Contoh Soal

Impuls dan Momentum Linear – Fisika SMA

Sampel materi untuk guru yang ingin cari soal latihan. Temukan bank soal lengkap dan update dengan cara mendaftar gratis. Kirim soal-soal ini ke murid di kelas Bapak/Ibu Guru lewat Google Classroom, dalam bentuk kuis online, tautan kuis, file kuis, atau cetak langsung!

    1.

    Bola bermassa 3 kg bergerak dengan kecepatan 4 m/s menumbuk benda yang bermassa 5 kg yang mula-mula diam. Jika tumbukan yang terjadi adalah tidak elastis, maka kecepatan bola dan benda setelah tumbukan adalah ....

    A

    6,0 m/s

    B

    3,2 m/s

    C

    2,4 m/s

    D

    1,5 m/s

    E

    1,2 m/s

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Massa bola m1 = 3 kg

    Massa benda m2 = 5 kg

    Kecepatan awal bola v1 = 4 m/s

    Kecepatan awal benda v2 = 0 \rightarrow karena benda mula-mula diam

    Tumbukan tidak lenting sama sekali

    Ditanya:

    Kecepatan bola dan benda setelah tumbukan v' = ?

    Dijawab:

    Soal merupakan contoh kasus tumbukan tidak lenting sama sekali. Pada tumbukan tidak lenting sama sekali masih berlaku hukum kekekalan momentum yang menyatakan bahwa momentum total awal adalah sama dengan momentum total akhir, di mana

    psebelum=psetelahp_{\text{sebelum}}=p_{\text{setelah}}

    Sementara momentum merupakan ukuran kesukaran untuk memberhentikan gerak suatu benda melalui hasil perkalian antara massa dengan kecepatan benda.

    p = mvp\ =\ mv

    Jenis tumbukan tidak lenting sama sekali atau tidak elastis merupakan jenis tumbukan dimana setelah tumbukan kedua benda bersatu dan bergerak bersama dengan kecepatan yang sama, maka berlaku hubungan kecepatan setelah tumbukan sebagai berikut.

    v1=v2=vv_1'=v_2'=v'

    sehingga persamaan yang berlaku untuk tumbukan tidak lenting sama sekali adalah

    m1v1+m2v2=(m1+m2)vm_1v_1+m_2v_2=(m_1+m_2)v'

    maka pada kasus bola dan benda

    m1v1+m2v2=(m1+m2)vm_1v_1+m_2v_2=(m_1+m_2)v'

    (3)(4)+(5)(0)=(3+5)v\left(3\right)\left(4\right)+\left(5\right)\left(0\right)=\left(3+5\right)v'

    12+0=8v12+0=8v'

    12=8v12=8v'

    v=128v'=\frac{12}{8}

    v=1,5v'=1,5 m/s

    Jadi, kecepatan kedua benda setelah tumbukan adalah 1,5 m/s.

    2.

    Mobil A yang bermassa 800 kg melaju dengan kelajuan 40 m/s dari arah barat ke timur. Sedangkan mobil B melaju dari arah timur ke barat dengan kelajuan 20 m/s. Di tengah perjalanan, mobil A dan mobil B saling bertabrakan dan menempel sesaat setelah tabrakan. Jika massa mobil B adalah 1.200 kg, maka kelajuan dan arah kedua mobil sesaat setelah tabrakan adalah ....

    A

    0,75 m/s ke barat

    B

    0,75 m/s ke timur

    C

    2 m/s ke timur

    D

    4 m/s ke timur

    E

    4 m/s ke barat

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Massa mobil A mA = 800 kg

    Massa mobil B mB = 1.200 kg

    Kecepatan mobil A vA = 40 m/s

    Kecepatan mobil B vB = 20 m/s

    Ditanya:

    Kelajuan kedua mobil setelah tabrakan v' = ?

    Arah kedua mobil setelah tabrakan?

    Dijawab:

    Pada peristiwa tabrakan antara mobil A dan mobil B berlaku hukum kekekalan momentum. Berdasarkan hukum kekekalan momentum, total momentum awal sebelum tabrakan yaitu momentum mobil A dan momentum mobil B adalah sama dengan total momentum setelah tabrakan.

