,3)m\Leftrightarrow r=\left(3,2\pm0,3\right)\text{m}

    Penyelesaiannya menjadi:

    ΔII0=nΔmm0+mΔrr0\frac{\Delta I}{I_0}=\left|n\right|\left|\frac{\Delta m}{m_0}\right|+\left|m\right|\left|\frac{\Delta r}{r_0}\right|

    =10,061,24+20,33,2=\left|1\right|\left|\frac{0,06}{1,24}\right|+\left|2\right|\left|\frac{0,3}{3,2}\right|

    =0,048+20,094=\left|0,048\right|+2\left|0,094\right|

    =0,048+0,188=0,236=0,048+0,188=0,236

    ketidakpastian relatif =Δzz0×100%=\frac{\Delta z}{z_0}\times100\%

    =0,236×100%=23,6%=0,236\times100\%=23,6\%

    Jadi, besar ketidakpastian relatif ΔII0\frac{\Delta I}{I_0} adalah 23,6%

    Daftar dan dapatkan akses ke puluhan ribu soal lainnya!

    Buat Akun Gratis