    Dengan menetapkan arah barat ke timur dianggap sebagai acuan, maka arah barat ke timur sebagai arah positif sedangkan arah timur ke barat sebagai arah negatif, sehingga:

    psebelum tabrakan=psetelah tabrakanp_{\text{sebelum tabrakan}}=p_{\text{setelah tabrakan}}

    mAvA+mBvB=(mA+mB)vm_Av_A+m_Bv_B=\left(m_A+m_B\right)v'

    (800)(40)+(1.200)(20)=(800+1.200)v\left(800\right)\left(40\right)+\left(1.200\right)\left(-20\right)=\left(800+1.200\right)v'

    32.00024.000=2.000v32.000-24.000=2.000v'

    8.000=2.000v8.000=2.000v'

    v=8.0002.000v'=\frac{8.000}{2.000}

    v=4v'=4 m/s

    Hasil yang bernilai positif menunjukkan bahwa setelah tabrakan kedua mobil bergerak ke arah barat ke timur.

    Jadi, kelajuan dan arah kedua mobil setelah tabrakan adalah 4 m/s ke timur.

    Ingin coba latihan soal dengan kuis online?

    Kejar Kuis
    3.

    Aang menjatuhkan bola mainan Momo dan Appa secara bersamaan dari ketinggian yang sama yaitu 5 meter. Jika massa bola Momo dan Bola Appa masing-masing 20 gram dan 50 gram, serta percepatan gravitasi adalah 10 m/s2, maka perbandingan momentum bola Momo dan Appa saat menumbuk tanah adalah ....

    A

    1 : 1

    B

    1 : 5

    C

    2 : 5

    D

    2 : 3

    E

    5 : 2

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Ketinggian h = 5 m

    Massa bola Momo mM = 20 gram = 0,02 kg

    Massa bola Appa mA = 50 gram = 0,05 kg

    Percepatan gravitasi g = 10 m/s2

    Ditanya:

    Perbandingan momentum pM : pA = ?

    Dijawab:

    Jatuhnya bola Momo dan bola Appa merupakan aplikasi dari gerak jatuh bebas, sehingga kecepatan awal kedua benda v0 = 0 m/s. Karena keduanya dijatuhkan pada ketinggian yang sama, maka kecepatan jatuh kedua bola adalah sama. Hal ini disebabkan karena pada gerak jatuh bebas tidak dipengaruhi oleh massa namun hanya dipengaruhi oleh percepatan gravitasi, sehingga kecepatan bola Momo dan bola Appa adalah

    v = 2gh\sqrt{2gh}

    v = (2 )( 10)( 5)\sqrt{(2\ )(\ 10)(\ 5)}

    v = 100\sqrt{100}

    v = 10 m/s

    Momentum didefinisikan sebagai perkalian antara massa dan kecepatan, sehingga:

    pM : pA = mM v : mA v

    pM : pA = (20 kg)(10 m/s) : (50 kg)(10 m/s)

    pM : pA = 200 kg m/s : 500 kg m/s

    Jika disederhanakan, maka

    pM : pA = 2 : 5

    Jadi, perbadingan momentum antara bola Momo dan bola Appa adalah 2 : 5 .

    4.

    Benda A bermassa 4 kg bergerak dengan kecepatan 6 m/s menumbuk benda B yang bermassa 3 kg yang mula-mula diam. Setelah tumbukan benda A berhenti dan benda B bergerak dengan kecepatan tertentu. Jika tumbukan yang terjadi adalah tumbukan lenting sebagian, maka kecepatan benda B setelah tumbukan adalah ....

    A

    10 m/s

    B

    8 m/s

    C

    6 m/s

    D

    4 m/s

    E

    2 m/s

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Massa benda A mA = 4 kg

    Massa benda B mB = 3 kg

    Kecepatan awal benda A vA = 6 m/s

    Kecepatan awal benda B vB = 0 \rightarrow karena mula-mula diam

    Kecepatan akhir benda A vA' = 0 \rightarrow karena setelah tumbukan berhenti

    Ditanya:

    Kecepatan benda B setelah tumbukan vB' = ?

    Dijawab:

    Pada kasus tumbukan lenting sebagian masih berlaku hukum kekekalan momentum yang menyatakan bahwa momentum total awal adalah sama dengan momentum total akhir, dimana

    psebelum=psetelahp_{\text{sebelum}}=p_{\text{setelah}}

    Sementara momentum merupakan ukuran kesukaran untuk memberhentikan gerak suatu benda melalui hasil perkalian antara massa dengan kecepatan benda.

    p = mvp\ =\ mv

    Sehingga untuk menentukan kecepatan akhir benda B setelah tumbukan adalah sebagai berikut.

    mAvA+mBvB=mAvA+mBvBm_{\text{A}}v_{\text{A}}+m_{\text{B}}v_{\text{B}}=m_{\text{A}}v_{\text{A}}'+m_{\text{B}}v_{\text{B}}'

    (4)(6)+(3)(0)=(4)(0)+(3)(vB)\left(4\right)\left(6\right)+\left(3\right)\left(0\right)=\left(4\right)\left(0\right)+\left(3\right)\left(v_{\text{B}}'\right)

    24+0=0+3vB24+0=0+3v_{\text{B}}'

    24=3vB24=3v_{\text{B}}'

    vB=243v_{\text{B}}'=\frac{24}{3}

    vB=8v_{\text{B}}'=8 m/s

    Jadi, kecepatan benda B setelah tumbukan adalah 8 m/s.

    Ingin cari soal-soal HOTS?

    Soal HOTS
    5.

    Benda X bergerak pada lintasan lurus sejauh 45 m setelah mendapatkan gaya tetap F = 3t - 15, dengan F dalam N dan t dalam s. Akibat gaya tersebut, kecepatan benda X yang mula-mula 3 m/s berubah menjadi 7 m/s. Jika percepatan benda X konstan, maka massa benda X adalah ....

    A

    45 kg

    B

    35 kg

    C

    30 kg

    D

    27 kg

    E

    25 kg

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Jarak tempuh s = 45 m

    Gaya F = (3t - 15) N

    Kecepatan awal v0 = 3 m/s

    Kecepatan akhir vt = 7 m/s

    Ditanya:

    Massa benda X mX = ?

    Dijawab:

    Karena benda X bergerak dengan percepatan konstan, maka gerak benda X merupakan GLBB, sehingga

    vt=v0+atv_t=v_0+at

    7=3+at7=3+at

    at=4at=4 .......... (1)

    kemudian

    s=v0t+12at2s=v_0t+\frac{1}{2}at^2

    s=v0t+12at(t)s=v_0t+\frac{1}{2}at\left(t\right) ........... (2)

    substitusikan persamaan (1) pada persamaan (2)

    s=v0t+12(4t)s=v_0t+\frac{1}{2}\left(4t\right)

    45=3t+12(4t)45=3t+\frac{1}{2}\left(4t\right)

    45=3t+2t45=3t+2t

    45=5t45=5t

    t=455t=\frac{45}{5}

    t=9t=9 s

    Maka, besar gaya tetap yang bekerja pada benda X adalah

    F=3t15F=3t-15

    F=3(9)15F=3\left(9\right)-15

    F=2715F=27-15

    F=12F=12 N

    selanjutnya dapat menentukan massa benda X melalui hubungan impuls dan momentum. Berdasarkan konsep, impuls merupakan hasil kali gaya impulsif dengan selang waktu dan dinyatakan dengan

    I = FΔtI\ =\ F\Delta t

    Sedangkan momentum merupakan ukuran kesukaran untuk memberhentikan gerak suatu benda melalui hasil perkalian antara massa dengan kecepatan benda.

    p = mvp\ =\ mv

    Selanjutnya, impuls yang dikerjakan pada suatu benda juga sama dengan perubahan momentum yang dialami benda tersebut dan dinyatakan dengan persamaan

    I = ΔpI\ =\ \Delta p

    FΔt=ΔpF\Delta t=\Delta p 

    FΔt=mX(vtv0)F\Delta t=m_{\text{X}}\left(v_t-v_0\right)

    mX=FΔt(vtv0)m_{\text{}\text{X}}=\frac{F\Delta t}{\left(v_t-v_0\right)}

    mX=(12)(9)(73)m_{\text{X}}=\frac{\left(12\right)\left(9\right)}{\left(7-3\right)}

    mX=1084m_{\text{X}}=\frac{108}{4}

    mX=27m_{\text{X}}=27 kg

    Jadi, massa benda X adalah 27 kg.

    6.

    Mangga P dan Q memiliki massa yang berbeda yaitu berturut-turut m dan 2m. Mangga P berada pada ketinggian h, sedangkan mangga Q berada pada ketinggian 14\frac{1}{4}h. Jika secara bersamaan kedua mangga jatuh bebas dan mangga P menyentuh tanah dengan energi kinetik EK, maka mangga Q akan menyentuh tanah dengan momentum ....

    A

    14p\frac{1}{4}p

    B

    12p\frac{1}{2}p

    C

    pp

    D

    2p2p

    E

    4p4p

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Massa P mP = m

    Massa Q mQ = 2m

    Ketinggian P hP = h

    Ketinggian Q hQ = 14h\frac{1}{4}h

    Energi Kinetik P EKP = EK

    Ditanya:

    Momentum Q pQ = ?

    Dijawab:

    Energi kinetik merupakan energi yang dimiliki benda saat benda bergerak dengan kecepatan tertentu. Hubungan antara energi kinetik dengan momentum dapat diuraikan melalui persamaan berikut

    EK=12mv2EK=\frac{1}{2}mv^2 \rightarrow dengan p = mvp\ =\ mv

    EK=(mv22)(mm)EK=\left(\frac{mv^2}{2}\right)\left(\frac{m}{m}\right)

    EK=m2v22mEK=\frac{m^2v^2}{2m}

    EK=p22mEK=\frac{p^2}{2m}

    sehingga didapatkan hubungan yaitu EK p2EK\ \sim p^2

    Sementara itu, berdasarkan teorema usaha-energi dalam kasus gerak jatuh bebas, energi kinetik sama dengan enegi potensial, sehingga

    EK =EPEK\ =EP

    p22m =mgh\frac{p^2}{2m}\ =mgh

    p2 =2m2ghp^2\ =2m^2gh

    Diperoleh hubungan lagi yaitu EK p2 m2hEK\ \sim p^2\ \sim m^2h , sehingga

    pP2pQ2 =mP2hPmQ2hQ\frac{p_P^2}{p_Q^2}\ =\frac{m_P^2h_P}{m_Q^2h_Q}

    p2pQ2 =m2h(2m)2(14h)\frac{p^2}{p_Q^2}\ =\frac{m^2h}{\left(2m\right)^2\left(\frac{1}{4}h\right)}

    p2pQ2 =m2h4m214h\frac{p^2}{p_Q^2}\ =\frac{m^2h}{4m^2\frac{1}{4}h}

    p2pQ2 =m2hm2h\frac{p^2}{p_Q^2}\ =\frac{m^2h}{m^2h}

    p2pQ2=1\frac{p^2}{p_Q^2}=1

    pQ =pp_Q\ =p

    Jadi, momentum mangga Q adalah sebesar p.

    Ingin cari soal-soal AKM?

    Hubungi Kami
    7.

    Sokka yang bermassa 62,5 kg berdiri dari atas perahu yang sedang diam di dermaga. Sokka kemudian melompat ke dermaga keluar dari perahu yang bermassa 125 kg tersebut. Jika kelajuan Sokka 5,6 m/s ke kanan dan perahu pun bergerak berlawanan dengan arah gerak Sokka, berapakah kecepatan perahu setelah Sokka meloncat?

    A

    1,2 m/s

    B

    1,8 m/s

    C

    2,4 m/s

    D

    2,6 m/s

    E

    2,8 m/s

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Kecepatan awal Sokka vSokka = 0 m/s \rightarrow karena diam

    Kecepatan awal perahu vperahu = 0 m/s \rightarrow karena diam

    Massa Sokka mSokka = 62,5 kg

    Massa Perahu mperahu = 125 kg

    Kecepatan Sokka vSokka' = 5,6 m/s

    Ditanya:

    Kecepatan perahu setelah Sokka melompat vperahu' = ?

    Dijawab:

    Berdasarkan hukum kekekalan momentum, momentum total sistem sesaat sebelum tumbukan sama dengan momentum total sistem sesaat setelah tumbukan, dimana

    psebelum=psetelahp_{\text{sebelum}}=p_{\text{setelah}}

    Momentum merupakan hasil kali dari massa dengan kecepatan.

    p=mvp=mv

    sehingga kecepatan perahu setelah Sokka meloncat dapat dihitung sebagai berikut.

    psebelum meloncat=psetelah meloncatp_{\text{sebelum meloncat}}=p_{\text{setelah meloncat}}

    pSokka+pperahu=pSokka+pperahup_{\text{Sokka}}+p_{\text{perahu}}=p_{\text{Sokka}}'+p_{\text{perahu}}'

    mSokkavSokka+mperahuvperahu=mSokkavSokka+mperahuvperahum_{\text{Sokka}}v_{\text{Sokka}}+m_{\text{perahu}}v_{\text{perahu}}=m_{\text{Sokka}}v_{\text{Sokka}}'+m_{\text{perahu}}v_{\text{perahu}}'

    Pada kasus ini, merupakan salah satu contoh dari jenis tumbukan tidak lenting sama sekali. Karena arah perahu setelah Sokka meloncat adalah berlawanan dengan arah gerak sokka. Maka jika sokka bergerak ke kanan (+), perahu bergerak ke kiri (-).

    (62,5)(0)+(125)(0)=(62,5)(5,6)+(125)(vperahu)\left(62,5\right)\left(0\right)+\left(125\right)\left(0\right)=\left(62,5\right)\left(5,6\right)+\left(125\right)\left(-v_{\text{perahu}}'\right)

    0=350125vperahu0=350-125v_{\text{perahu}}'

    125vperahu=350125v_{\text{perahu}}'=350

    vperahu=350125v_{\text{perahu}}'=\frac{350}{125}

    vperahu=2,8v_{\text{perahu}}'=2,8 m/s

    Jadi, kecepatan perahu sesaat setelah Sokka meloncat adalah 2,8 m/s.

    8.

    Suatu hari tim Jurnalrisa sedang bermain voli di pantai. Nicko sebagai tim dorokdok melemparkan bola ke arah Riri secara spontan sehingga Riri sebagai tim rengginang memukulnya dengan gaya sebesar 90 N ke arah atas. Jika bola voli bersentuhan dengan tangan Riri selama 0,2 s, maka impuls yang terjadi adalah sebesar ... Ns.

    A

    10

    B

    12

    C

    18

    D

    2

    E

    24

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Gaya F = 90 N

    Selang waktu Δ\Deltat = 0,2 s

    Ditanya:

    Impuls I = ?

    Dijawab:

    Gaya impulsif merupakan gaya kontak yang bekerja dalam selang waktu yang relatif singkat. Hasil kali antara gaya impulsif dengan selang waktu selama kontak terjadi dinamakan dengan impuls. Secara matematis impuls dapat dinyatakan dalam persamaan I = FΔ\Deltat, sehingga:

    I =FΔtI\ =F\Delta t

    I =(90)(0,2)I\ =\left(90\right)\left(0,2\right)

    I =18I\ =18 Ns

    Jadi, besar impuls yang terjadi ketika togkat bersentuhan dengan bola selama 0,2 s adalah 18 Ns.

    Ingin tanya tutor?

    Tanya Tutor
    9.

    Bola bekel memantul sebanyak 4 kali setelah dijatuhkan dari ketinggian 8 m dari lantai. Jika tinggi pantulan pertama adalah 98 cm, maka koefisien restitusi antara bola bekel dan lantai adalah ....

    A

    0,15

    B

    0,25

    C

    0,35

    D

    0,49

    E

    0,72

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Banyak pantulan n = 4 kali

    Ketinggian awal dijatuhkan h0 = 8 m

    Ketinggian pantulan pertama h1 = 98 cm = 0,98 m

    Ditanya:

    Koefisien restitusi e = ?

    Dijawab:

    Koefisien restitisi adalah negatif perbandingan antara kecepatan relatif sesaat sesudah tumbukan dengan kecepatan relatif sesaat sebelum tumbukan.

    e=(ΔvΔv)e=-(\frac {\Delta v'}{\Delta v}) =(vBvAvBvA)=-(\frac {v_B'-v_A'}{v_B-v_A})

    Nilai koefisien restitusi ini terbatas, yaitu antara 0 dan 1. Pada kasus tumbukan lenting sempurna, koefisien restitusi bernilai satu (e = 1). Pada tumbukan lenting sebagian, momentum sistem bersifat kekal namun energi kinetik sistem tidak kekal dengan koefisien restitusi lebih besar dari nol tetapi kurang dari 1 (0 < e < 1). Sedangkan pada tumbukan tidak lenting sama sekali, nilai koefisien restitusi bernilai nol (e = 0).

    Pada kasus benda jatuh bebas, kecepatan benda sesaat sebelum mencapai dasar dinyatakan dengan

    v=2ghv=\sqrt {2gh}

    berdasarkan persamaan tersebut terlihat bahwa kecepatan sebanding dengan kuadrat ketinggian vhv\sim h , sehingga koefisien restitusi untuk tumbukan dengan lantai yang menghasilkan pantulan dengan ketinggian tertentu dapat dirumuskan dengan

    e=h2h1=h1h0e=\sqrt {\frac {h_2}{h_1}}=\sqrt {\frac {h_1}{h_0}}

    Maka,

    e=h1h0e=\sqrt {\frac {h_1}{h_0}}

    e=0,988e=\sqrt {\frac {0,98}{8}}

    e=0,1225e=\sqrt {0,1225}

    e=0,35e=0,35

    Jadi, koefisien restitusi antara bola bekel dan lantai adalah 0,35.

    10.

    Kaesang menaiki skateboard dengan kecepatan 6 m/s. Massa Kaesang dan massa skateboard masing-masing adalah 56 kg dan 2 kg. Jika Kaesang kemudian meloncat dan langsung berlari dari skateboard dengan kecepatan 4 m/s, maka kecepatan skateboard sesaat setelah Kaesang meloncat adalah ....

    A

    29 m/s

    B

    36 m/s

    C

    62 m/s

    D

    84 m/s

    E

    87 m/s

    Pembahasan:

    Diketahui:

    Kecepatan awal Kaesang dan skateboard v = 6 m/s

    Massa Kaesang mK = 56 kg

    Massa skateboard ms = 2 kg

    Kecepatan Kaesang vK = 4 m/s

    Ditanya:

    Kecepatan skateboard sesaat setelah Kaesang melompat vs = ?

    Dijawab:

    Karena pada soal tidak diketahui jenis tumbukannya, maka dapat diselesaikan dengan menggunakan persamaan hukum kekekalan momentum. Hukum kekekalan momentum menunjukkan bahwa momentum total awal adalah sama dengan momentum total akhir, dimana

    psebelum=psetelahp_{\text{sebelum}}=p_{\text{setelah}}

    Sedangkan, momentum merupakan hasil kali dari massa dengan kecepatan.

    p=mvp=mv

    Karena Kaesang dan skateboard mula-mula bergerak menjadi satu, maka

    (mK+ms)v=mKvK+msvs(m_K+m_s)v=m_Kv_K+m_sv_s

    (56+2)(6)=(56)(4)+(2)vs(56+2)(6)=(56)(4)+(2)v_s

    (58)(6)=224+2vs(58)(6)=224+2v_s

    348=224+2vs348=224+2v_s

    2vs=3482242v_s=348-224

    2vs=1242v_s=124

    vs=1242v_s=\frac {124}{2}

    vs=62v_s=62 m/s

    Jadi, kecepatan skateboard sesaat setelah Kaesang melompat adalah 62 m/s.

    Daftar dan dapatkan akses ke puluhan ribu soal lainnya!

    Buat Akun Gratis